Tuesday, September 5, 2017

Yehezkiel 28-31, 1 Korintus 4, Amsal 4

Yehezkiel 28:24 (TB)  Dan tidak akan ada lagi bagi kaum Israel dari semua tetangganya yang menghina mereka, menjadi duri yang menusuk atau onak yang memedihkan. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan ALLAH.

Tuhan menjatuhkan hukuman kepada bangsa-bangsa yang menghina Israel supaya mereka mengetahui bahwa Dia lah Tuhan, bukan sekedar supaya orang Israel merasa besar kepala karena Tuhan membela mereka. Fokusnya adalah Tuhan, bukan orang Israel. Tuhan ingin bangsa-bangsa lain mengetahui bahwa Dia lah Tuhan supaya mereka mengenali siapa Tuhan yang benar dan menyembahNya.

Terkadang aku seperti Israel, saat Tuhan menghukum mereka yang pernah berbuat salah ke aku, aku GR, merasa Tuhan melakukannya untuk aku. Padahal, bisa jadi Tuhan ingin diriNya dikenal,  supaya banyak orang mengenal Dia dan menyembahNya.

Amsal 4:19 (TB)  Jalan orang fasik itu seperti kegelapan; mereka tidak tahu apa yang menyebabkan mereka tersandung.

Ngebayangin orang (fasik) yang jatuh di tempat gelap :
👉 dia tidak bisa melihat apa-apa (Matanya tertutup sehingga dia gak melihat sekelilingnya, tidak tahu apa yang benar dan tidak melakukan yang benar.  Atau lebih parahnya, tahu kebenaran tapi tidak mau melakukan yang benar. Bahkan kebenaran di depan matanya pun terkadang gak terlihat. )
👉  dia tidak tahu apa yang menyebabkan dia jatuh (Karena gak pernah berpikir apa yang menyebabkan dia jatuh, karena gak pernah bertanya, karena mengandalkan diri sendiri, karena bodoh,  karena gak mau mendengarkan nasehat,  karena sok pintar).
👉 dia pasti berkali-kali jatuh (Karena gak pernah belajar dari kesalahannya. Karena selalu memilih menentang Allah, lebih memilih menyenangkan diri sendiri).

Aku juga terkadang jatuh ke dalam masalah yang sama karena lebih memilih menuruti keinginan sendiri dibanding menaati Tuhan, aku gak mau mendengarkan nasehat, aku seperti orang fasik yang berjalan dalam kegelapan tersebut.

1 Korintus 4:14 (TB)  Hal ini kutuliskan bukan untuk memalukan kamu, tetapi untuk menegor kamu sebagai anak-anakku yang kukasihi.

Paulus menulis surat BUKAN UNTUK MEMALUKAN jemaat di Korintus tetapi untuk MENEGUR SEBAGAI ANAK YANG DIKASIHINYA.

Bagaimana denganku?
Aku perlu belajar dari Paulus mengenai bagaimana memberi teguran. Paulus memberi teguran dengan:
👉 motivasi yang benar
👉 tegas
👉 kasih
👉 teladan yang benar

Kasongan,  4 September 2017
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...