Posts

Showing posts from February, 2015

Gimana Kalo Dah Nikah Ntar Ya?

Aku suka waktu-waktuku sendirian. Baca buku. Nonton film. Dengar musik. Menulis.Tidur. Aku suka hujan di hari kerja, saat dimana aku jadi penguasa kantor karena sedikit yang masuk kantor. Aku suka ruangan kantor yang sepi, makanya aku suka datang lebih pagi dari yang lain. Menikmati kesendirian. Menuliskan pikiranku yang ramai. Aku suka apapun yang bisa aku lakukan sendiri. Kalau tiba-tiba ada yang membatalkan janjinya, kalau tiba-tiba aku gak punya jadwal melakukan apapun, aku lebih memilih sendiri dibandingkan menghabiskan waktu bersama teman. Aku tidak suka saat seseorang tiba-tiba mengganggu kesendirianku Aku menyukai duniaku sendiri Aku harus dipaksa untuk keluar dari cangkangku Aku tidak suka gangguan saat aku asyik sendiri Saat orang lain asyik ngobrol di dekatku, aku gak akan berusaha ikut campur dalam pembicaraan mereka   kalau gak ada perlunya Aku lebih suka mengamati dibandingkan bergabung Sekarang, aku lebih memilih...

Untuk Apa Sih?

Ngapain sih tetap rajin, toh yang rajin sama gak yang rajin sama aja tuh gajinya, malahan banyakan gajinya mereka yang gak rajin? Ngapain sih mengerjakan sesuatu dengan sungguh-sungguh jika orang hanya melihat hasil dan bukannya proses? Ngapain bekerja cepat sementara banyak yang bekerja lambat, mengapa tidak mencontoh mereka dan berlagak sibuk? Untuk apa memberikan yang terbaik bila yang baik sudah cukup? Untuk apa menyelesaikan pekerjaan dalam sehari jika orang lain mengerjakannya seminggu? Untuk apa gelisah jika pekerjaanmu tak selesai, sementara yang lain bersantai? Untuk apa peduli, jika orang lain tak peduli? Untuk apa sampai gak bisa tidur memikirkan pekerjaan, jika orang lain tidur nyenyak tak peduli deadline? Untuk apa menulis surat izin bila berhalangan masuk kantor sementara banyak aja tuh yang suka-sukanya masuk kantor? Untuk apa ikut apel pagi sore toh gak ada punishment dan reward untuk mereka yang rajin dan yang malas? Untuk a...

Akibat Diselingkuhin

Saudara yang dikhianati lebih sulit dihampiri dari pada kota yang kuat, dan pertengkaran adalah seperti palang gapura sebuah puri. Amsal 18:19 Pernah diselingkuhin? Aku pernah T_T Sakitnya tuh di sini *nunjuk dada* Gobloknya aku saat itu, aku terus saja berpikir kalau ada yang salah dengan diriku, aku merenung-renungkan apa yang salah dalam hubungan ini. Padahal nyata-nyata, aku yang diselingkuhin. Lah, dah disakitin kok masih nambah dengan nyalah-nyalahin diri sendiri. Girls, ini ma super duper bego. Sekarang baru nyadar.LOL Aku pernah mendengar share dari beberapa teman wanita yang diselingkuhin, ternyata kami sama, sama-sama menanyakan hal yang sama setelah tahu diselingkuhin. Kami bertanya-tanya: Apa sih salahku? Kurang apa sih aku? Aku gak tahu, kalau cowok yang diselingkuhin apakah mereka akan berpikir demikian. Tapi yang jelas, kebanyakan cewek mikirnya gitu. Saat aku tahu wanita lain itu, aku berpikir, ”Well, dia cantik, aku jelek banget apa ya di...

Random Thoughts

Pengen sepatu Kickers. Pengen tau ending Game of Thrones tapi males nontonnya, terlalu banyak darah dan vulgar, bikin males. Eh males liat darah kok malah pengen nonton horor Thailand yang Ruri bilang itu ya, kayaknya seru tuh, penjual mi ayam yang pake daging manusia. Ini kadis mana sih, kok blom juga balik kantor ya, kan enak kalo cepet ditandatangani suratnya, ngurangin beban kerjaan. Bentar lagi Maret, trus April, jadi nyonya deh. Thanks GOD, I found him. Makasih Tuhan dah pertemukan kami. Makasih Tuhan untuk waktu yang tepat. Gak nyangka bareng dia sekarang. Terima kasih Tuhaaannn \(“,)/ Jadi kangen si abang.Lagi ngapain ya dia? Kerja lah Megggg….LOL Huaaa….senangnya bisa cuti sebulan lebih ntar, gak sabar euy. Sempet gak ya habis nikah ke Padang sama Fani, mumpung euy, kapan lagi maen ke Padang. Enaknya honeymoon ke Bandung ato keliling Jakarta aja nampaknya, gak bisa jauh-jauh, si abang nih susah cari cuti lagi #sigh Tapi sayang duitnya...

Mudahnya Bilang Maaf

Bagi saya meminta maaf bukanlah sesuatu yang sangat sulit, apalagi bila syarat dan ketentuan di bawah ini terpenuhi: Saya memang bersalah (Saat saya menyadari kesalahan yang saya perbuat, terutama jika itu melukai hati seseorang atau menyinggung seseorang, saya dapat bersegera meminta maaf) Saya ingin segera berbaikan (Sungguh tidak nyaman bertengkar dengan seseorang yang dengannya kita biasa bergaul sehari-hari atau menghabiskan waktu bersama) Bertengkar bukan karena hal yang prinsip. Saya merasa hubungan ini harus segera diperbaiki. Mengerti dan memahami situasi yang terjadi. Melakukan kesalahan bukan dengan dengan keluarga inti (Sad but true, saya juarangggg…banget meminta maaf pada mamah dan adik-adik saya jika kami bertengkar. Mungkin karena merasa keluarga selalu mengerti dan memahami diri kita dan segera dapat berbaikan tanpa kata ‘maaf’ sehingga kata maaf jarang terucap). Mudah bilang maaf. Saya gampang meminta maaf. Tapi saya seringkali mengulang kesalah...