Tuesday, September 5, 2017

Yehezkiel 5-8, 1 Petrus 5, Amsal 27

Yehezkiel 6:10 (TB)  Dan mereka akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN dan bukan cakap angin, kalau Aku berfirman hendak menjatuhkan malapetaka ini atas mereka."

Beberapa kali Tuhan mengatakan bahwa melalui semua nubuatan tentang penghukuman Israel maka mereka akan mengetahui bahwa Dia lah Tuhan. Tuhan ingin mereka tahu bahwa setiap firmanNya pasti jadi. Mungkin saat nubuatan tentang penghukuman itu disampaikan oleh para nabi, orang Israel tidak percaya. Tuhan mengingatkan beberapa kali kalau itu PASTI terjadi dan saat itu terjadi barulah mereka mengetahui bahwa Dia lah Tuhan.

Terkadang aku meragukan firmanNya. Aku membaca firmanNya, aku tahu apa perkataanNya tetapi aku gak meyakininya. Aku masih kuatir tentang banyak hal. Jangan sampai saat firmanNya jadi maka aku baru mengetahui bahwa firmanNya benar. Aku mau percaya walaupun belum melihat.

Amsal 27:15 (TB)  Seorang isteri yang suka bertengkar serupa dengan tiris yang tidak henti-hentinya menitik pada waktu hujan.

Bagaimana menjadi isteri yang tidak suka bertengkar?
👉 Menahan diri mengucapkan perkataan yang tidak membangun, ini termasuk mengomel, menuntut suami melakukan ini itu, dan mengomentari setiap hal yang dilakukan suami. Kalau aku gak punya hal baik untuk dikatakan ke suami, lebih baik aku diam.
👉 Berhenti menganggap diri sendiri paling benar, ini berarti stop mengkritik setiap apa yang dilakukan suami dengan perkataan negatif.
👉 Tidak menentang setiap perkataan suami. As long as gak bertentangan dengan firman Tuhan, aku gak perlu mengambil posisi berlawanan dengan suami. Aku harus berlatih menjadi suporter terbesar suami,dan ini gak bisa kulakukan kalau aku terus menentangnya.

1 Petrus 5:7 (TB)  Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Tuhan pemeliharaku!
Mengingat hal itu membuat aku tenang sekarang. Di tengah kekuatiran tentang banyak hal, aku diberikan alasan untuk gak kuatir lagi.
Tuhan pemeliharaku yang gak pernah lalai. Dia memenuhi segala kebutuhanku. Aku hanya harus menyerahkan segala kekuatiranku kepadaNya.Masalahku adalah aku sering lupa menyerahkan kekuatiranku pada Tuhan.

👉 Aku perlu menyatakan segala kekuatiranku kepada Tuhan, mengakuinya di hadapan-Nya supaya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal memelihara hati dan pikiranku. Aku gak perlu berlagak kuat dan berlagak semua hal baik-baik saja. Gak papa mengakui kalau aku lemah dan kuatir kepada TUHAN, Dia pemeliharaku kok.

Kasongan,  27 Agustus 2017
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...