Sunday, August 4, 2019

Hakim-hakim 7-8

Hakim-hakim 7

Scripture      
Hakim-hakim 7:2 (TB)  Berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Terlalu banyak rakyat yang bersama-sama dengan engkau itu dari pada yang Kuhendaki untuk menyerahkan orang Midian ke dalam tangan mereka, jangan-jangan orang Israel memegah-megahkan diri terhadap Aku, sambil berkata: Tanganku sendirilah yang menyelamatkan aku.

Observation
Tuhan tahu isi hati orang Israel, Dia mengenal mereka sehingga berinisiatif menciptakan kondisi yang membuat mereka menyadari dari siapa kemenangan mereka. Bangsa Israel yang pergi berperang dibuatnya sedikit supaya mereka bergantung kepada Tuhan sepenuhnya.

Tuhan mengenali kelemahan-kelemahanku dan Dia mau berkarya di dalam hidupku. Saat aku berada dalam kondisi gak sanggup atau mustahil adalah saat di mana Tuhan mau mengajarkan aku untuk gak bermegah atas diriku sendiri, tapi bermegah karena Tuhan yang telah menunjukkan kasih karuniaNya dan menyelamatkan aku. Waktu lulus kuliah aku merasa sombong, 3,5 tahun bo lulus jurusan teknik. Dah kebayang waktu itu lulus langsung dapat pekerjaan yang bagus, melakukan ini itu kesana kemari. Tapi saat lulus dan dihadapkan kenyataan papa sakit, aku full jaga papa dan gak bisa langsung kerja. Aku jadi benar-benar belajar bergantung sama Tuhan, apalagi setahun kemudian papa meninggal. Sekarang kalau aku lihat ke belakang, nyata Tuhan yang menolong kami sekeluarga.

Aplication
✔️ Tuhan mengenalku dengan baik dan Tuhan menjaga diriku supaya gak jatuh dalam dosa. Jangan sekali-kali aku yang melangkah mendekati pencobaan.
✔️ Saat keadaan sulit buatku, Tuhan ingin menunjukkan kuasaNya. Aku mau gak bergantung sama Tuhan sepenuhnya.

Prayer
Tuhan, mampukan aku melihat tangan Tuhan dalam keadaanku yang sulit. Amin.

Hakim-hakim 8

Scripture      
Hakim-hakim 8:2-3 (TB)  Jawabnya kepada mereka: "Apa perbuatanku dalam hal ini, jika dibandingkan dengan kamu? Bukankah pemetikan susulan oleh suku Efraim lebih baik hasilnya dari panen buah anggur kaum Abiezer?
Allah telah menyerahkan kedua raja Midian itu, yakni Oreb dan Zeeb, ke dalam tanganmu; apa yang telah dapat kucapai, jika dibandingkan dengan kamu?" Setelah ia berkata demikian, maka redalah marah mereka terhadap dia.

Observation
Gideon gak menanggapi perkataan marah dan emosi dengan emosi, malahan dia berkata manis kepada Suku Efraim sehingga meredakan situasi. Gideon berkata dengan rendah hati bahwa yang dilakukannya gak ada apa-apanya, gak ada gunanya bertengkar dengan saudara sendiri. Saat mereka sama-sama bawa ego sebenarnya mereka sama-sama kalah.

Aku juga perlu belajar seperti Gideon yang meredakan amarah  suku Efraim, terutama dalam hubungan dengan suamiku. Saat kami saling berkata kasar dan saling melukai, gak ada yang menang, kami sama-sama kalah. Lebih baik menjawab dengan lemah lembut untuk meredakan perbantahan.

Aplication
✔️ Aku perlu terus belajar berkata lemah lembut saat orang lain emosi. Gak perlu terpancing.

Prayer
Tuhan, tolong kendalikan diriku. Kendalikan lidahku yang tajam ini Tuhan. Amin.

Palangka Raya, 4 Agustus 2019
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...