Tuesday, October 3, 2017

Matius 3, Markus 1, Ulangan 3, Amsal 3

Matius 3:2 (TB)  "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" 

Bertobat bukan sekedar menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi tapi hidup dengan meninggalkan manusia lama. Manusia lama gak berkuasa atas dosa, tapi sebagai ciptaan baru di dalam Kristus aku diberiNya kuasa menjadi anakNya, dosa gak bisa lagi menguasaiku. Aku punya pilihan untuk gak berbuat dosa. Aku bisa menang atas dosa

Aku arus bertobat dari dosa-dosa yang masih aku lakukan, kalau dibuat daftar panjang nih : mau menang sendiri,  berpikiran kotor,  iri hati,  sombong,  ngebantah suami,  malas, dll. Masih banyak sekali rupanya! Tiap-tiap hari aku harus bertobat dari dosa yang masih aku lakukan. Bukan buat jatuh lagi dalam dosa yang sama. Bukan buat jatuh bangun dalam dosa yang itu-itu saja,tapi benar-benar bertobat,  pertobatan sejati gak cuma menyesal sesaat tapi harus ada perubahan hidup.

Markus 1:15 (TB)  kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"

Kerajaan Allah sudah dekat.
Yes! Harus bertobat!💪 💪
Dan percaya kepada Injil!
Percaya dengan kabar baik keselamatan dari Allah melalui Kristus. Karya keselamatanNya sungguh sempurna menghapus dosaku di masa lalu, sekarang maupun masa depan. Aku gak perlu ragu kalau aku selalu diampuni. Pengampunan dan keselamatanNya bukan berarti aku bebas berbuat dosa tapi karena aku hidup dalam kasih karuniaNya maka aku gak mau lagi tinggal tetap dalam dosa. Karena kematianNya aku hidup, hidupku adalah milik Tuhan.

👉 Setiap hari aku hidup untuk Tuhan. Amin.

Amsal 3:11-12 (BIMK)  Apabila TUHAN menghajar engkau, anakku, terimalah itu sebagai suatu peringatan, dan jangan hatimu kesal terhadap didikan-Nya itu.
TUHAN menghajar orang yang dicintai-Nya, sama seperti seorang ayah menghajar anak yang disayanginya.

Mengalami menjadi orang tua membuat kami 'mencicipi', kami sedikit mengalami hati Bapa. Apalagi belakangan ini melihat Papa Sara begitu tegas menghadapi Sara. Aku gak tahu perasaan Sara yang sebenarnya, kemungkinan dia sedih, kesal, kecewa atau bingung dengan 'hajaran'  papanya. Secara, selama ini anak perempuan kan dekat banget sama bapaknya, eh....ternyata papanya kalau dah menegur tegas. Sebagai mamanya, aku sering gak tega. Kalau dah lihat Sara ditegur papanya trus nangis, aku segera pengen peluk. Sedih melihat Sara menangis kencang gitu. Plus kesal lihat papanya kok tega,gak sayang apa sama anaknya. Konyol juga, mana ada bapak gak sayang anaknya. Tapi itu karena aku gak mengerti isi hatinya rupanya.

Saat aku bicara dengan papa Sara,  dia mengaku sebenarnya juga sedih melihat Sara menangis gitu, apalagi dia juga pengen peluk tapi ditahan banget. Papa Sara pengen Sara tahu kalau yang dia lakukan salah, Sara harus belajar apa yang benar. Sara harus diingatkan. Dia harus ditegur, gak boleh didiamkan kalau salah. Bahaya, makin lama dia akan jadi anak yang keras dan susah dibilangin. Lebih baik kami bekerja keras sekarang daripada Sara menjadi keras dan gak mau dibentuk.

Well,  mungkin apa yang kami rasakan gak setara dengan yang dirasakan BAPA kita, jauh sekali. Tapi membayangkan betapa sedihnya BAPA saat mendisiplin kita membuatku lebih 'nerimo'  hajaranNya. Dia BAPA yang mengasihi kita, Dia gak ingin kita semakin tersesat makanya Dia gak jemu menegur kita.

👉  Aku gak perlu kesal, bingung, sedih atau kecewa saat dididik Tuhan. Aku harusnya bersukacita karena hajaranNya tanda Dia mengasihiku.

Ulangan 3:2 (TB)  Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: Janganlah takut kepadanya, sebab Aku menyerahkan dia ke dalam tanganmu beserta seluruh tentaranya dan negerinya, dan perlakukanlah dia seperti yang kaulakukan terhadap Sihon, raja orang Amori, yang diam di Hesybon.

Kalau kita disuruh berperang untuk menduduki negeri yang dijanjikan Tuhan, kira-kira kita protes gak?
Lah, bukannya katanya Tuhan akan memberikan negeri ini, ngapain pakai perang segala? Berperang itu gak mudah! Butuh keberanian. Butuh pengorbanan. Lagian ini lawannya gak nanggung-nanggung,kerajaan Og punya 60 kota, kota berkubu dengan tembok, berarti ini kerajaan besar. Berperang membutuhkan iman!

Kenapa Tuhan menyuruh bangsa Israel berperang? Tuhan ingin mereka:
👉 belajar taat sama Tuhan
Tuhan bisa memberikan mereka negeri itu tanpa berperang. Perkara mudah buat Tuhan. Tapi mereka perlu belajar taat, bukan seperti generasi sebelumnya yang terbukti gak taat.
👉 mempercayai Tuhan sepenuhnya
Kalau mereka berperang, mereka akan melihat bagaimana Tuhan memberikan kemenangan kepada mereka. Pergi berperang butuh iman.  Iman untuk menang. Iman kalau Tuhan berikan mereka kemenangan. Siapa yang mau pergi berperang kalau mengira akan kalah? Mereka pergi berperang untuk melihat Tuhan memberi kemenangan bagi mereka.
👉 tahu kalau ada bagian yang harus mereka kerjakan
Ada bagian yang Tuhan kerjakan dan ada yang harus kita kerjakan. Dan ada sukacita saat orang Israel mengerjakan apa yang seharusnya mereka kerjakan. Bagian mereka berperang dan Tuhan akan lakukan bagianNya.

Setiap hari Tuhan juga kirim kita untuk berperang,  berperang melawan dosa! Medan pertempurn kita berbeda-beda,  tapi Tuhan kita akan berikan kemenangan saat kita maju berperang dengan Dia! 💪 💪
Ayo lakukan bagian kita dengan iman kalau Tuhan pasti beri kemenangan. Gak ada yang pergi berperang dengan keinginan untuk kalah. Percaya kalau Tuhan berikan kemenangan asal kita lakukan yang terbaik.

Kasongan,  3 Oktober 2017
-Mega Menulis-

No comments: