Wednesday, February 11, 2015

B.E.R.B.O.H.O.N.G



BERDUSTA.
BERBOHONG.
Siapa yang tidak pernah melakukannya?
Kalau ada, saya yakin itu BOHONG!!! ^^
Saya berbohong
Terkadang.

Saya tidak tahu alasan orang  lain berbohong.
Tapi alasan saya berbohong tekadang karena saya takut
Atau karena saya malu
Atau karena saya ingin melindungi diri saya
Atau karena terpaksa
Atau karena dipaksa
Atau karena saya tidak nyaman berkata jujur
Karena bisa jadi kejujuran saya menyakiti orang lain (terkadang saya tidak tahu bagaimana berkata jujur tanpa dapat yakin itu tidak menyakiti orang lain)

Tidak ada orang yang senang dibohongi.
Saya juga.
Tapi nyatanya terkadang saya berbohong.
Hebatnya eh parahnya, saya dapat berbohong bahkan tanpa mengucapkan sebuah kebohongan. Nah loo…

Saya tahu itu salah, saya tahu itu dosa, tapi saya berpikir, semua orang melakukannya kan? Lagipula kebohongan saya tidak menyakiti orang lain (demikian pembelaan diri saya). Banyak (sekali) alasan yang bisa saya kemukakan untuk memberikan izin pada diri saya untuk berbohong, tapi Firman Tuhan jelas-jelas menginginkan saya untuk berhenti berbohong. Tidak peduli white lie skalipun yang terucap. Apa itu white lie? Bohong ya bohong aja.Titik.


Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya. Amsal 12:22 

Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota. Efesus 4:25  


Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran. 1Yohanes 2:21  

Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. Yohanes 8:44


Membaca Firman Tuhan yang berbicara tentang dusta ibarat menusuk-nusuk diri sendiri dengan sebuah pedang. Saat membacanya, suara hati saya berkata,”Tuh Meg,Tuhan bilang apa, jangan bohong lagi…!!”
Saat berbohong, ingatan akan firmanNya, membuat suara hati saya berteriak lebih keras lagi:
Ini kekejian di mata Tuhan Meg.
Ngomong yang benar meg, jangan bohong!
Ibliskah yang jadi bapamu sekarang Meg?
#sigh.

Saya harus berhenti berbohong.
Saya tidak kuat ditusuk-tusuk pedang tiap berbohong.
Saya ingin berkenan di hadapan Tuhan.

Saya tidak ingin mendukakanNya dengan segala dusta saya.

Kasongan, 11 Februari 2015
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...