Aku mau membuat pengakuan, kemaren mendengar kawanku Ogar
ikut pelantikan, awalnya aku biasa aja. Bukaaaannn....!! Aku gak iri ya, kan
aku gak menginginkan apa yang dimilikinya. Cuma sempat berucap gini sama Tuhan,”Kapan
ya giliranku Tuhan?”, udah gitu doang, hehehehe. Aku tahu aku belum siap untuk
menerima seperti yang Ogar terima, masih banyak yang harus dipelajari, jadiiiii....ya
sudah. Gak ada rasa iri ^^ Tahu benar lah aku, kerja kerasnya Ogar, apa aja
yang sudah dia buat, kalo orang lain bilang dia beruntung, oh nooo....He’s
working hard buat pencapaiannya itu, dia merintis apa yang didapatnya ini, emang
dia mengerti apa yang akan dia hadapi nanti, tantangan apa yang menunggunya,
dia siap, dan Tuhan tahu dia siap, makanya Tuhan memberkati dia dengan berkat
ini. Aku gak iri.
TAPIIIIIII......
Karena aku juga tahu dia emang layak mendapatkannya, rasa senangku biasa aja awalnya. Tetap senang lah, gila aja gak senang, mau ditraktir kok ^^V I mean, beda kan kalo aku tahu dia gak nyangka dengan apa yang didapatnya, ato dia dapat undian mobil, huaaaa...pasti bakal beda lah, hohohoho.
Karena aku juga tahu dia emang layak mendapatkannya, rasa senangku biasa aja awalnya. Tetap senang lah, gila aja gak senang, mau ditraktir kok ^^V I mean, beda kan kalo aku tahu dia gak nyangka dengan apa yang didapatnya, ato dia dapat undian mobil, huaaaa...pasti bakal beda lah, hohohoho.
Rasa senangku masi level menengah. Rasa senang yang biasa,
senang karena kawanku mendapatkan promosi. Like I just want to say this for him:”Selamat
ya Garrrr...!! “^^ (dengan tampang senang level 6 dari skala 1-10, dimana 10
nilai tertinggi :p) .
Bukannya senang level 10 ato 9 yang super exciting gini:”Ogaaarrrrr.......!!!!
Selamat yaaaaa....!! I’m happy for youuuu...!!!” \(“,)/
Sampaaiiiii, saat aku menunggu makanan datang (TKP-nya
kemaren warung makan), TUHAN ingatkan kejadian yang aku alami beberapa waktu
lalu. Tulisanku dimuat di Majalah Pearl edisi yang terbaru, dan aku saking
senangnya menceritakan ini ke seorang kawanku lewat sms dan dia bilang gini
doang: “Selamat ya Meg.”
Udah. Gitu doang. Terus terang aku kecewa. Mungkin karena
bahasa sms ya, bukan yang ngomong langsung. Jadi berasa datar aja gitu. Gak
berasa dia ikut menyelamati aku, ikut senang
dengan apa yang membuatku senang. Itu gak berasa banget. Apa karena
bahas sms gak seekspresif ngeliat muka langsung kali ya...Tapi itu yang aku
rasain.
Dan saat itu juga TUHAN ingatkan aku ayat ini:
Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis.Roma 12:15
Waktu itu aku berpikir, inilah yang seharusnya aku lakukan,
dan next time aku akan melakukan ini bagi orang lain.Eh....kemaren pas sama
Ogar aku sempat melupakannya, hehehehe...Emang perlu dikasih pelajaran
berulang-ulang ya aku ini. Lucky me, TUHAN gak bosan ajarkan aku ^^V Begitu aku
memposisikan diri di posisinya, taaarrraaaa....aku juga super exciting dengan
promosi yang didapat Ogar. Aku jadi sennnnaaaanngggg...banget!!!! Beda dah
dengan yang sebelumnya, dah naik tuh level senangku, hahahahahaha. Sedikit
banyak,aku jadi turut merasakan yang dia rasakan. Senang dapat promosi tapi juga dag dig dug lah, ada tugas lain yang
menanti, belajar lagi banyak hal, melakukan hal-hal baru, tanggung jawab baru,
huaaaaa.......Tenang aja Gar, I pray for you, kamu cakap melakukan segala
perkara! Kamu punya Tuhan Yesus, segala perkara dapat kamu tanggung di dalam
dia. I promise you, kalo kamu terus ngandalin Tuhan, berkatNya melimpah atasmu
dan di hadapan raja-raja dan pembesar kamu akan berdiri. Aminnnn...I really.,
really happy for you Gar...Semangaatttt!!!\(“,)/
Dankudapati inilah alasan
mengapa Dia mau aku bersukacita dengan orang yang bersukacita, demikian pula,
menangis dengan orang yang menangis. Karena Dia gak mau siapapun merasakan yang
aku rasakan saat itu. Perkara simple emang, berempati lah intinya. Gak Cuma paham
yang dipikirkan dan orang lain, tapi juga TURUT MERASAKAN. Karena, saat kita berusaha
memposisikan diri kita di posisi orang lain, akan lebih mudah bagi kita MENGASIHI
ORANG LAIN.
Akan lebih mudah bagi kita bersabar terhadap orang lain,
kalo kita mencoba mengerti apa yang sedang dialaminya dan alasan yang mendorong
dia melakukan hal-hal yang mengesalkan kita
Bermurah hati adalah perkara gampang, saat kita mengerti
seseorang sedang mengalami kesusahan dan membutuhkan kemurahan hati
Memegahkan diri kita di depan orang lain gak akan pernah
kita lakukan apabila kita tahu keadaan orang tersebut, dan kesombongan kita Cuma
akan membuat orang lain merasa terpuruk
Kita tidak akan mencari keuntungan diri sendiri dari orang
lain apabila kita menempatkan diri di posisi orang lain, dan kita tahu siapapun
tidak ingin dimanfaatkan orang lain
Gak akan pernah kita sembarangan memuntahkan amarah kita
kepada orang lain dengan kata-kata yang kasar kalo kita tahu hati orang lain
lembut dan dapat tersakiti
Berempati dengan orang lain, memudahkan kita mengasihi orang
lain.
Kasongan, 9 Agustus 2012
-Mega menulis-