BERDUSTA.
BERBOHONG.
Siapa yang tidak pernah
melakukannya?
Kalau ada, saya yakin
itu BOHONG!!! ^^
Saya berbohong
Terkadang.
Saya tidak tahu alasan
orang lain berbohong.
Tapi alasan saya berbohong
tekadang karena saya takut
Atau karena saya malu
Atau karena saya ingin
melindungi diri saya
Atau karena terpaksa
Atau karena dipaksa
Atau karena saya tidak
nyaman berkata jujur
Karena bisa jadi
kejujuran saya menyakiti orang lain (terkadang saya tidak tahu bagaimana
berkata jujur tanpa dapat yakin itu tidak menyakiti orang lain)
Tidak ada orang yang
senang dibohongi.
Saya juga.
Tapi nyatanya terkadang
saya berbohong.
Hebatnya eh parahnya, saya
dapat berbohong bahkan tanpa mengucapkan sebuah kebohongan. Nah loo…
Saya tahu itu salah,
saya tahu itu dosa, tapi saya berpikir, semua orang melakukannya kan? Lagipula
kebohongan saya tidak menyakiti orang lain (demikian pembelaan diri saya). Banyak
(sekali) alasan yang bisa saya kemukakan untuk memberikan izin pada diri saya
untuk berbohong, tapi Firman Tuhan jelas-jelas menginginkan saya untuk berhenti
berbohong. Tidak peduli white lie skalipun yang terucap. Apa itu white lie? Bohong ya bohong aja.Titik.
Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya. Amsal 12:22
Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota. Efesus 4:25
Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran. 1Yohanes 2:21Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. Yohanes 8:44
Membaca Firman Tuhan yang
berbicara tentang dusta ibarat menusuk-nusuk diri sendiri dengan sebuah pedang.
Saat membacanya, suara hati saya berkata,”Tuh Meg,Tuhan bilang apa, jangan
bohong lagi…!!”
Saat berbohong, ingatan
akan firmanNya, membuat suara hati saya berteriak lebih keras lagi:
Ini kekejian di mata
Tuhan Meg.
Ngomong yang benar meg,
jangan bohong!
Ibliskah yang jadi
bapamu sekarang Meg?
#sigh.
Saya harus berhenti
berbohong.
Saya tidak kuat
ditusuk-tusuk pedang tiap berbohong.
Saya ingin berkenan di
hadapan Tuhan.
Saya tidak ingin
mendukakanNya dengan segala dusta saya.
Kasongan, 11 Februari
2015
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment