Sudah membaca tulisanku yang No More Christmas Christians?
Aku ketampar tulisan itu hari ini L
Aku menuliskannya beberapa bulan yang lalu untuk Majalah
Pearl, dan baru kuposting di blogku 2 hari yang lalu. Nah, hari ini sewaktu ibu
kantin mengumpulkan wadah kue dan gelas (jadi, dia yang menyediakan kue dan teh
untuk kami setiap pagi, dan siang ia mengumpulkan wadahnya), tiba-tiba dia
berkata seperti ini:”Main dong ke kantin Ga. Kok di ruangan terus?Kok gak
pernah main?”.
Waks, aku terdiam sesaat. Rupanya kehadiranku dirindukan di
kantin.LOL #mintaditabok
Akhirnya aku berkata,”Iya bu, kapan-kapan laah…”
Girls, sejujurnya, aku males kemana-mana :p
Beneran, kalo dah pantat duduk di kursi kantorku ini, kalo gak
ada keperluan yang mendesak kayak ke WC, mesti ke kantor lain, ato ke ruangan lain
buat minta data, aku betah duduk di ruanganku sepanjang hari. Bahkan makan
siang pun aku bawa bekal dari rumah, dan makan di kursiku. Parah ya aku?
Kalau jam istirahat teman-temanku makan di kantin atau
memilih makan kemana di luar, aku memilih makan di kursiku (hemat bo, bawa
bekal sendiri, hahahaha)
Kalau kerjaan sudah beres, ketimbang ngumpul dan ngobrol di
ruang tengah, aku memilih menulis, atau ngenet, atau membaca buku yang kubaca,
atau menambah vocabulary, atau ngurus Pearl, atau ngapain kek.
Pokoknya gak meninggalkan kursiku :p
Aku betah lo being alone gitu.
Bahkan aku menyukai hari hujan karena kantor sepi.
Sendirian, aku merasa memiliki banyak waktu untuk melakukan
banyak hal yang menyenangkan (buatku)banyak waktu untuk merenung, menulis,
entah kenapa, ngobrol dengan orang lain terasa menguras energi beberapa minggu
ini. Aneh, tapi nyata
Akhir-akhir ini introvertku lagi parah-parahnya.
Tapi hari ini ibu kantin sampai menegurku demikian,
nampaknya aku harus mulai meninggalkan kursi kesayanganku ini sesekali. Ada dua
komentar dari pembaca blog yang bilang kalo mereka merasa diberkati atas
tulisan di atas. Membuatku merasa bersalah, karena berasa Cuma bisa ngomong
doang. Padahal prakteknya susah kulakukan. Aku malu.
Aku perlu belajar memberikan energi untuk orang lain. Belajar
mengenal orang lain. Keluar dari zona nyamanku, kesendirianku. I love being
alone, tapi Tuhan mau I love people too. Memberikan sedikit waktu untuk
mengasihi mereka, memberikan perhatian pada orang lain. Bangkit dari kursi
nyamanku dan membuka diri dan hati bagi orang lain.
#sigh
Mempraktekkan membuka hati bagi orang lain gak semudah
menuliskannya rupanya.
Membuka hati bagi
orang lain dan mempersilakan mereka mulai memasukinya bukanlah hal yang mudah,
apalagi jika setiap harinya kita terbiasa bersikap tidak peduli pada orang
lain.
It’s me bangetttt… T_T
“Tuhan, maafkan aku karena Cuma bisa nulis doang. Menjadi
pelaku firman gak semudah membicarakannya, atau menuliskannya. Ampuni aku
Tuhan, karena Cuma bisa nulis, tapi untuk mempraktekkannya masih jauh. I need
your help Lord. Aku tahu Kau menegurku, dan aku punya berbagai alasan. Yang mau
hematlah, makanya males makan di kantin, yang males buang waktu percumalah
kalau kumpul buat ngobrol doang, yang pengen produktiflah seperti biasa
kulakukan, yang ngerasa gak nyamanlah, yang gak enaklah ke kantin kalau gak
beli dan banyak alasan lain. Daripada aku mencari alasan, ajari aku untuk
mencari cara untuk menyatakan kasihMu ya Tuhan. Memberikan waktu untuk membuka
hati bagi orang lain gak akan sia-sia. Tolong aku keluar dari zona nyamanku ya
Tuhan. Mampukan aku untuk gak egois. Aku gak mau menipu diriku, pandai ngomong
or nulis tentang firmanMu tapi NOL BESAR dalam melakukannya. Tolong aku Tuhan. Aku
perlu Engkau ya Tuhan.Amin ”
Tetapi hendaklah kamu
menjadi pelaku firman dan bukan
hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.Yakobus
1:22
Kasongan, 16 Februari 2015
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment