Wednesday, August 9, 2017

Zefanya 1-3, Amsal 5, Wahyu 5

Zefanya 1:18 (TB)  Mereka tidak dapat diselamatkan oleh perak atau emas mereka pada hari kegemasan TUHAN, dan seluruh bumi akan dimakan habis oleh api cemburu-Nya; sebab kebinasaan, malah kebinasaan dahsyat diadakan-Nya terhadap segenap penduduk bumi.

Baca Zefanya hari ini setelah baca Kitab Wahyu bikin ngeri membayangkan kalau Tuhan murka nanti, gak ada yang bisa lolos!

👉 Jangan pernah menunda-nunda kesempatan yang diberikan Tuhan untuk bertobat.
Gak ada yang tahu kapan waktunya Tuhan panggil kita, atau kapan Tuhan murka. Jadi saat berbuat dosa, segera minta ampun dan bertobat.
👉 Disiplin pengakuan dosa
Aku mau mengambil waktu setiap malam sebelum tidur untuk berdoa secara spesifik mengakui dosa yang kubuat sepanjang hari itu. Aku mau belajar mengakui dosaku sebagai kejijikan di hadapan Tuhan supaya aku mendapat pengampunan.

Zefanya 2:1-2 (TB)  Bersemangatlah dan berkumpullah, hai bangsa yang acuh tak acuh,
sebelum kamu dihalau seperti sekam yang tertiup, sebelum datang ke atasmu murka TUHAN yang bernyala-nyala itu, sebelum datang ke atasmu hari kemurkaan TUHAN.

Bangsa yang acuh tak acuh.
Bangsa yang cuek.
Bangsa yang gak peduli.
Acuh tak acuh terhadap apa nih? Pada ayat berikutnya, bangsa tersebut diminta untuk mencari TUHAN.
Berarti bangsa ini gak peduli sama Tuhan.
Gak mau mencari Tuhan.
Gak mau berdoa. Gak mau baca firman Tuhan. Gak mau taat sama Tuhan. Melakukan apa yang dibenci Tuhan. Ibarat kata, terserah deh Tuhan mau bilang apa gak peduli. Hidupku adalah milikku.

Kalau aku kayak gini, harus tobat!
Saat aku merasa hidupku adalah milikku, aku akan mulai cuek sama Tuhan, padahal Dialah pemilik hidupku.

Wahyu 5:14 (TB)  Dan keempat makhluk itu berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.

Respon keempat makhluk itu saat menyadari kalau Anak Domba itu layak menerima pujian, kuasa, hormat dan kemuliaan adalah:MEREKA JATUH TERSUNGKUR DAN MENYEMBAH. Mereka menyadari siapa Tuhan sehingga bersujud dan menyembah Tuhan.

Saat aku menyadari siapa Tuhan dan apa yang telah dilakukan-Nya dalam hidupku, apakah aku meresponinya dengan penyembahan?
Bagaimana penyembahan yang diinginkan Tuhan?
✔️ Menyembah dalam roh dan kebenaran
Apakah hati dan pikiranku benar-benar menyembah Tuhan sebagaimana adanya Dia. Pikiran dan hatiku harus fokus pada kebenaran Tuhan seperti yang dinyatakan firmanNya. Segala sesuatu yang aku lakukan adalah untuk dan karena Tuhan, inilah penyembahan. Bukan sekedar nyanyian.

Amsal 5:1 (BIMK)  Anakku, dengarkanlah aku! Perhatikanlah kebijaksanaanku dan pengertian yang kuajarkan kepadamu,

Dengar dan perhatikan!
Dua aktivitas ini sepertinya hanya melibatkan telinga dan mata, padahal melebihi semua itu, diperlukan juga hati dan pikiran yang fokus pada apa yang dikatakan dan kita lihat.

Suamiku terkadang protes saat dia mengatakan sesuatu ke aku, aku dengar tapi aku gak meresponinya dengan benar karena aku gak fokus. Seperti saat aku mau keluar rumah dan dia bilang supaya aku tutup pintu belakang, aku menjawab iya, tapi aku ngeloyor pergi. Aku mendengar tapi gak fokus. Kebayang deh, jangan-jangan selama ini banyak perkataan dan contoh hikmat yang kudengar dan kulihat tapi karena aku gak fokus jadi gak pernah ada deh yang masuk ke hati dan pikiranku.

👉 Aku harus belajar fokus pada apa yang terjadi di sekelilingku dan gak cuek atau asyik dengan duniaku sendiri. Jangan-jangan,  Tuhan mau beri hikmatNya tapi aku menolak dengan sikapku yang selalu cuek.

Kasongan, 5 Agustus 2017
-Mega Menulis-

No comments: