Tuesday, February 17, 2015

Ketampar Tulisan Sendiri



Sudah membaca tulisanku yang No More Christmas Christians? Aku ketampar tulisan itu hari ini L
Aku menuliskannya beberapa bulan yang lalu untuk Majalah Pearl, dan baru kuposting di blogku 2 hari yang lalu. Nah, hari ini sewaktu ibu kantin mengumpulkan wadah kue dan gelas (jadi, dia yang menyediakan kue dan teh untuk kami setiap pagi, dan siang ia mengumpulkan wadahnya), tiba-tiba dia berkata seperti ini:”Main dong ke kantin Ga. Kok di ruangan terus?Kok gak pernah main?”.
Waks, aku terdiam sesaat. Rupanya kehadiranku dirindukan di kantin.LOL #mintaditabok
Akhirnya aku berkata,”Iya bu, kapan-kapan laah…”

Girls, sejujurnya, aku males kemana-mana :p
Beneran, kalo dah pantat duduk di kursi kantorku ini, kalo gak ada keperluan yang mendesak kayak ke WC, mesti ke kantor lain, ato ke ruangan lain buat minta data, aku betah duduk di ruanganku sepanjang hari. Bahkan makan siang pun aku bawa bekal dari rumah, dan makan di kursiku. Parah ya aku?
Kalau jam istirahat teman-temanku makan di kantin atau memilih makan kemana di luar, aku memilih makan di kursiku (hemat bo, bawa bekal sendiri, hahahaha)
Kalau kerjaan sudah beres, ketimbang ngumpul dan ngobrol di ruang tengah, aku memilih menulis, atau ngenet, atau membaca buku yang kubaca, atau menambah vocabulary, atau ngurus Pearl, atau ngapain kek.
Pokoknya gak meninggalkan kursiku :p
Aku betah lo being alone gitu.
Bahkan aku menyukai hari hujan karena kantor sepi.

Sendirian, aku merasa memiliki banyak waktu untuk melakukan banyak hal yang menyenangkan (buatku)banyak waktu untuk merenung, menulis, entah kenapa, ngobrol dengan orang lain terasa menguras energi beberapa minggu ini. Aneh, tapi nyata
Akhir-akhir ini introvertku lagi parah-parahnya.
Tapi hari ini ibu kantin sampai menegurku demikian, nampaknya aku harus mulai meninggalkan kursi kesayanganku ini sesekali. Ada dua komentar dari pembaca blog yang bilang kalo mereka merasa diberkati atas tulisan di atas. Membuatku merasa bersalah, karena berasa Cuma bisa ngomong doang. Padahal prakteknya susah kulakukan. Aku malu.

Aku perlu belajar memberikan energi untuk orang lain. Belajar mengenal orang lain. Keluar dari zona nyamanku, kesendirianku. I love being alone, tapi Tuhan mau I love people too. Memberikan sedikit waktu untuk mengasihi mereka, memberikan perhatian pada orang lain. Bangkit dari kursi nyamanku dan membuka diri dan hati bagi orang lain.
#sigh
Mempraktekkan membuka hati bagi orang lain gak semudah menuliskannya rupanya.

Membuka hati bagi orang lain dan mempersilakan mereka mulai memasukinya bukanlah hal yang mudah, apalagi jika setiap harinya kita terbiasa bersikap tidak peduli pada orang lain.
It’s me bangetttt… T_T

“Tuhan, maafkan aku karena Cuma bisa nulis doang. Menjadi pelaku firman gak semudah membicarakannya, atau menuliskannya. Ampuni aku Tuhan, karena Cuma bisa nulis, tapi untuk mempraktekkannya masih jauh. I need your help Lord. Aku tahu Kau menegurku, dan aku punya berbagai alasan. Yang mau hematlah, makanya males makan di kantin, yang males buang waktu percumalah kalau kumpul buat ngobrol doang, yang pengen produktiflah seperti biasa kulakukan, yang ngerasa gak nyamanlah, yang gak enaklah ke kantin kalau gak beli dan banyak alasan lain. Daripada aku mencari alasan, ajari aku untuk mencari cara untuk menyatakan kasihMu ya Tuhan. Memberikan waktu untuk membuka hati bagi orang lain gak akan sia-sia. Tolong aku keluar dari zona nyamanku ya Tuhan. Mampukan aku untuk gak egois. Aku gak mau menipu diriku, pandai ngomong or nulis tentang firmanMu tapi NOL BESAR dalam melakukannya. Tolong aku Tuhan. Aku perlu Engkau ya Tuhan.Amin ”

Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.Yakobus 1:22

Kasongan, 16 Februari 2015
-Mega Menulis-


No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...