Tuhan menyuruh kita untuk mendengarkan. “Setiap orang hendaklah cepat mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah!” (Yakobus 1:19). Untuk beberapa orang (termasuk aku) , pengaturan kata-kata untuk ayat ini sering dirubah – “Lambat mendengar, cepat berbicara dan cepat marah.”
Apa hubungan antara tidak mendengar dan marah? Ketika kita tidak mengambil waktu untuk benar-benar mendengarkan apa yang seseorang katakan, kita bereaksi atas hal pertama yang mereka ucapkan dan tidak menunggu sampai kita benar-benar mengerti apa yang mereka hendak mereka sampaikan. Pendengar yang baik berusaha untuk mendengarkan hati si pembicara di balik perkataan yang sedang mereka ucapkan, kebutuhan mereka. Orang-orang yang lebih suka berkata-kata kebanyakan memperoleh informasi yang tidak lengkap, dan hanya apa yang di permukaan saja. Tidak mendengarkan, tidak ada pengertian. Tidak ada pengertian, kesimpulan yang salah – dan kemarahan.
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk membuat mereka mengerti bahwa kita menghargai mereka lebih, tidak hanya mendengarkan perkataan mereka, tapi juga hati mereka. Jika kita tidak dapat memberikan mereka perhatian penuh kepada mereka sekarang, katakan kapan kita bisa dan berikanlah. Begitu banyak salah paham, argumentasi, kata-kata kasar, hati yang terluka, hubungan yang retak, hanya karena seseorang tidak mau mendengarkan.
Kasih itu mendengarkan lho....^_^
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Karakter di Dunia Kerja
Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...
-
“Kerjakan apa yang menjadi bagianmu, dan Allah akan mengerjakan apa yang menjadi bagianNya.” Siapa yang pernah mendengar kalimat itu??...
-
GOOD RIDDANCE Tahu artinya gak? Ato...Pernah dengar gak kalimat demikian? Iyeee...itu bahasa Inggris, kalo dicari di kamus artinya...
-
“Mosok aku sih yang ngerjain kayak gitu.”, pikirku. Aku melihat setumpuk surat di atas meja kawanku dengan rasa malas. Sudah menjadi t...
No comments:
Post a Comment