Monday, September 11, 2017

Yehezkiel 46-48, 1 Korintus 11, Amsal 11

Yehezkiel 47:9 (TB)  sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.

Aku baru tahu kalau di dalam bait suci ada sungai yang keluar dan mengalir dan memberi kehidupan bagi banyak makhluk,  bahkan air laut menjadi tawar karenanya. Kita tahu kalau kadar garam dalam laut terlalu tinggi maka tidak ada makhluk yang dapat hidup di dalamnya. Tetapi,  aliran air dari suangai di bait suci mampu membuatnya tawar sehingga banyak makhluk bisa hidup.

Aku adalah baitNya Allah, apakah dari dalamku juga mengalir air dari sungaiku yang memberikan kehidupan bagi mereka yang hidupnya bersentuhan denganku?
Apakah kata-kataku sudah memberikah kehidupan bagi mereka yang mendengarnya,  sudahkah aku memberikan semangat bagi mereka yang letih lesu, sudahkah aku membagikan pengharapan bagi mereka yang putus asa, adakah kuberikan penghiburan bagi mereka yang berduka?

Aku diberkati Tuhan untuk menjadi berkat. Aku diberikan kehidupan supaya orang lain juga menikmati hidup yang dari Tuhan. Aku mau kehidupanku berarti bagi orang lain yang bersentuhan denganku.

Amsal 11:25 (TB)  Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.

Awalnya, membaca ayat ini terpikir tentang saat kita menabur dan akan menuai nantinya,nantinya aku pasti akan menuai. TETAPI, hari ini aku mengingat saat aku memberi dan yang kuingat saat itu kurasakan  BERLIMPAHNYA UCAPAN SYUKUR di hatiku.
👉 Bersyukur karena masih dimampukan Tuhan memberi
👉 Bersyukur karena Tuhan berikan belas kasihan di hatiku
👉 Bersyukur karena apa yang aku berikan menjadi berkat bagi yang menerimanya,  apalagi saat aku tahu ternyata sangat diperlukan sang penerima.
Saat memberi adalah saat aku berlimpah (dengan ucapan syukur).

1 Korintus 11:19 (TB)  Sebab di antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan uji.

Dalam hubungan, apalagi komunitas terkadang ada clash, berbeda pendapat itu biasa.Tetapi yang terpenting bagaimana kita meresponi konflik yang terjadi?
👉 Apakah dengan membenci mereka yang berbeda pendapat?
👉 Apakah dengan mengucapkan kata-kata yang menyakiti orang lain?
👉 Apakah kitanmau bersabar saat disakiti?
👉 Apakah kita mau jujur dengan yang dirasakan?
👉 Apakah dengan menceritakan keburukan orang lain?
👉 Apakah dengan pergi begitu saja?
Saat terjadi perpecahan, karakter orang-orang yang ada diuji, siapa kita yang sebenarnya akan keluar.

Hanya kasih yang mampu membuat suatu hubungan maupun komunitas bertahan. Saat dalam konflik dengan orang lain, aku diingatkan kalau KASIH menutupi segala dosa. Kasih gak pernah gagal,yang sering terjadi adalah kita yang gagal mengasihi. Aku gak boleh meninggalkan KASIH saat aku berada dalam konflik.

Kasongan,  11 September 2017
-Mega Menulis-

No comments: