Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga, adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah? (Roma 2:3)
TUHAN, ampuni aku ya karena sering menghakimi orang lain di dalam pikiranku, padahal aku juga sering berbuat jahat, bahkan mungkin lebih jahat daripada yang dilakukan orang lain. Tolong aku TUHAN, aku gak mau melakukannya lagi. Aku tau hanya Engkau lah hakim, emangnya sapa aku sampai berani mengangkat diriku sendiri jadi hakim atas saudaraku.
Ingatkan aku ya TUHAN, supaya stop menghakimi. Aku bukan hakim, aku sama-sama terdakwa kok ^^’ Hanya karena kasih karuniaMu aku dah bebas sekarang ^^v Lucu juga, masa terdakwa menghakimi terdakawa, wkwkwkwkwk. Ga tau diri banget sih! Ampuni aku kalo kau sering berlaku lebih keras terhadap kesalahan orang lain dibanding kesalahan sendiri. Ampuni aku karena sering gak adil. Ya iyalah ya TUHAN, mana bisa jadi hakim kalo gak adil. Aku kan gak adil, beda denganMu, hehehehehehe.... Makanya aku gak diangkat jadi hakim. Ntar kalo hakimnya gak adil, banyak yang protes dong, banyak yang dirugikan dung....
Betapa Kau mengasihi manusia, betapa besar keinginanMu untuk menyelamatkan kami, tapi Kau tetap menjatuhkan hukuman atas dosa. Di Golgota, Kau nyatakan kasih dan keadilanMu melalui pengorbanan Yesus. Kasih dan keadilanMu sejalan, luar biasa! Siapa sih yang bisa memikirkan karya penyelamatan seperti yang Kau lakukan TUHAN? Siapa lagi yang bisa mengasihi seperti diriMu? Siapa lagi yang bisa menjalankan keadilan dengan cara sepertiMu? Gak ada! Aku memujiMu karenaNya. Hatiku melimpah dengan ucapan syukur karenaMu ^____^
TUIHAN, hari ini aku bersyukur karena keadilanMu. Iya ya, setelah kupikir-pikir jarang banget (ato gak pernah ya?hohohohoho). Aku sungguh-sungguh bersyukur karena keadilanMu. Pernah sih nyanyi lagunya Nikita:”Aku hendak bersyukur pada Tuhan karena keadilanNya...”. Tapi jujur aja TUHAN, kayaknya selama aku nyanyi aku ga menghayati artinya, gimana benar-benar aku bersyukur karena keadilanMu. Dan sekarang aku menyadari betapa Engkau TUHANku yang adil. Mulai sekarang tiap nyanyi lagu itu aku akan menyanyikan dengan pemahaman yang berbeda.
Terima kasih TUHAN, hari ini aku semakin mengenalMu, bahwa Kau Allahku yang adil. Kau Hakimku yang adil.
-Palangkaraya, 19 Oktober 2007-
Love You sangat BAPA,
MEGA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Karakter di Dunia Kerja
Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...
-
“Kerjakan apa yang menjadi bagianmu, dan Allah akan mengerjakan apa yang menjadi bagianNya.” Siapa yang pernah mendengar kalimat itu??...
-
GOOD RIDDANCE Tahu artinya gak? Ato...Pernah dengar gak kalimat demikian? Iyeee...itu bahasa Inggris, kalo dicari di kamus artinya...
-
“Mosok aku sih yang ngerjain kayak gitu.”, pikirku. Aku melihat setumpuk surat di atas meja kawanku dengan rasa malas. Sudah menjadi t...
No comments:
Post a Comment