2 Samuel 11:15 (TB) Ditulisnya dalam surat itu, demikian: "Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati."
Tidak hanya berselingkuh dengan istri Uria, Daud dengan liciknya merancang cara supaya Uria mati di medan perang.Bahkan sebelumnya, Daud menyuruh Uria pulang ke rumahnya sendirin dan tidur dengan istrinya supaya kehamilannya tidak terbongkar. Gak terbayangkan seorang Daud yang demikian dekat dengan Tuhan bisa merancangkan kejahatan yang keji seperti itu.
Pelajaran buatku untuk senantiasa berjaga-jaga supaya gak jatuh dalam dosa. Kalau Daud yang dekat dengan Tuhan aja bisa jatuh dalam dosa, apalagi aku. Aku gak boleh memberi kesempatan kepada dosa berkuasa atas diriku. Sekali jatuh ke dalam sebuah dosa maka aku akan terperosok semakin dalam kalau gak segera berbalik dari dosa.
2 Samuel 12:13-14 (TB) Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.
Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati."
Saat Natan menceritakan perumpamaan orang kaya yang mengambil domba orang miskin itu, Daud mengatakan orang kaya itu harus dihukum mati. Namun sewaktu Natan menjelaskan kalau Daudlah yang dimaksud dalam cerita itu, barulah Daud sadar. Betapa mudah bagi Daud melihat kesalahan orang lain tapi dia gak menyadari kesalahannya sendiri sampai disadarkan oleh Natan. Respon Daud setelah disadarkan Natan ialah memohon ampun pada Tuhan.
Aku belajar untuk melihat diriku sendiri sebelum menunjuk orang lain bersalah.
Markus 12:44 (TB) Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."
Mudah sepertinya memberi, apalagi kalau yang kita miliki banyak dan berlimpah.Janda ini tetap memberi, padahal yang dimilikinya pun mungkin gak cukup untuk memenuhi keperluannya. Pemberian sang janda ini menunjukkan beberapa hal:
-Dia mempercayai Tuhan sepenuhnya yang akan mencukupkan segala keperluannya.
-Dia mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati.
Aku merasa sulit untuk memberi kalau menghitung dari apa yang aku miliki saat ini, kalau yang aku berikan hanya menyisakan sedikit, aku mulai kuatir akab hidupku, apakah yang tersisa ini cukup. Kisah janda ini mengajariku untuk mempercayai Tuhan sepenuhnya. Memberi persembahan menunjukkan seberapa besar aku percaya Tuhan sanggup memenuhi segala keperluanku.
Amsal 12:9 (TB) Lebih baik menjadi orang kecil, tetapi bekerja untuk diri sendiri, dari pada berlagak orang besar, tetapi kekurangan makan.
Ayat ini mengingatkanku untuk:
-menjadi orang kecil tetapi bekerja untuk diri sendiri
Melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati dengan cara yang benar.
-gak berlagak
Hidup sesuai dengan kemampuan dan mencukupkan diri dengan apa yang dimiliki, belajar cermat mengatur keuangan, gak berhutang.
Gampang rasanya tergoda kalau melihat apa yang dimiliki orang lain lalu dengan berbagai cara berusaha mendapatkannya sekalipun caranya gak benar. Aku mau terus bekerja, bersyukur dan hidup sesuai dengan kemampuan.
Kasongan, 12 Mei 2017
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment