Tuesday, May 2, 2017

Mazmur 133, Markus 1, Amsal 1

Mazmur 133

Mazmur 133:1 (TB)  Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!

Terkadang lebih gampang bertengkar dengan saudara dibanding orang lain yang bukan saudara karena aku berpikir, namanya juga saudara. Ntar berantem bentar pasti baikan,beda dengan orang lain. Lebih mudah mengatakan apa saja kepada saudara tanpa berpikir, dibanding kepada orang lain karena itu tadi, kalau dengan orang lain akan susah memperbaiki hubungan yang rusak sedangkan kalau dengan saudara ntar juga baik sendiri. Aku sering lupa, kalau bagaimana pun saudara pun bisa sakit hati kalau kita mengatakan sesuatu dengan sembarangan tanpa berpikir.

Baru-baru ini, aku dan adikku bertengkar dan aku mengucapkan kata-kata yang kasar karena aku marah dengan apa yang dia lakukan. Memang dia salah, tapi aku juga salah, seharusnya aku gak mengucapkan kata itu. Aku menyesal, tapi nasi sudah jadi bubur,  apa yang sudah diucapkan gak bisa ditarik lagi. Aku meminta maaf dan dia bilang memaafkan, tapi kami jarang berkomunikasi sekarang.

Aku gak mau mengulangi kesalahanku dan sembarangan berkata-kata sekalipun dengan saudaraku sendiri. Justru dengan saudara, aku harus menjaga kata-kataku sama hati-hatinya dengan orang lain. Aku mau hidup rukun dengan saudaraku.

Markus 1

Markus 1:38 (TB)  Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang."

Yesus datang untuk apa?
Jreng... Jreng....
MEMBERITAKAN INJIL 📑
Makanya sewaktu murid-murid-Nya memberi tahu kalau banyak orang mencariNya, Yesus menghindar.
Yesus tahu tujuan hidupNya dan Dia fokus untuk melakukan kehendak BapaNya. Yesus melakukan apa yang diinginkan BapaNya. Dia tidak teralihkan dengan orang-orang di sekelilingNya. Bayangkan kalau Yesus hanya fokus menyembuhkan orang sakit padahal yang BAPA-Nya inginkan berbeda,  jadinya Yesus menyenangkan manusia dong dibandingkan menyenangkan BAPA-Nya. Terkadang dalam hidup kita dihadapkan pada pilihan seperti ini, mau menyenangkan Tuhan atau manusia. Kalau mau menyenangkan Tuhan ya lakukan yang Tuhan mau.

Apa tujuan hidupmu Meg?
Jangan sampai kamu teralihkan dari ap yang Tuhan ingin kamu lakukan dan menggantinya dengan melakukan apa yang orang ingin kamu lakukan. Kamu ada untuk menyenangkan Tuhan dan bukan manusia.

Ada ilustrasi tentang seorang penjaga mercu suar yang tugasnya menghidupkan lampu di menara yang dijaganya setiap malam agar tidak ada kapal yang berlayar karam menabrak batu di daerah tersebut. Entah kenapa, hari itu banyak sekali penduduk desa yang kehabisan minyak untuk menyalakan lampu di rumah mereka yang datang ke penjaga mercu suar itu dan meminta minyak padanya,  si penjaga memberikannya. Tapi akibatnya tengah malam dia sudah kehabisan minyak untuk menyalakan lampu di menara, malam itu terjadi beberapa kecelakaan, kapal-kapal menabrak batu.
Jangan melupakan apa yang menjadi panggilan atau tujuan hidup kita. Terkadang banyak kebutuhan di sekitar kita sehingga kita gak fokus pada apa yang Tuhan ingin kita lakukan. Stay focus!

Bagaimana supaya fokus dengan apa yang menjadi tujuan Tuhan dalam hidupku?
Tiru teladan Yesus yang ini:
Markus 1:35 (TB)  Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
Setiap pagi, Yesus berdoa kepada BAPA-Nya dan mencari kehendak BapaNya. Setiap pagi!!! Ini sudah menjadi gaya hidupnya, sampai-sampai murid-murid-Nya hapal dan tahu di mana harus mencari Dia setiap pagi.
Keintiman dengan Tuhan menolong kita untuk fokus dengan tujuan hidup kita, saat setiap hari kita memutuskan untuk intim dengan Bapa, maka Dia akan menyatakan kehendakNya dan menolong kita melakukan kehendakNya.

Amsal 1

Amsal 1:30-31 (TB)  tidak mau menerima nasihatku, tetapi menolak segala teguranku,
maka mereka akan memakan buah perbuatan mereka, dan menjadi kenyang oleh rencana mereka.

Orang yang gak mau menerima nasihat dan menolak teguran  akan menanggung sendiri akibatnya. Kalau aku ngeyel dikasih tahu,  aku sendiri yang akan repot. Bukan orang lain!

Tuhan, ubahlah hatiku supaya berespon dengan benar waktu menerima teguran. Aku sering ngeyel. Aku sudah beberapa kali merasakan akibat dari kengeyelanku. Aku sudah sering bertengkar karena melawan waktu ditegur. Tolong aku Tuhan, aku capek. Aku mau belajar sungguh-sungguh mendengatkan nasehat dan teguran orang lain. Ingatkan aku ya Tuhan. Aku sering lupa kalau Tuhan bisa pakai orang lain untuk menegurku. Menolak teguran dan nasehat yang benar dari orang lain sama dengan menolak teguran dan nasehat dari Tuhan. Amin

Kasongan,  1 Mei 2017
-Mega Menulis-

No comments: