Monday, August 14, 2017

Yeremia 26-29, Amsal 13, Wahyu 13

Yeremia 26:8 (TB)  Lalu sesudah Yeremia selesai mengatakan segala apa yang diperintahkan TUHAN untuk dikatakan kepada seluruh rakyat itu, maka para imam, para nabi dan seluruh rakyat itu menangkap dia serta berkata: "Engkau harus mati!

Respon rakyat, imam dan nabi palsu  di Yehuda persis seperti respon kebanyakan orang bila mendapat teguran yang keras:
- marah
- tidak terima
- tidak mau bertobat
Aku bukan orang yang mudah menerima teguran. Saat ditegur, di dalam hati awalnya aku marah dan gak terima, aku gak segera bertobat. Iya sih, endingnya bertobat, tapi perlu proses. Lewat kisah ini aku ditegur untuk punya hati yang lembut dan mau menerima teguran. Gak menunda-nunda, tapi segera bertobat.

Yeremia 29:7 (TB)  Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.

Tanggal 22-23 Juli ini aku mengikuti tes redistribusi PNS, kalau dapat aku akan pindah dari daerah dimana aku berada sekarang. Besar harapanku supaya lulus, tapi baca pasal-pasal hari ini aku diingatkan kalau gak ada yang kebetulan kalau Tuhan tempatkan aku di sini sekarang. Apapun hasilnya nanti,  aku harus mengusahakan kesejahteraan kota di mana aku ditempatkan, mau gak mau, suka gak suka.

Amsal 13:25 (BIMK)  Orang yang baik selalu berkecukupan, tetapi orang jahat selalu kekurangan.

Saat aku membaca ayat ini awalnya aku pikir Tuhan mau mengajarkan supaya aku memiliki RASA CUKUP. Orang yang baik selalu merasa cukup karena dia mensyukuri apa yang dimilikinya. Tapi, aku diingatkan lagi tentang beberapa hal:
👉 Ini bukan sekedar masalah 'rasa'  cukup, tapi memang benar-benar jelas dikatakan kalau orang baik akan BERKECUKUPAN. Artinya segala yang diperlukannya tercukupkan. Kalau kita melihat seseorang yang selalu berbuat baik, bukankah kita juga ingin melakukan yang baik baginya?
👉 Tuhan akan memberkati mereka yang berbuat baik. Mungkin gak tahu kapan waktunya,  entah besok,  minggu depan atau tahun depan, kita gak tahu kapan. Yang jelas, ada ada buah kebaikan yang akan dinikmati mereka yang berbuat baik. Bagaimana nggak? Saat dia menabur kebaikan, dia pasti akan menuai kebaikan yang berlipat dari apa yang dia tabur. Dan aku percaya kalau Tuhan mengatur agar dia menuai tepat pada saat dia memerlukannya. Pantas saja kan
kalau dia selalu berkecukupan.

Wahyu 13:10, 18 (TB)  Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.
Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

Yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.
Yang penting di sini ialah hikmat

Apakah aku sudah memilikinya?
KETABAHAN, IMAN DAN HIKMAT.
Ketabahan 👉 Kesabaran menanggung segala sesuatu yang terjadi.
Iman 👉 Percaya kepada Tuhan sepenuhnya.
Hikmat 👉 cara berpikir yang sesuai dengan cara berpikir Allah
Banyak yang berkata kalau ini sudah akhir zaman. Well, gak ada yang tahu akhir zaman itu kapan. Yang jelas,  aku harus senantiasa hidup tabah menanggung segala sesuatunya, beriman pada Tuhan dan memiliki hikmat agar bisa melakukan yang benar.

Kasongan,  13 Agustus 2017
-Mega Menulis-

No comments: