Lebih baik teguran yang
nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi. Amsal 27:5
Dalam salah satu
episode Criminal Minds, seorang wanita Bos FBI, memanggil Morgan, anak buahnya
dan berkata:
”Butuh keberanian besar
untuk menegurku. Terima kasih karena mengubah hidupku”.
Pada beberapa episode
sebelumnya diceritakan kalau si bos ini mengalami kecanduan pada minuman keras,
Morgan menegurnya. Bayangkan!! Menegur si bos. Tahu kan betapa besar resiko
yang diambilnya? Tapi dia tetap melakukannya. Dia tahu adalah berbahaya
membiarkan si bos tetap menjalankan tugasnya sementara ia kecanduan pada miras.
Dia menegurnya, dan si bos malah marah awalnya, dan mengingkarai kecanduannya.
Akhirnya, Morgan melapor pada bos besar, sehingga bosnya yang kecanduan tadi
dipaksa untuk mundur sementara dari jabatannya untuk menjalani rehabilitasi.
Reaksi awal kita sewaktu
ditegur biasanya seperti si bos itu. Kita mengingkari kalau kita bermasalah
dengan hal tersebut, berkata bahwa toh semua orang melakukannya. Jarang sekali
ada orang yang menerima teguran dengan senyum manis dan berkata,”Terima kasih
ya…”.
Padahal, sama seperti
kita menerima sebuah hadiah, kita perlu tersenyum dan mengucapkan terima kasih
looo…^^V Saat ditegur, kita sedang menerima hadiah. Hadiah yang tidak semua
orang seberuntung kita bisa menerimanya.
Teguran adalah tanda
perhatian orang lain pada kita.
Teguran adalah
kerinduan orang lain untuk menjadikan kita lebih baik.
Teguran mengingatkan
kita bahwa kita berlaku salah dan diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan
tersebut.
Teguran adalah hadiah
yang sangat mahal, karena tidak semua orang mampu memberikannya, dan membayar
harganya.
Teguran memberi
kesempatan bagi kita untuk tidak menjadi dungu, tapi belajar mencintai didikan
Allah lewat orang lain. (bdk Amsal 12:1)
Teguran memampukan kita
menjadi bijak (bdk Amsal 15:10)
Teguran adalah kasih
yang menampakkan dirinya secara nyata, ia tidak bersembunyi. (bdk Amsal 27:5)
Menerima teguran sama
sulitnya dengan memberikan teguran.
Memberikan teguran
beresiko kita dibenci, disalah arti.
Memberikan teguran
membuat orang lain memandang kita dengan cara yang berbeda denagn sebelumnya.
Memberikan teguran
memerlukan keberanian besar
Memberikan teguran
harus dengan motivasi yang benar
Memberikan teguran
harus pada waktu yang tepat, pada orang yang tepat dan dengan cara yang tepat
Memberikan teguran
memerlukan kasih
Teguran dapat mengubah
hidup seseorang.
Entah hidup yang
menegur, atau yang ditegur
Kasongan, 13 Februari
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment