Friday, May 26, 2017

1 Tawarikh 26-29, Amsal 26, Galatia 2

1 Tawarikh 27:1 (TB)  Adapun orang Israel, inilah daftar para kepala puak, para panglima pasukan seribu dan pasukan seratus dan para pengatur yang melayani raja dalam segala hal mengenai rombongan orang-orang yang bertugas dan libur, bulan demi bulan, sepanjang tahun. Setiap rombongan berjumlah dua puluh empat ribu orang.

Ngebayangin sulitnya mengatur pegawai sebanyak ini, mirip PNS Indonesia dong sampe sebanyak itu. Lol. Jadi kebayang dong kalau pegawai aja sebanyak itu, apalagi rakyatnya. Pantas aja Salomo minta hikmat dari Tuhan untuk memimpin,bukannya harta benda. Luar biasa hikmat Tuhan bagi Daud sampai-sampai dia bisa memimpin orang sebanyak itu.

Diingatkan kalau hikmat itu penting banget. Gak boleh mengabaikan hikmat, dan permulaan hikmat adalah takuta akan Tuhan. Aku mau belajar mengandalkan Tuhan supaya dalam segala perkara besar atau pun kecil aku bisa mengambil keputusan yang benar.

Tuhan, berikanku hikmat untuk dapat menimbang segala perkara yang aku hadapi supaya Tuhan saja yang dimuliakan. Amin

1 Tawarikh 27:23 (TB)  Daud tidak menghitung jumlah orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke bawah, sebab TUHAN telah menjanjikan untuk membuat orang Israel sebanyak bintang-bintang di langit. 

Owww... Ini sebabnya kenapa Tuhan marah ketika Daud memerintahkan menghitung jumlah orang Israel.

1 Tawarikh 28:9 (TB)  Dan engkau, anakku Salomo, kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita. Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi jika engkau meninggalkan Dia maka Ia akan membuang engkau untuk selamanya.

Pesan Daud kepada Salomo:
1.Kenallah Allah
2. Beribadah kepada Allah dengan tulus ikhlah dan rela hati
3. Carilah Tuhan
4. Jangan meninggalkan Tuhan
Pesan ini masih sesuai dengan perkembangan zaman sekarang buatku. Aku juga akan mengingatnya 😘

1 Tawarikh 29:3 (TB)  Lagipula oleh karena cintaku kepada rumah Allahku, maka sebagai tambahan pada segala yang telah kusediakan bagi rumah kudus, aku dengan ini memberikan kepada rumah Allahku dari emas dan perak kepunyaanku sendiri

Saat kita sungguh mengasihi Tuhan maka kita gak bisa gak memberi.
Teringat kutipan ini:
Kita dapat memberi tanpa mengasihi tapi kita tidak dapat mengasihi tanpa memberi.
Saat aku berkata mengasihi Tuhan, apakah yang sudah aku berikan bagi Tuhan?

1 Tawarikh 29:9 (TB)  Bangsa itu bersukacita karena kerelaan mereka masing-masing, sebab dengan tulus hati mereka memberikan persembahan sukarela kepada TUHAN; juga raja Daud sangat bersukacita.

Yay!!!
Sukacita karena memberi dengan sukarela pada Tuhan sungguh besar.
Ingat Meg!
Memberilah dengan sukarela supaya besar sukacitamu,  bukan dengan paksaan atau berat hati. Karena kamu hanya akan dapat bersukacita saat kamu dengan sukarela memberi.

Mazmur 127:1 (TB)  Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.

Segala sesuatu yang kita lakukan akan sia-sia tanpa Tuhan.
Apakah yang sedang kubangun sekarang?
Keluarga?
Rumah?
Karir?
Usaha?
Pastikan Tuhan yang membangun, bukan sekedar egoku, atau keinginanku sendiri supaya gak sia-sia. Bukan sekedar jadi, tapi sungguh jadi berkat dan memuliakan Tuhan. Karena bisa saja orang mencapai puncak karirnya tapi dengan cara yang gak benar sehingga gak bertahan lama atau Tuhan gak dimuliakan melalui karirnya, malah dihujat banyak orang.

Galatia 2:12 (TB)  Karena sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus datang, ia makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat, tetapi setelah mereka datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan saudara-saudara yang bersunat.

Paulus menegur Petrus karena berlaku munafik,  hal ini salah. Dari bacaan ini aku diingatkan tentang INTEGRITAS.
Integritas adalah kesesuaian antara apa yang kita yakini dengan apa yang kita pikirkan, katakan dan perbuat. Gak ada standar ganda.  Gak perlu berlaku munafik. Kenapa?
1.Tuhan melihat 👉 Melebihi apapun, kalau kerinduan kita menyenangkan Tuhan, kita gak perlu jadi bunglon untuk menyenangkan manusia.Kita tampil apa adanya karena kita tahu Tuhan maha melihat, gak ada yang bisa kita sembunyikan.
2. Kita adalah surat Kristus yang terbuka untuk semua orang 👉 Kalau kita gak berintegritas, di mana berada bersikap berbeda,  bagaimana orang akan mengenal Kristus secara benar. Di lingkunga A kita berkata benci korupsi, lalu di lingkungan B kita korupsi. Lalu apa dong pesan sesungguhnya yang akan diterima orang lain? Jangan-jangan orang berpikir kalau 'It's, fine lah buat korupsi, toh si A yang hamba Tuhan melakukannya'.

Tuhan, aku mau jadi orang yang berintegritas, tolong aku ya Tuhan. Jagai pikiranku, perkataan dan perbuatanku supaya selalu sejalan. Amin.

Amsal 26:17 (TB)  Orang yang ikut campur dalam pertengkaran orang lain adalah seperti orang yang menangkap telinga anjing yang berlalu.

Amsal 26:17 (BIMK)  Orang yang ikut campur dalam pertengkaran yang bukan urusannya sama seperti orang yang menangkap anjing liar pada telinganya.

Aku membayangkan mencoba menangkap telinga anjing yang berlalu dan aku jadi berkata kepada diriku sendiri:
-Gak mungkin tertangkap!
-Ini pekerjaan bodoh!
-Ngapain kamu melakukan pekerjaan bodoh ini Meg? Apa gunanya?
Dalam versi BIMK digunakan kata 'anjing liar', walah.... mencoba menangkap telinga anjing yang sedang lewat saja sudah cukup sulit, apalagi kalau anjing liar, salah-salah aku digigit atau dilukai oleh anjing liar tersebut.

Ya. Gak ada gunanya ikut campur dalam pertengkaran orang lain,  kalau menemui orang yang bertengkar aku gak boleh langsung terlibat sesuatu yang bukan urusanku, salah-salah nanti aku ikut terluka karena didamprat orang lain. Belajar gak kepo dengan pertengkaran orang lain. Kalau mau mendamaikan caranya bukan langsung terlibat tanpa tahu apa-apa. Gak boleh ada keberpihakan tapi belajar melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Pokoknya gak nimbrung sewaktu orang lain bertengkar dan tahu-tahu memberikan nasihat, ingat kalau perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya sangat penting.

Tuhan, Engkau tahu aku hampir melibatkan diri pada masalah yang terjadi di antara beberapa orang temanku. Tolong aku ya Tuhan supaya bijaksana dan gak asal campur tangan yang bukan urusanku. Amin

Kasongan, 26 Mei 2017
-Mega Menulis-

No comments: