Amsal 3:9 (TB) Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,
Saat membaca ayat ini, yang pasti terlintas pertama adalah memberikan harta kita untuk Tuhan, entah itu berupa buah sulung, perpuluhan atau pemberian ke orang lain yang membutuhkan. Tapi, hari ini aku diingatkan kalau aku juga harus memuliakan Tuhan dengan apa yang ada padaku.
Oke lah, aku sudah memberikan sekian-sekian untuk persembahan atau memberikan ke orang lain tapi bukan berarti aku seenaknya menghabiskan yang ada padaku, memboroskan untuk membeli barang yang gak aku perlukan, jajan sesukanya, dll. Tuhan ingin kita memuliakanNya dengan harta kita.
Bagaimana memuliakan Tuhan dengan harta kita?
👉 Tidak memegang erat harta yang ada.
Ada saatnya Tuhan meminta kita bermurah hati dengan apa yang ada pada kita tanpa peduli kita sudah memberikan untuk pekerjaan Tuhan atau belum. Jangan sampai mentang-mentang sudah ngasih perpuluhan lalu menolak waktu melihat kebutuhan orang lain yang bisa kita bantu.
👉 Menggunakan harta yang ada sesuai keperluan.
Makan seperlunya, jangan rakus meskipun ada uang berlebih. Beli barang yang dibutuhkan. Bertanggung jawab dengan apa yang kita miliki sehingga gak perlu boros. Gak perlu menimbun barang kalau gak dipakai. Cermat dalam menggunakan uang.
👉 Tuhan peduli gak hanya pada apa yang kita berikan padaNya, tapi juga bagaimana kita menggunakan yang ada pada kita.
Ulangan 34:4 (TB) Dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Inilah negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub; demikian: Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu. Aku mengizinkan engkau melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan menyeberang ke sana."
Membayangkan perasaan Musa saat mendengarkan Tuhan bilang ini, pasti sedih banget lah ya. Dah capek-capek ngurusin bangsa Israel yang tegar tengkuk selama 40 tahun eh malah gak boleh masuk.
Tapi kalau aku coba membayangkan perasaan Tuhan, pasti Tuhan lebih sedih lagi lah ya. Tuhan sayang Musa, pasti Dia ikut bersedih juga karena Dia paham perasaan Musa. Tapi bagaimana pun Tuhan ingin bangsa Israel untuk taat sepenuhnya, dan kalau pemimpinnya gak taat, itu fatal. Tuhan mengenal Musa dan Musa mengenal Tuhan, makanya standar Tuhan untuk ketaatan bagi Musa sangat tinggi.
Bangsa Israel dan kita harusnya belajar dari peristiwa ini, kalau untuk ketaatan, Tuhan gak pernah main-main. Pada Musa yang adalah pemimpin Israel, yang Tuhan bergaul aja Tuhan mendisiplin saat Musa gak taat,apalagi kita?
Awalnya mungkin kita mikir, "Ah, masa karena kesalahan kecil seperti itu aja Tuhan kok segitunya sih?", tapi kita lupa, Musa adalah orang yang dekat sama Tuhan lo. Sudah pasti standar Tuhan sangat tinggi. Di sini malah terlihat keadilan Tuhan. Dia gak pilih kasih dalam hala ketaatan ini. Dia mau semua taat padaNya.
👉 Masih mau gak taat sama Tuhan?
Kasongan, 3 November 2017
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment