Huaaaa….
Daku kangen nulis, seminggu kemaren bener-bener sibuk,
pulang dari pelatihan di desanya harus bikin laporan dan pertangungjawaban
kegiatan, laporan pendataan IKM dan laporan GKM sudah menanti untuk dikerjakan,
belum selesai ehhhh…tau-tau ada perintah dari big boss bikin presentasi
paparan. Berkatku melimpah minggu ini *sigh* Tarik napas panjangggg…pelan-pelan
Meg, selesein satu-satu. Dan here I am, pertanggungjawaban kegiatan dah beres,
paparan rebes, laporan GKM dah sekian persen, tinggal laporan pendataan yang
belum selesai sama sekali, gkgkgkgkgk, Cuma bisa ketawa ngakak dan
berkata:Pelan-pelan Meg…. ^^V
Jadi, sekarang aku mau share apa yang aku dapat waktu ibadah
pemuda remaja minggu lalu di rumah Riko. Bacaan Alkitabnya terambil dari 1
Samuel 12:1-25. Silakan dibaca sendiri ya lengkapnya, tapi singkat ceritanya
bangsa Israel telah meminta raja dari Samuel untuk memimpin Israel, kemudian
Samuel mundur dari tugasnya sebagai nabi bagi Israel. Jadi perikop ini
bercerita pesan-pesan Samuel buat bangsa Israel. Dari sekian banyak ayat, yang
paling merhema bagiku adalah ayat 12:
Tetapi ketika kamu melihat, bahwa Nahas, raja bani Amon, mendatangi kamu, maka kamu berkata kepadaku: Tidak, seorang raja harus memerintah kamu, padahal TUHAN, Allahmu, adalah rajamu.
Ini hasil sharing kami (pak pendeta dan semua yang
hadir) tentang ayat ini:
1.
Bangsa Israel lebih memilih dipimpin manusia
dibanding Tuhan.
WOWWW….Sounds so stupid kan? Tapi it
happened loh. Saul adalah raja pertama di Israel, sebelum dia tidak ada seorang
pun yang menjadi raja bagi Israel. Can you believe it? Dari zaman Adam sampe
sebelum Saul, bangsa Israel menjadi bangsa yang istimewa dibandingkan bangsa
lain, mereka dipimpin langsung oleh Allah. Ini yang membedakan pemerintahan
bangsa Israel dibandingkan bangsa lain. Ada banyak nabi, yang menyampaikan
suara Allah, tapi nabi hanyalah penyambung lidah Allah, raja yang sesungguhnya,
alias pemimpin yang sesungguhnya adalah Allah. Namun seketika saja, bangsa
Israel ingin menjadi sama dengan bangsa lain yang dipimpin seorang raja
berwujud manusia.
Bandingkan dengan kehidupan orang Kristen
di masa sekarang yang mirip dengan bangsa Israel saat itu, kebanyakan di
antaranya lebih mendengar suara manusia dibanding suara Tuhan. Orang Kristen
tidak mau menerima pimpinan Tuhan karena pimpinan Tuhan berbeda dengan orang
lain. Tuhan seringkali memimpin kita melakukan sesuatu yang berbeda dibanding
yang kebanyakan dunia lakukan, tapi kita menolak menjadi berbeda dengan dunia,
kita sering memilih menjadi sama dengan kebanyakan orang.
2.
Bangsa Israel tidak menganggap Tuhan sebagai
rajanya sehingga merasa perlu mengangkat rajanya sendiri
Selama ini TUHAN sudah menjadi raja bagi mereka,
tapi mereka tidak bener-bener menyadari kedudukan dan keberadaanNya sebagai
raja. Seandainya mereka menyadari kalau TUHAN adalah rajanya, mungkin mereka
gak perlu mencari-cari seorang raja di antara mereka.
Bandingkan dengan orang Kristen di masa
sekarang, kalau kita belum menganggapNya raja, gak heran kalau kita gak menghormati dan
memperlakukanNya sebagaimana Dia sesungguhnya. Kita perlu bertanya, sudahkah
TUHAN sungguh-sungguh menjadi raja atas hidup kita? Atau jangan-jangan tanpa
kita sadari kita telah mengangkat sendiri seorang raja atas hidup kita? TUHAN
menjadi raja atas hidup kita, diakui atau tidak kita akui, Dia tetap raja, gak
ada yang bisa mengubah hal itu. Sekarang tinggal kita, mau gak menyadari
keberadaan kita yang sesungguhnya dan keberadaanNya sehingga mulai bertindak hormat dan
tunduk pada kekuasaanNya.
3.
Bangsa Israel iri terhadap bangsa lain, padahal
bangsa Israel memiliki yang lebih baik
Ya iya lah. Dah punya Tuhan sebagai raja,
eh…malah minta raja manusia seperti bangsa lain, padahal dah nyata dunk kalo
manusia tu gak perfect. Ini ibarat misalnya aku punya mobil yang bagus banget
trus iri sama tetanggaku yang punya sepeda. Kan bodoh kalo gitu. Sudah punya
yang jauh lebih baik, ehhh…malah iri sama orang lain. Ini iri yang bodoh. Beda
kali ya kalo aku iri sama orang lain yang lebih baik, ini masih manusiawi (asal
gak lalu melakukan kejahatan yeee :p), malah bisa jadi pendorong untuk jadi
lebih baik. Tapi kalo nyata-nyata dah memiliki yang juaaauuuhhhhh lebik baik
lalu masi ngiri? Ini (sekali lagi) bodoh.
Dan rasa iri ini sesungguhnya bersumber dari
tidak adanya rasa syukur di dalam diri ^^ Kalo kita banyak bersyukur,
percayalah…kita akan dijauhkan dari rasa iri-mengiri ini :p Aku kembali
diingatkan untuk bersyukur kepada Tuhan. Well, terutama karena aku sadar sedang
dilanda rasa iri terhadap seorang kerjaku, huhuhuhuhuhu, ini bener-bener
menamparku bolak-balik. Tampran sakit-sakit enak, sakit saat menyadari ternyata
aku masih bisa ngiri gitu, enak saat aku tahu Tuhan sangat sayang padaku hingga
masih mengingatkan aku untuk bersyukur. Tuhan Yesus baikkkk d^^b
Demikianlah shareku kali ini ^^ Semoga kita belajar dari apa
yang dilakukan bangsa Israel ini dan gak memilih melakukan yang bodoh ^^V
Palangka Raya, 28 September 2013
-Mega Menulis-
2 comments:
Good Day mega ^^
Share kamu memberkatiiiiii... Emang kita ini israel rohani harus sering2 intropeksi diri. Hal2 yg ada di alkitab emang kita banget. Tapi balik lagi, Tuhan baik mau terus ingatkan kta.
Sama seperti saat aku baca postingan ini, dan Dia mengingatkan aku, bahwa YESUS lah raja atas hidupku.. jadi tenang azaaa, i am special karena aku di didik langsung oleh YEsus... ahhh, Yesus... ayoyu mean i love u (itu bhasanya kim ) ;p
keep writing sizta God Bless You ^^
Yesus, ayoyu tu ^^
Aih, Kimmy lucunyo ^^'
Post a Comment