Monday, September 11, 2017

Yehezkiel 40-41, 1 Korintus 8, Amsal 8

Yehezkiel 41:1 (TB)  Kemudian dibawanya aku ke dalam ruang besar Bait Suci dan ia mengukur tiang temboknya: yang sebelah sini enam hasta tebalnya dan yang sebelah sana enam hasta juga.

Membayangkan megahnya bait suci aku diingatkan keberhasilan Salomo membangun bangunan fisik rumah Allah, betapa indah dan luar biasanya! Dirancang penuh ketelitian. Dibuat dari bahan-bahan terbaik, dikerjakan orang-orang terpilih. Hasilnya bait suci yang megah dan indah. Tapiii..   Aku juga teringat kegagalan Salomo membangun tubuhnya sebagai bait sucinya Allah. Salomo gagal karena hatinya condong pada allah-allah isterinya. Dia gak menjadikan tubuhnya sebagai bait suciNya Tuhan.

Gimana dengan aku? Aku mungkin gak bisa membangun bait suci yang megah seperti Salomo tapi aku diingatkan untuk membangun tubuhku sebait bait Allah di mana Dia berkenan tinggal di dalamnya.

1 Korintus 8:2 (TB)  Jika ada seorang menyangka, bahwa ia mempunyai sesuatu "pengetahuan", maka ia belum juga mencapai pengetahuan, sebagaimana yang harus dicapainya.

Saat merasa tahu sesuatu lebih banyak dari orang lain maka kita cenderung menjadi sombong, aku begitu. Padahal kalau dipikir sekarang, semakin banyak tahu justru seharusnya membuat kita menyadari ternyata masih banyak hal yang kita gak tahu.

Apa yang kutahu, semakin banyak aku tahu, seharusnya membuatku semakin merendahkan diri di hadapan Tuhan. Menyadari kalau apa yang kutahu gak berati di hadapan Tuhan,  bahkan segala pengetahuanku pun nggak, aku gak bisa sombong.Pengetahuan akan Tuhan berbeda dengan dikenal oleh Tuhan. Yang terpenting dalam hidup bukanlah sebanyak apa aku tahu Tuhan tetapi dikenal olehNya.

1 Korintus 8:3 (TB)  Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah. Jadi ingat ayat ini:
Matius 7:21-23 (TB)  Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Mengerikan ternyata kalau Tuhan bilang Dia gak mengenal kita.

Amsal 8:14 (TB)  Padaku ada nasihat dan pertimbangan, akulah pengertian, padakulah kekuatan.

Dalam hikmat ada: nasihat, pertimbangan, pengertian, kekuatan. Bukan sembarang hikmat, tapi hikmat yang berasal dari takut akan Tuhan. Mungkin kita selama ini mengandalkan nasihat dari orang lain tapi hari ini diingatkan lagi untuk back to Bible first, hikmat yang benar berasal dari Tuhan.

Kasongan,  8 September 2017
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...