Suka…Ngga…Suka…Ngga…Suka…Ngga…
Jadi bingung nih, kok kayaknya dia kadang perhatian, tapi
kok kadang cuek.
Kayaknya dia suka sih sama aku, tapi dia pemalu.
Apa harus aku yang memulai duluan buat pdkt?
Girls, pernah gak mikir kayak gitu?
Bertanya-tanya dan galau sendiri harus bersikap bagaimana pada
pria yang gak jelas nih apa maunya, dibilang pdkt tapi kok malahan lebih sering
cuek. Beneran serius gak sih ni cowok? Kita bertanya-tanya demikian. Lalu kita
mulai berpikir untuk mendekati cowok tersebut dan mulai lebih atraktif. Mengirimkan
SMS lebih dulu, menelpon dan mulai memberikan perhatian biasanya. Berusaha
supaya si cowok makin mengenal kita dan kita makin mengenalnya. Melakukan
banyak hal supaya si cowok memperjelas perasaan sukanya pada kita.
Ato, daripada pusing, langsung aja kali ya ngomong ke tu
cowok kalo kita suka sama dia Meg, gimana?
DON’T!!!
Please girls, jangan lakukan itu…
Selama cowok itu gak pernah bilang suka ke kita, jangan
berpikir kalau dia suka sama kita.
Berpikir pun jangan, apalagi ngomonggggg.
Kenapa mikir aja jangan? Kita cewek suka mikirnya kejauhan,
mengkhayalkan macam-macam, bingung sendiri, galau sendiri, sedih sendiri,
nangis sendiri deh ujung-ujungnya #sigh.
Kenapa kita gak boleh ngomong langsung ke cowok (ato bahkan
mikir dia suka sama kita)?
1. Untuk menjaga hati kita girls
Hati kita para wanita demikian lembut girls, bahkan
kata-kata pun bisa menyakiti kita, apalagi PENOLAKAN!!! Pernah ga membayangkan,
kita dengan segala impian masa depan bersama si cowok tiba-tiba mendapati kalau
dia gak mencintai kita, boro-boro mencintai, peduli aja ngga, apa gak sakit
tuh. Sakit tauk! Sakitnya tuh di sini #nunjuk dada. Padahal, bisa aja lo cowok
itu cuma bersikap ramah, dia melakukannya tanpa perasaan special, sementara
kita udah terlanjur klepek-klepek duluan, aih…apa gak sedih tuh ntar ujungnya.
Ayo ngaku, waktu cowok yang kita suka bersedia mengantarkan
kita pulang ke rumah dari suatu acara, gimana perasaanmu? Berasa ke langit
ketujuh gak? Kalo aku sih dulu gitu. Asliiiii….seneng bangettttt!!! Bahkan
diajak pergi gereja bareng sama tu cowok aja, aku dah suenengggg banget, padahal
perginya rame-rame booo #tepok jidat. Segitu GR-nya aku sampe-sampe segala
tindakan tu cowok padaku kuanggap indikasi dia suka sama aku. Kenyataannya?
Kagaaaakkkkk…!!!! Wong sampe saat tulisan ini dipublish, dia Cuma menganggap
aku teman doang kok. Malunyaaaa….
Dulu aku melakukan banyak hal bodoh, karena aku pikir dia
menyukaiku. Aku melakukan banyak hal untuk mendekatkan diriku dengan si cowok,
menunjukkan perhatianku ke dia. Dengan demikian aku ngomong dengan tindakan
kalo aku suka sama dia, dan berharap dia juga segera bilang suka dan nembak
aku. Jadi semua mimpi-mimpi yang kurancang bisa segera terwujud. Punya pacar,
menjalani masa pacaran yang indah, dilamar, menikah, dan punya 3 anak yang lucu
(2 perempuan dan 1 laki-laki). Aku mulai menyelaraskan cita-citaku dan
cita-citanya. See? Sejauh itu khayalanku. Endingnya, nangis semalam (dan
bermalam-malam) berikutnya :p Secara, dia gak ada perasaan apa-apa. Mau tahu
bagian terbodohnya? Bahkan setelah kami berpisah pun aku masih ngarepin tu
cowo. How stupid I am :p
Dan itu dimulai hanya karena aku berpikir dia juga
menyukaiku.
Seandainya aku gak berpikir demikian, mungkin aku gak akan
merasakan rasa sakit seperti itu.
So, sebelum cowok itu menyatakan perasaannya, jangan pernah
berpikir dia menyukaimu.
Cegah dirimu girls merasakan apa yang gak seharusnya kamu
rasakan, itu akan menjauhkan kamu dari rasa sakit yang gak perlu.
Tapi ini kan perasaan Meg? Gimana mengingkarinya? (cieehhhh…mengingkari ni yeeeee J)
Bayangkan, kamu menyukai seorang pria yang kamu yakin tidak
menyukaimu. Sudah dibayangkan? Gimana? Apa ada perbedaan? Perasaanmu mungkin
masih akan sama (untuk beberapa saat :p), tapi yang jelas sikapmu padanya akan
berbeda. Kamu gak akan berpikir akan melakukan ini itu untuk mendekatkan dirimu,
atau memancing obrolan panjang lebar untuk menunjukkan kamu wanita yang tepat
baginya. Gak bakkaaaallll….Yakin deh.
Jagalah hatimu girls, dimulai dengan menjaga pikiranmu.
Pikiran adalah medan perang yang harus kita menangkan setiap hari. Biarkan akal
budi kita mengendalikan perasaan kita. Tetapkan batasan-batasan yang akan
melindungi hati kita. Seperti layaknya pagar yang dibuat untuk memagari
sekeliling rumah supaya orang gak bisa sembarang masuk tanpa kita persilakan. Jangan
biarkan pikiran dan khayalan kita dimasuki seorang pria yang salah, bahayaaaa….nantinya
ia akan bertahta dalam pikiran kita dan meninggalkan rasa sakit. Jangan
mempersilakan seorang pria memasuki hati dan pikiranmu sebelum dia menjelaskan
maksudnya padamu dengan jelas. Lebih baik mencegah kan daripada mengobati?
Hohohoho.
Kita gak akan kehilangan apa-apa saat kita berpikir dia
tidak suka kita (sampai dia menyatakan perasaannya). Malahan kita akan kehilangan
banyak hal sewaktu berpikir sebaliknya. Kehilangan waktu karena memikirkan dia
yang tidak memikirkan kita. Kehilangan kesempatan untuk melakukan banyak hal
2. Biarkan dia bertindak sebagai pria
Tapi Meg? Gimana kalo cowok ini pemalu? Jadi gak berani
ngomong perasaannya?
Hmm…Aku sih percaya, waktu seorang pria benar-benar
menginginkan sesuatu, mereka menginginkannya. Artinya, pikiran, tindakan dan usaha
apapun akan dilakukan untuk mendapatkan yang ia inginkan. Jika dia memang yakin
kamu yang diinginkannya untuk memiliki hubungan yang serius, mosok sih ngomong
aja ngga? Lah piye to? Ini niat gak sih? Kalau untuk menyatakan perasaan
sukanya aja dia malu, bagaimana jadinya hubungan yang akan dijalani nantinya?
Bagaimana kalian akan mengkomunikasikan perasaan kalian? Bagaimana kalian akan
berbagi banyak hal kalo gak ngomong? Mau pake bahasa kalbu? LOL.
Kalau sampai sekarang dia tidak pernah menyatakan
perasaannya bisa jadi dia belum yakin atau memang dia sama sekali tidak punya
perasaan apa-apa. Lalu, untuk apa kita berusaha meyakinkan dia tentang apa yang
dia gak yakinin? Suatu saat nanti, tentunya kita mengharapkan pria yang akan
menjadi pasangan hidup kita adalah orang yang akan memimpin,
melindungi dan menuntun keluarganya. Jangan mengambil peran pria
tersebut untuk berinisiatif dalam hubungan.Dengan membiarkan dia berinisiatif
kita sedang memperlakukan pria ini dengan hormat.
Saat ini banyak wanita mengeluh karena pria tidak bersikap
sebagai pria. Padahal, bisa jadi selama ini kita para wanita yang tidak
membiarkan mereka bertindak sebagaimana seorang pria bersikap. Kita ingin pria
yang kita kenal memiliki inisiatif, kita jengkel saat seorang pria lambat
bertindak, tapi bagaimana dengan kita sendiri? Sudahkah kita menghormati mereka
dan membiarkan mereka menjadi bagaimana mereka seharusnya? Atau kita sendiri yang gak sabaran dan mulai
mengambil inisiatif yang tidak diperlukan.
3. Ini bukan hanya
masalah harga diri
Seseorang pernah berkata, pria menghargai apa yang dia
dapatkan dengan perjuangan, jadi biarkan mereka berjuang mendapatkan kita,
jangan membuat segalanya mudah bagi pria. Inti ne, jika ingin dihargai maka
jangan sampai kita yang mengejar-ngejar pria. Ntar giliran dah didapat, mereka gak akan
menghargai kita. Nasehat emak zaman dulu, cewek gak boleh ngejar-ngejar cowok, mosok
cewek ngejar-ngejar cowok sih?(Ngapaen maen kejar-kejaran kayak film India :p)
Aku sih bukannya ingin dihargai yang gimana ya. Bukannnn….!!
Harga diri? Well, kalo sih ngerasa udah dibayar lunas sama Tuhan Yesus di kayu salib, jadi gak perlu meninggikan diri di hadapan seorang pria. Kalo aku gak mikir kayak gitu, aku mikirnya malah simple gini, Kristus aja yang Tuhan dan Rajaku aja menyatakan cintanya dengan pengorbanan. Dia berkorban bagiku untuk membuktikan cintaNya. Nah loooo…Trus jika seorang pria yang mencintaiku ngomong ‘cinta’ aja gak bisa, bagaimana bisa aku mengharapkan dia mau berkorban untukku dan keluarga nantinya? Buat apa to mikirin pria semacam ini?
Harga diri? Well, kalo sih ngerasa udah dibayar lunas sama Tuhan Yesus di kayu salib, jadi gak perlu meninggikan diri di hadapan seorang pria. Kalo aku gak mikir kayak gitu, aku mikirnya malah simple gini, Kristus aja yang Tuhan dan Rajaku aja menyatakan cintanya dengan pengorbanan. Dia berkorban bagiku untuk membuktikan cintaNya. Nah loooo…Trus jika seorang pria yang mencintaiku ngomong ‘cinta’ aja gak bisa, bagaimana bisa aku mengharapkan dia mau berkorban untukku dan keluarga nantinya? Buat apa to mikirin pria semacam ini?
Jadi girls, tenang dan bersinarlah ^^
Kasongan, 9 Februari 2015
-Mega Menulis-
7 comments:
suka ama tulisan ini meg, aku juga pernah jatuh dalam hal yg u tuliskan diatas dan rasakan sakitnya ditolak :( tpi aku bersyukur semakin hari Tuhan bukankan rhema mengenai hal ini peran pria dan wantita, untuk membiarkan para pria mengambil perannya sbg inisiator. #kangaen tulisan2 u , udah lama gak update kemana aje non? :)
Iya nih Li, kemaren susah banget mendisiplin diri buat nulis. Sekarang berjuang lagi deh. Lagi persiapan merit Li sekarang, kalo tahun kemaren diklat dah kayak kuliah s1 aja, banyak kali tugas, mana dari pagi smpe sore belajarnya, pulang mengerjakan tugas, laporan praktiukum dan persiapan presentasi ^^ Puji Tuhan dah slese.
Kak Megaa. Suka bgt sm tulisan kk ini. Dan kk tahu aku sdg mengalami hal ini kak. Tp puji Tuhannya, utk saat ini Tuhan kasih ak hati yg rodo cuek ttg 'pria' hahahaha... perhatiannya bahkan lebih dari yg kk blg diatas.. anyway, thankyou kak.. dpt ilmu baru dan smakin tahu menempatkan diri. God bless you kak mega ♥♥
Anju : God bless you too Anju, semoga kamu tetap melakukan yang benar dalam menghadapi pria ini ^^
Shalom wkwkwkw... long time ga kesini. Gw smpe ubek2 blog lu krna pusing... gmna nasehatin ini dede yg lgi galau mkirin cowo terus..
Klo gw omongin kdg ad yg ga dnger krna gw msi single hiks...
Tulisanmu ini msih relevan la ya.. dtngah jaman yg makin instan, yg lbih suka gosip drpd berdoa... eh gw jg ding hahaha
Hai unknown, who are you? Gimana sekarang kabarmu dan si dia? kepo mode on.
Aku masih suka gosip Cha. Buahahaha. Btw, gimana kabar si dede?
Post a Comment