Bila seorang wanita ditanya, pria yang bagaimanakah yang dia inginkan menjadi pasangan hidupnya, biasanya dia akan menjawab berbagai kriteria ato sifat dan karakter yang diinginkannya. Ingin yang cinta Tuhan, baik, sabar, setia, menerima apa adanya, punya pekerjaan, bertanggung jawab, jujur, penyanyang, perhatian, romantis, dll. Tidak ada yang menjawab: Ingin pria yang sempurna.
Kenapa? Karena sebagai wanita pun kita sadar kalo kita gak sempurna, kalo kita aja gak sempurna, lalu bagaimana mungkin kita berani berharap mendapatkan pria yang sempurna? Gak tau diri banget ya? Hohohohoho. Udah jadi rahasia umum kalo NOBODY’S PERFECT, ga ada seorang pun yang sempurna, dan lalu kita berhenti berharap menjadi seorang yang sempurna.
Suatu hari, seorang adikku, salah seorang pria Allah yang ku kenal, Trifosa Marpaung Tendean nulis gini di statusnya: (Hai Posa, pa kabar nih Manokwari? Berharap suatu hari bisa bertemu muka dengan muka denganmu de’, nice to know u and share many things with u. Jeilu)
“Kesempurnaan seorang pria dan keserupaan dengan Kristus adalah hal yang sama”.
Waktu aku baca statusnya Posa, aku terkesan banget, benar-benar membuka hati dan pikiranku. Sesederhana dan sesulit itu lah definisi ’sempurna’ untuk seorang pria baginya. Sederhana memang untuk dibahasakan, tapi sulit untuk dilakukan. Dan kupikir itu gak berlaku untuk pria aja, sesosok wanita yang sempurna pastilah juga menyerupai Kristus.
Mereka yang memadang seperti Kristus, memliki hati-Nya, berpikir seperti Kristus berpikir, berkata-kata dengan kasih seperti Kristus-lembut sekaligus tegas, bersikap dan bertindak seperti Kristus, mereka lah pria dan wanita yang sempurna, yang menyerupai Kristus ^^V
Menjadi seperti Kristus, perlu perjuangan dan melewati berbagai proses seumur hidup pastinya. Tapi aku yakin, kita, para wanita dan pria Allah menikmati setiap proses yang harus kita lalui tiap harinya untuk menjadi sempurna. Seringkali menyakitkan dan gak enak banget prosesnya, membuat kita menangis, tertunduk kelelahan, merasa gak berdaya, capek, hopeless, desperates, bahkan terkadang kita cuek dan gak lagi peduli. Tapi, itulah proses. Teringat kata-kata Bang Sigop, salah seorang pria Allah yang lain. Dia dulu sering bilang, semua butuh proses. SEMUA butuh proses, apalagi untuk menjadi sempurna ^^”
Setiap hari berjuang untuk menjadi sempurna seperti Kristus.
Kasongan, 3 Juni 2010
JEILU
M E G A
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Karakter di Dunia Kerja
Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...
-
“Kerjakan apa yang menjadi bagianmu, dan Allah akan mengerjakan apa yang menjadi bagianNya.” Siapa yang pernah mendengar kalimat itu??...
-
GOOD RIDDANCE Tahu artinya gak? Ato...Pernah dengar gak kalimat demikian? Iyeee...itu bahasa Inggris, kalo dicari di kamus artinya...
-
“Mosok aku sih yang ngerjain kayak gitu.”, pikirku. Aku melihat setumpuk surat di atas meja kawanku dengan rasa malas. Sudah menjadi t...
No comments:
Post a Comment