FirTu tu ibarat makanan bagi rohani kita, jadi juga perlu dunk FirTu digigit-gigit, dikunyah-kunyah sampe lembut sebelum dicerna (”,) Tentu aja kita gak nggigit dan ngunyah lembaran Alkitab. Gila apa???!!! Kalo FirTu ya DIRENUNGKAN dunkkk..... Itu cara kita mencerna FirTu. Gak sekedar kita baca FirTu lalu kita bilang kita udah ngasi makan rohani kita.
Kenapa harus merenungkan FirTu? Sama aja kaleeee.....kayak orang yang makan gak dikunyah, misalkan kita makan sekilo kacang (ccckkkk...cckkk...cckkk..
Banyak orang yang membaca FirTu, tapi seberapa banyak yang merenungkannya? Seringkali kuasa firman gak dinikmati secara dahsyat karena kita gak mengunyah alias merenungkan FirTu. Kita cuma asal makan aja,kalo gitu, mana bisa merasakan nikmatnya sari-sari FirTu dan benar-menjadikannya kekuatan bagi hidup kita. Banyak orang yang asal nerima janji Tuhan tanpa ngerti kedalaman dan nikmat yang ada sebenarnya.... Jadi begitu janji itu terlihat gak digenapi dia jadi undur dari Tuhan, karena dia gak ngerti, karena dia gak merenungkan, cuma baca dan bilang Amin doang. Gak mau bertanya ma Tuhan, gak mau memikirkan dan merenungkan dengan benar apa yang dimaksud Tuhan.
Gak kebetulan kupikir di FirTu kita dilustrasikan kayak DOMBA, domba tu hewan memamah biak.... Tau kan kalo hewan memamah biak biasanya punya banyak ruang dalam lambungnya (alias berperut banyak).
Sekilas tentang hewan memamah biak, hewan memamah biak secara teknis dalam ilmu peternakan serta zoologi dikenal sebagai ruminansia. Hewan-hewan ini mendapat keuntungan karena pencernaannya menjadi sangat efisien dalam menyerap nutrisi yang terkandung dalam makanan. Hewan ini mencerna makanannya dalam dua langkah, pertama dengan menelan bahan mentah, kemudian mengeluarkan makanan yang sudah setengah dicerna dari perutnya dan mengunyahnya lagi. Lambung hewan-hewan ini tidak hanya memiliki satu ruang lambung, tetapi lebih dari satu ruang. Dan di tiap ruang makanan akan dikunyah.
Artinya, makanan yang masuk ke domba dikunyah berkali-kali di ruang-ruang lambung sampe haluuuuussss............bu
Kasongan, 19 Juni 2010
JEILU
M E G A
No comments:
Post a Comment