Monday, May 29, 2017

1 Raja-Raja 1-2, Mazmur 37,71,94, Amsal 28, Galatia 4

1 Raja-raja 1:6 (TB)  Selama hidup Adonia ayahnya belum pernah menegor dia dengan ucapan: "Mengapa engkau berbuat begitu?" Ia pun sangat elok perawakannya dan dia adalah anak pertama sesudah Absalom.

Berulang kali bingung dengan sikap Daud yang gak mau menegur anaknya yang berbuat salah padahal sudah beberapa kali terjadi anak yang gak ditegur mengulangi kesalahannya.

Aku mau belajar untuk gak bosan menegur anakku saat berbuat salah. Tugasku sebagai orang tua mendidik dia dalam kebenaran. Gak boleh bosan. Berkali-kali pun harus dilakukan bila perlu.

Mazmur 37:3-4 (TB)  Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia,
dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.

Akhir-akhir ini banyak sekali terdengar tindakan intoleransi dan intimidasi terhadap mereka yang mengemukakan pendapatnya. Mengerikan sekali. Aku dan suami membayangkan bagaimana jika Indonesia menjadi tempat yang gak nyaman untuk ditinggali. Sampai saat ini bersyukur karena di daerah kami belum seperti di Jawa atau daerah lain yang mengalami serangan bom. Sebelum teror bom di beberapa tempat yang hampir bersamaan (Indonesia,  Filipina,  Thailand,  dan Inggris) kukira di  Indonesia saja yang sudah gak aman. Tapi setelah teror bom tersebut, rasanya gak ada lagi tempat yang aman.

Firman ini mengingatkanku kalau dimana pun kita berada, yang membuat kita aman adalah Tuhan. Kalau Tuhan mau, di  tempat yang kita kira paling aman pun bisa jadi terjadi hal-hal yang gak kita inginkan.  Begitu juga sebaliknya. Ini bukan masalah tempatnya tapi bagaimana ada penyertaan Tuhan di tempat tersebut. Bahkan saat ada badai pun, kalau ada Tuhan maka kehadiranNya dapat menenangkan kita. Tempat paling nyaman adalah bersama Tuhan.
Jadi Meg....
Percayalah pada Tuhan saja
Lakukan yang baik
Diam di negeri ini
Berlaku setia
Bergembiralah karena Tuhan

Mazmur 71:17-18 (TB)  Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib;
juga sampai masa tuaku dan putih rambutku, ya Allah, janganlah meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang.

Di masa tuanya Daud mengalami serangan dan pengkhianatan dari banyak orang yang ingin merebut tahtanya. Dari Mazmur ini kita bisa melihat kalau sejak kecil hingga masa tuanya Daud terus berharap pada Tuhan. Sangat luar biasa menurutku Daud meminta supaya Tuhan gak meninggalkannya supaya dia dapat memberitakan keperkasaan Tuhan. Daud meminta pertolongan Tuhan supaya Tuhan dimuliakan bukan sekedar untuknya sendiri.

Jadi perenunganku, saat aku meminta pertolongan dan perlindungan Tuhan, apakah aku berpikir bagaimana Tuhan dimuliakan saat Dia menolongku. Apakah setelah Tuhan menolongku lalu aku memberitakan perbuatanNya dan menjadi saksiNya, tau jangan-jangan aku melupakan perbuatanNya.

Amsal 28:1 (BIMK)  Orang jahat lari tanpa ada yang mengejarnya, tapi orang jujur, berani seperti singa.

Orang yang berbuat salah atau dosa selalu merasa ketakutan walaupun tidak ada orang yang mengetahui apa yang dilakukannya. Kita bisa membohongi orang lain, tapi kita tidak bisa membohongi diri sendiri dan Tuhan. Seringkali mengampuni diri sendiri lebih sulit karena kita sendiri sangat tahu apa yang kita lakukan.

Tuhan, aku gak mau dikejar perasaan bersalah setelah melakukan dosa.Capek. Aku mau hidup benar. Lebih baik hidup benar dan jujur tanpa kepalsuan. Tolong aku hidup benar Tuhan. Amin

Galatia 4:9 (TB)  Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?

Sebelum kenal Allah berbuat dosa, setelah kenal Allah masakan kita berbuat dosa lagi.
Sebelum kenal Allah kita gak bisa gak berbuat dosa karena memang kita adalah hamba dosa. Setelah mengenal Allah kita masih dapat berbuat dosa tetapi kita punya KUASA memilih tidak melakukan dosa, roh yang ada pada kita lebih besar dari pada roh-roh lain yang menggoda kita berbuat dosa.

Aku punya kuasa untuk memilih tidak melakukan dosa.  Aku mau memilih menyenangkan Tuhan. Aku mau mati bagi dosa dan hidup dalam kebenaran Tuhan.

Kasongan,  28 Mei 2017
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...