Para petugas kebun binatang yang menangani ular selalu akan mengatakan kepada Anda agar jangan sekali-kali menangkap ular dengan memegang ekornya. Apabila itu terjadi, maka dalam sekejap ular itu akan membelit dan membenamkan taringnya di tangan Anda. Cara yang tepat untuk mengendalikan ular adalah dengan memegang kepalanya. (Mohon jangan mencoba hal ini di rumah!) Namun, Allah justru meminta Musa supaya memegang ular pada ekornya (Keluaran 4:1-5). Musa, yang telah berpengalaman menghadapi berbagai jenis ular di Gurun Midian tentu tahu bahwa cara itu sangat tidak bijaksana.
Apa yang ingin Allah ajarkan kepada Musa? Allah ingin Musa menyadari kekuasaan-Nya dan bersedia dipakai sebagai utusan-Nya. Pada dasarnya, hanya ada sedikit perbedaan antara melempar tongkat ke tanah dan memegang ular pada ekornya. Keduanya merupakan tindak ketaatan kepada Tuhan. Pelajaran yang dapat diambil adalah Allah mampu menggunakan apa pun yang Dia inginkan untuk menyampaikan pesan-Nya kepada manusia melalui Musa.
Apa yang ada di tangan kita? Dalam beberapa hal, hidup kita berada di tangan kita. Kita dapat memilih untuk menghamburkan setiap jam, hari, minggu, bulan, dan tahun demi kepentingan kita sendiri atau memilih untuk hidup dalam ketaatan yang akan berguna bagi Allah Yang Mahakuasa.
Kita akan heran saat menyaksikan betapa banyaknya hal yang Tuhan sempurnakan dalam diri kita dan melalui kita, apabila kita taat melakukan kehendak-Nya.
Apa yang ada di tangan Anda?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Karakter di Dunia Kerja
Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...
-
“Kerjakan apa yang menjadi bagianmu, dan Allah akan mengerjakan apa yang menjadi bagianNya.” Siapa yang pernah mendengar kalimat itu??...
-
GOOD RIDDANCE Tahu artinya gak? Ato...Pernah dengar gak kalimat demikian? Iyeee...itu bahasa Inggris, kalo dicari di kamus artinya...
-
“Mosok aku sih yang ngerjain kayak gitu.”, pikirku. Aku melihat setumpuk surat di atas meja kawanku dengan rasa malas. Sudah menjadi t...
No comments:
Post a Comment