Tuesday, April 18, 2017

1 Samuel 13-14, Matius 10, Amsal 10

1 Samuel 13-14

1 Samuel 13:12-13 (TB)  maka pikirku: Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohonkan belas kasihan TUHAN; sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban bakaran."
Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.

Saul sudah tahu apa yang dilakukannya melanggar perintah Tuhan tapi hanya karena dia takut ditinggalkan rakyatnya maka dia melanggar perintah Tuhan. Saul tidak mengikut Tuhan dengan sepenuh hati.

Kok dengan cepatnya ya Samuel tahu Tuhan sudah memilih orang yang berkenan di hatiNya. Jadi terpikir, jangan-jangan Tuhan memilih Saul karena Tuhan tahu raja seperti inilah yang diinginkan orang Israel,  yang penampilan luar atau perawakannya meyakinkan. Mungkinkah sejak awal Tuhan sudah punya pilihan sendiri tapi Tuhan mau menunjukkan perbedaan pemimpin pilihanNya dengan yang dipilih orang Israel. Tuhan ingin mengajarkan kalau manusia memang melihat rupa tapi Tuhan melihat hati.

Sayang sekali Saul gagal menaati Tuhan, padahal dia dipilih menjadi raja. Aku diingatkan saat Tuhan percayakan buatku suatu jabatan, aku gak boleh lebih memperhatikan manusia dibanding Tuhan. Tuhan tetap harus jadi yang utama,  yang perintahNya harus aku taati.

Matius 10

Matius 10:8 (TB)  Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.

Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
Apa yang telah kita terima dengan cuma-cuma???
KESELAMATAN DARI KRISTUS.
Jadi,  selagi ada kesempatan, kita gak boleh ngga harus menceritakan tentang keselamatan yang sudah kita terima. Caranya bagaimana?
BERSAKSI dengan mulut kita dan dengan hidup kita.  Dua hal ini adalah 2 sisi mata uang yang gak boleh terpisahkan.

Kenapa?
Karena kalau cuma dengan sikap kita, orang gak akan mendengar tentang Kristus. Tapi kalau cuma ngomong tapi sikap hidup kita sama dengan mereka yang belum menerima keselamatan maka apa yang disaksikan oleh mulut kita gak akan efektif.

Aku mau Tuhan menceritakan keselamatan yang dari Tuhan dan aku mau hidupku jadi kesaksian bagaimana hidupku setelah menerima keselamatan. Hidupku gak sama lagi dengan sebelum diselamatkan. Aku mau hidup buat Tuhan karena Tuhan sudah mati dan bangkit buatku.

Amsal 10

Amsal 10:9 (TB)  Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui.

Aku sedang bergumul mengampuni orang yang membohongi kami berkali-kali, ternyata dia melakukannya gak cuma kepada keluarga kami, beberapa orang juga dibohonginya. Aku marah karena dia tega melakukan itu, padahal untuk menolongnya kami mengorbankan keperluan kami. Saat aku marah, suamiku malah bilang kasihan dia karena harus berbohong terus. Iya juga sih, pastinya gak mudah harus terus-menerus berbohong berkali-kali bertahun-tahun. Berbohong itu seperti jerat, sekali kita berbohong gak akan pernah cukup karena kita akan terus berbohong untuk menutupi kebohongan yang kita ucapkan. Lagi pula, untuk berbohong kita harus punya ingatan yang kuat karena kita harus mengucapkan kebohongan terus-menerus dan mengingatnya. Pada akhirnya kebohongan tersebut akan terungkap.

Aku gak mau berbohong meskipun aku mengalami kesulitan. Dari pengalaman orang ini, aku berkomitmen untuk jujur apapun yang terjadi. Ngapain boong kalau cuma bikin pusing. Ngapain boong kalau gak menyelesaikan masalah, yang ada malah menambah masalah. Sekalipun aku harus mengalami kesulitan, aku memilih untuk jujur.

Kasongan,  10 April 2017
-Mega Menulis-

No comments: