Yesaya 40:11 (TB) Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Biasanya berasa banget Tuhan adalah gembalaku yang baik kalau baca Mazmur 23 dan baca ayat ini:
Yohanes 10:11, 14 (TB) Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.
Tapi hari ini, baca ayat di Yesaya ini aku diingatkan kalau Tuhan sungguh gembalaku yang baik. Gak peduli aku baru kenal Tuhan ataupun sudah lama kenal Dia, Dia selalu jadi gembalaku yang baik.
Yesaya 40:31 (TB) tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Bagaimana menanti-nantikan Tuhan dan mendapat kekuatan baru?
✔️ Berdoa, karena doa membuat hati kita selalu dalam kondisi berharap.
✔️ Baca Firman Tuhan, karena janjiNya menguatkan dan meneguhkan.
Luar biasa saat kita menantikan Dia. FirmanNya berkata:
Berlari 👉 Tidak menjadi lesu
Berjalan 👉 Tidak menjadi lelah
KekuatanNya yang menggerakkan kita, Dia yang memampukan dan beri kekuatan.
🙏 Tuhan, aku mau berlari dan tidak menjadi lesu.Aku mau berjalan dan tidak menjadi lelah. Aku mau terus menanti-nantikan Engkau ya Tuhan. Amin.
Yesaya 41:10 (TB) janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.
Tuhan menyertai Engkau ➡️ Jangan takut
TUHAN adalah Allahmu ➡ ️Jangan bimbang
Keberadaan Tuhan sebagai Allah kita dan pernyertaanNya seharusnya membuat kita gak takut dan bimbang.
Jadiiii, kalau aku masih sering takut dan bimbang, aku perlu bertanya:
❓Sungguhkah Ia adalah Allah bagiku, kalau iya, harusnya aku gak ragu dengan apa yang diperbuatNya.
❓Tuhan selalu beserta aku, tapiiiii apakah aku menyadari pernyertaanNya?
Yesaya 43:4 (TB) Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.
I feel loved by God 😍
Tuhan menganggapku berharga, jadi aku harus menghargai diriku sendiri. Aku gak boleh menyia-nyiakan diriku dengan terus-menerus tinggal dalam dosa.
Amsal 25:27 (TB) Tidaklah baik makan banyak madu; sebab itu biarlah jarang kata-kata pujianmu.
Aku senang dipuji. Nah, suami jarang muji, kasian ya. Lol. Tapi dengan sifat suamiku yang seperti ink, aku jadi tahu kalau sampai suamiku memuji, berarti dia bersungguh-sungguh, gak sekedar basa-basi atau lip service doang. Biasanya yang begini yang malah membuat aku semakin termotivasi untuk berbuat lebih baik.
Aku belajar, kalau saat memberi pujian, aku harus:
👉 Tulus : Aku memuji bukan karena aku ingin orang tersebut berbuat baik kepadaku tapi sungguh karena aku bersyukur boleh melihat teladan baik melalui orang lain. Aku diberkati oleh apa yang dilakukan orang tersebut.
👉 Detail : Gak sekedar bilang 'kamu hebat' atau 'kamu keren deh...', tapi kasih tahu bagian mana dari yang dia lakukan yang hebat menurut kita.
Pengkhotbah 9:10 (TB) Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.
Tadi pagi baca pasal ini dan belum dapat rhema apa-apa, pulang kantor dah capek banget padahal cucian buanyak banget mana mesin cuci rusak pulak. Belum masak lagi buatku dan suamiku. Sudah terpikir weekend aja nyucinya, numpuk-numpuk dah. Makan tinggal goreng/rebus telur aja,toh suamiku gak pernah protes apapun yang kumasak. Lucky me. Tiba-tiba ingat ayat ini :
Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga.
Kapan dikerjakan? Saat aku menjumpainya.
SEKARANG. Pikirku.
Akhirnya aku memaksa diri mencuci, pake tangan, hiks. Capek. Tapi aku membayangkan kalau selesai pasti aku puas, akhirnya selesai. Rebus telur udah. Tapi akhirnya, aku menambahkan sambal dan minta tolong suamiku memetik daun singkong di samping rumah kami untuk direbus. Suami hepi karena dimasakin daun singkong kesukaannya dengan sambal. Kami makan malam dengan hati senang 😊
Bersyukur aku ingat Firman Tuhan yang aku baca dan MAU taat. Mengerjakan apa yang dijumpai tangan untuk dikerjakan itu mudah kalau kita punya full energi, lebih mudah lagi menundanya, tapi firman Tuhan hari ini ingin aku gak malas dan menunda-nunda pekerjaan. Selain itu, aku belajar gak melakukan sesuatu sekedarnya, tapi sungguh melakukan yang terbaik.
Kasongan, 25 Juli 2017
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment