2 Raja-raja 20:13, 16-17 (TB) Hizkia bersukacita atas kedatangan mereka, lalu diperlihatkannyalah kepada mereka segenap gedung harta bendanya, emas dan perak, rempah-rempah dan minyak yang berharga, gedung persenjataannya dan segala yang terdapat dalam perbendaharaannya. Tidak ada barang yang tidak diperlihatkan Hizkia kepada mereka di istananya dan di seluruh daerah kekuasaannya.
Lalu Yesaya berkata kepada Hizkia: "Dengarkanlah firman TUHAN!
Sesungguhnya, suatu masa akan datang, bahwa segala yang ada dalam istanamu dan yang disimpan oleh nenek moyangmu sampai hari ini akan diangkut ke Babel. Tidak ada barang yang akan ditinggalkan, demikianlah firman TUHAN.
Buat apa Hizkia 'memamerkan' segala harta benda yang dimiliki olehnya kepada utusan dari Babel, apa sih motivasinya? Kesombongan? Buat apa? Toh mereka hanya ingin menjenguknya. Alkitab gak menjelaskan apa motivasinya, tapi Allah gak berkenan, melalui Yesaya disampaikan nubuatan mengenai harta benda tersebut dan harta tersebut akan dibawa ke Babel.
👉 REMINDER buatku, saat aku melakukan sesuatu, aku perlu memikirkan :
✔️ Apa gunanya ini bagiku atau bagi orang lain? Kalau gak ada gunanya, lebih baik gak aku lakukan.
✔️ Apa motivasi terdalamku melakukannya? Apakah aku ingin memuliakan Tuhan atau diri sendiri?
✔️ Apakah yang aku lakukan akan menyenangkan hati Tuhan? Kalau nggak, atau kita ragu, stop!
Wahyu 1:19 (TB) Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.
Tuhan menyuruh Yohanes untuk MENULISKAN apa yang dilihatnya. Kalau dipikir-pikir, cuma menuliskan saja, gampang kan ya. Tapi seringkali Tuhan meminta hal yang paling gampang pun kita mencari alasan untuk gak taat.
Bayangkan kalau kita gak mau taat saat Tuhan minta kita melakukan sesuatu, apa yang terjadi? Tuhan gak kehilangan apa-apa lho. Kita yang kehilangan kesempatan untuk menjadi saluran berkatNya. Bukan Tuhan yang membutuhkan pelayanan kita, kita yang membutuhkan pelayanan. Karena saat kita taat melayaniNya, karakter kita makin diubahkan menjadi serupa dengan Kristus.
Amsal 1:23 (TB) Berpalinglah kamu kepada teguranku! Sesungguhnya, aku hendak mencurahkan isi hatiku kepadamu dan memberitahukan perkataanku kepadamu.
Ayat ini bilang BERPALINGLAH kepada teguranku(Amsal). Aku diminta untuk fokus memperhatikan mana-mana saja TEGURAN untukku kemudian berubah. Karena perubahan hidup saja lah tanda aku memperhatikan teguran. Kalau selama ini gak ada perubahan hidup berarti aku gak sungguh-sungguh memperhatikan teguran.
Saat ditegur, bagaimana reaksiku?
Cuek? Ga peduli? Marah? Gak terima? Sakit hati? Melakukan yang sebaliknya? Berkeras hati? Berlambat-lambat melakukan yang baik? Mencari alasan?
Atauu....
Menerima dengan sukacita? Mendengarkan dan memperhatikan baik-baik? Merenungkannya kemudian segera melakukan?
Aku harus mengakui kalau aku ditegur di area yang sudah jadi kebiasaan mendarah daging (bertahun-tahun aku lakukan) biasanya aku lambat berubah. Malahan seringnya aku berkompromi dengan hal tersebut dan berpikir :
Ah... Sekali-kali aja kok
Kenapa juga sih, toh orang lain melakukannya
Mulai sekarang, saat ditegur aku harus TERIMA, bersedia BERUBAH, dan aku akan share komitmenku berubah dalam area apa ke suami supaya dia bisa mengingatkanku.
Tuhan, aku mau ditegur, aku bersedia menerima teguran dan mau berubah. Tolong aku yang keras kepala ini ya Tuhan. Amin
Kasongan, 1 Agustus 2017
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment