Tuesday, May 9, 2017

2 Samuel 8-9, 1 Tawarikh 18, Markus 8, Amsal 8

2 Samuel 8:6, 14 (TB)  TUHAN memberi kemenangan kepada Daud ke mana pun ia pergi berperang.

Dua kali di pasal ini dikatakan kalau Tuhan memberi kemenangan kepada Daud ke mana pun ia pergi berperang. Luar biasa banget lo, kemana-mana berperang selalu menang, gak peduli siapa lawannya penyertaan Tuhan nyata bagi Daud. Dan penulis Kitab Samuel ingin memastikan siapa pun yang membaca ini tahu kalau kemenangan Daud adalah dari Tuhan, bukan karena kuat gagah dan kehebatannya.

Kupkir Daud awalnya gak tahu kalau keintimannya dengan Tuhan akan membawanya diurapi menjadi raja,  atau mengalahakan Goliat,  atau mengalahkan berbagai suku bangsa,  atau membuatnya dikejar-kejar Saul, atau membuatnya harus berpura-pura gila. Kita gak tahu kemana Tuhan membawa kita atau apa yang akan kita alami. Tapi bersama Tuhan kita akan mengalami berbagai hal menakjubkan.

Keintiman dengan Tuhan harus jadi prioritasku.

2 Samuel 9:7 (TB)  Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku."

Daud menunjukkan kasihnya kepada Mefiboset dengan mengembalikan seluruh milik Saul bahkan Mefiboset makan sehidangan dengan dia sebagai salah seorang anak raja. Daud mengembalikan kehormatan keluarga Mefiboset bahkan memberikan anugerah melebihi yang seharusnya diterima. Artinya, Daud melakukan hal ini bukan karena sekedar kewajiban atau karena janjinya pada Yonatan. Daud mau menunjukkan kasihnya.

Aku jadi merenungkan banyaknya hal yang aku lakukan hanya karena kewajiban bukan karena kasih. Kalau cuma kewajiban aku hanya sembarangan melakukan dan akan mudah lelah. Aku gak akan memberikan yang terbaik. Aku mau belajar lagi dan mengingat untuk melakukan segala sesuatu karena kasih.

Markus 8:25 (TB)  Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas.

Saat Yesus campur tangan dalam hidup seseorang maka hidupnya akan berubah, yang buta dibuatnya melihat. Yang sakit menjadi sembuh. Pertanyaannya,  apakah aku mau membiarkan Yesus mengubah hidupku?Apakah aku mau terjadi mukzizat di dalam hidupku? Di beberapa pasal sebelumnya diceritakan kalau di Nazaret Yesus tidak mendapat mukzizat karena mereka tidak percaya padaNya.

Tuhan Yesus, aku bersyukur karena Tuhan mencelikkan aku juga. Selama ini aku buta akan dosaku dan Tuhan membuatku melihat dengan jelas aku. Aku mau terus percaya sepenuhnya padaMu dan melihat mukzizatMu terjadi saat Tuhan campur tangan dalam hidupku. Campur tanganlah dalam hidupku Tuhan. Amin

Amsal 8:13 (TB)  Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

Kejahatan akan menang kalau orang baik tidak melakukan apa-apa. Sebagai anak Tuhan, aku merasa belum melakukan banyak hal untuk melawan kejahatan. Saat melihat banyak hal jahat di sekeliling,  di kantor sekalipun, aku sering diam karena malas berkonflik dengan orang lain. Baca ayat ini jadi diingatkan kalau aku gak boleh diam. Minimal aku menegur, perkara orang itu mau mendengarkan atau nggak itu bukan urusanku. Aku mau berani menegur kalau menemui sesuatu yang salah.

Tuhan, berikan aku keberanian untuk gak membiarkan kejahatan. Aku mau bersuara untuk mengatakan yang benar, masalah respon orang yang mendengarnya bagaimana aku mau serahkan sama Tuhan. Tolong aku Tuhan untuk menyuarakan kebenaran meskipun banyak orang melakukan yang salah. Amin

Kasongan,  8 Mei 2017
-Mega Menulis-

No comments: