Thursday, June 24, 2010

pecandu PUJIAN

Percaya gak percaya, kebanyakan perilaku manusia (ada yang protes ga neh kalo aku pake kata ’manusia’ ? ^_^’ ), biarpun dengan susah payah disamarkan, adalah usaha untuk pamer. Banyak orang berusaha membuat orang lain terkesan tanpa membiarkan orang lain tau kalo mereka sedang berusaha membuat orang lain terkesan. Nah lho? Ribet gak sih kata-kataku? Hohohohohoho, aku juga bingung nih ^_^’ Tapi bisa nangkep kan? Wekekekekek....

Sebenarnya, itu curhatan aku juga si, (ngaku juga akhirnya kamu Meg, pake bawa-bawa umat manusia segala, cckkkk....ckkkkk...cckkkk.
..) Iya nih, akhir-akhir ini aku sadar kalo ternyata aku ni sering kayak gitu juga, mengatakan kata-kata yang cerdas/baik dan melakukan hal-hal yang baik, lalu DIAM-DIAM mengharapkan orang lain terkesan (huaaaa......malunya..... baru nyadar pula!!ato baru ngaku ? ato jangan-jangan kamu ngaku ni juga untuk membuat orang laen terkesan!!!???? Huaaaa....mau sharing kok jadi ngarasa makin disudutkan ya? Hmmm......)

Waktu aku mencoba jujur dengan diri sendiri dan Roh Kudus, aku dibukakan hal yang mengerikan, ternyata aku pecandu pujian juga nihhh.....HUH!!! Cape dueh..... Memalukan untuk diakui, menyakitkan untuk dikatakan, tapi itu benar.

Pernah ga si melakukan hal yang baik trus ada orang yang memuji kamu?Kalo pernah, apa yang kamu rasakan?Ato jangan-jangan gak pernah ya? Wekekekekek.....Becanda... .^_^ Kalo aku si sueneng buanget.......(”,) (Tapi ga ditunjukin dong kalo sueneng buanget) Dengan malu-malu dan wajah memerah aku tertunduk dan berkata, ”Ah ngga kok, biasa aja.” Ato kadang pasang tampang cool dan bilang, ”Ah ngga kok, biasa aja.” Huhuhuhuhuhuhuhu....muna banget sih kamu Meg!! Padahal dalam hati bilang, ”Yeah...it’s me.” ato dalam hati bilang, ”Iya nih, keren ya aku?”. Hohohohohoho, bener ya kata Firtu, betapa liciknya hati kita (AKU!!AKU!! aku digebukin nih, ada yang protes lagi coz aku pake kata ’kita’ melulu ^_^’)

Suatu waktu aku pengen banget dengar suara Tuhan,pengen ngalamin Dia lebih dekat, ngrasain hadiratNya, trus gak brapa lama (bahkan dalam hitungan menit) aku mau make apa yang aku dengar ato apa yang aku alamin bersama Tuhan untuk membuat orang lain terkesan betapa rohaninya aku.... !! Gila ya aku ni? ^_^’ Niat baiknya si supaya orang lain juga diberkati, supaya orang lain dibangun, menguatkan orang (masi banyak alasan bagus yang bisa aku bagiikan, cerdik seperti ular ni tapi tulusnya jangan lupa lho Meg...!!) tapi ada garis yang tipis banget antara share untuk berbagi berkat dan mencari pujian yang sia-sia.

AKU PERLU BELAJAR PUNYA HATI YANG MURNI.

Menerima pujian dengan anggun, tanpa terjatuh jadi ”pecandu pujian” memerlukan hati yang terkendali, hati yang benar-benar terjaga, supaya jangan sampe terjebak dan selalu kuatir tentang apa yang dipikirkan orang lain. Aku menyadari sekarang kalo sebenarnya aku gak perlu kuatir apa pendapat orang lain, aku hidup ga untuk dihakimi dan diukur orang lain. Hakimku hanya BAPAku yang di sorga, aku hanya harus peduli apa yang dipikirkanNya tentang aku dan bukannya apa yang dipikirkan orang lain tentang aku. Aku gak perlu membuat orang terkesan padaku. Hanya BAPAku yang perlu aku buat terkesan, hanya Dia seorang yang perlu aku senangkan.....(”,) Segala hal baik yang aku lakukan, seharusnya hanya untuk menyenangkan BAPA, bukan manusia. Hanya untuk kemuliaan BAPA, bukan kemuliaan diriku sendiri.

Dengan penuh damai sejahtera, tiap dipuji, sekarang aku mau belajar bilang, ”Terima kasih” , dengan anggun, sambil dalam hati mengingatkan diri sendiri , ”Bukan kepadaku ya Tuhan, bukan untukku, segala hormat dan pujian hanya bagiMu, karena Kaulah yang mengerjakan segala sesuatunya.”

” BAPA, ajari aku untuk hidup bukan untuk menyenangkan manusia dan mencari pujian yang sia-sia. Aku mau hidup hanya untukMu, memuliakan namaMu dan hanya menyenangkanMu saja.Amin”

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...