Tuesday, April 18, 2017

1 Samuel 18-20, Mazmur 11&59, Matius 12, Amsal 12

1 Samuel 18-20

1 Samuel 18:9-10 (TB)  Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.
Keesokan harinya roh jahat yang dari pada Allah itu berkuasa atas Saul, sehingga ia kerasukan di tengah-tengah rumah, sedang Daud main kecapi seperti sehari-hari. Adapun Saul ada tombak di tangannya.

Baca pasal ini aku diingatkan :
Hati-hati dengan IRI HATI!!!
Saul iri dengan Daud sehingga dia mudah dikuasai roh jahat. Iri hati membuatnya tidak bisa bersukacita atas keberhasilan Daud,  malahan membuatnya melakukan yang jahat.

Tuhan, jauhkan aku dari rasa iri hati. Aku mau belajar puas dengan apa yang aku miliki dan gak menginginkan apa yang orang lain miliki. Aku mau bersyukur buat apa yang aku miliki.

1 Samuel 19:6, 10 (TB)  Saul mendengarkan perkataan Yonatan dan Saul bersumpah: "Demi TUHAN yang hidup, ia tidak akan dibunuh."
Lalu Saul berikhtiar menancapkan Daud ke dinding dengan tombaknya, tetapi Daud mengelakkan tikaman Saul, sehingga Saul mengenai dinding dengan tombak itu. Sesudah itu Daud melarikan diri dan luputlah ia pada malam itu.

Saul bersumpah demi nama Tuhan dan dia melanggarnya.
Aku harus berhati-hati terhadap janji yang aku ucapkan. Gak boleh sembarangan bersumpah apalagi demi Tuhan. Kalau ya katakan ya, kalau tidak katakan tidak.

Ini iri hati Saul parah banget sampai dia ingin membunuh Daud lagi.Mengerikan!  Reminder lagi,  gak boleh iri hati.Bahaya! Membuatku terus-menerus melakukan yang jahat tanpa menyadari kesalahanku.

1 Samuel 20:42 (TB)  Kemudian berkatalah Yonatan kepada Daud: "Pergilah dengan selamat; bukankah kita berdua telah bersumpah demi nama TUHAN, demikian: TUHAN akan ada di antara aku dan engkau serta di antara keturunanku dan keturunanmu sampai selamanya." (20-43) Setelah itu bangunlah Daud dan pergi; dan Yonatan pun pulang ke kota.

Dari awal heran begitu eratnya persahabatan Yonatan dan Daud, begitu mesranya mereka sampai-sampai Yonatan mau melindungi Daud dari Saul yang ayahnya sendiri. Dan ternyata persahabatan mereka begitu erat karena ada Tuhan di antara mereka. Persahabatan yang bertahan lama adalah yang ada Tuhan di antaranya. Ada kasih yang nyata karena ada Tuhan di antara mereka.

Aku berdoa supaya dalam relasiku dengan orang lain, Tuhan sungguh ada di antara aku dan sahabatku. Supaya kami boleh saling dukung, saling menguatkan,  saling menegur dan bertumbuh dalam kasih.

Mazmur 11 & 59

Baca Mazmur  tu berasa kalo Daud tu manusiawi banget tapi dia dekat banget sama Tuhan. Segala apa yang dipikirkan dan dirasakannya dia curahkan di hadapan Tuhan. Mungkin ini yang membuat Daud berkenan di hadapan Tuhan. Daud mau terbuka dan mencurahkan segala isi hatinya pada Tuhan. Di tengah kesulitannya Daud berlari pada Tuhan,  dia menguatkan hatinya dan percaya sepenuhnya pada Tuhan.

Aku mau ya Tuhan,  seperti Daud yang terbuka di hadapan Tuhan. Daud ga pura-pura kuat,  dia mengakui semua yang dirasakannya tanpa memoles-molesnya. Daud ga pura-pura berani. Ga ada yang disembunyikan Daud. Daud begitu dekat sama Tuhan dan menaruh pengharapannya hanya pada Tuhan. Aku mau ya Tuhan. Aku mau terbuka di hadapanMu bukan karena Engkau tahu segalanya tapi karena aku mau intim sama Tuhan.

Matius 12

Matius 12:36 (TB)  Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.

Yesus memperingatkan orang Farisi supaya tidak mengucapkan kata-kata yang sia-sia. Kata-kata sia-sia yang bagaimana yang dimaksud Yesus?
-Perkataan yang gak sejalan dengan perbuatan
Orang Farisi mengajarkan standar sangat tinggi untuk orang lain sesuai hukum Taurat, tetapi sebenarnya mereka hidup di dalam standar yang jauh lebih rendah dari yang mereka tetapkan untuk orang lain. Mereka munafik.
-Perkataan mereka gak membangun
Orang Farisi berdalih menegur seseorang yang gak melakukan hukum Taurat, padahal motivasi mereka sama sekali gak benar, mereka melakukannya hanya untuk mempersalahkan orang lain, bukan pertobatan seseorang yang diinginkan. Mereka bukan membangun orang lain menjadi lebih baik, tapi mereka menghancurkan orang lain lewat kata-katanya.
-Perkataan mereka tidak benar
Mereka tidak menyampaikan kebenaran Allah. Mereka memutar balikkan hukum Tuhan demi kepentingannya sendiri. Mereka menyampaikan hukum Tuhan yang sejalan dengan mereka tapi ajaran tentang kasih gak pernah mereka ajarkan.

Aku mau perbuatanku sejalan dengan perkataanku supaya apa yang aku ucapkan gak sia-sia. Aku mau mengucapkan perkataan yang membangun hidup mereka yang mendengarnya. Tolong aku Tuhan, supaya aku belajar dari kesalahan orang Farisi ini dan gak mengulanginya. Amin

Amsal 12

Amsal 12:4 (TB)  Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya.

Membaca ayat ini, aku jadi bertanya ke diri sendiri : Apakah aku sudah menjadi istri yang cakap? Belum.
Aku terkadang malas.
Aku masih suka berbantahan.
Aku menyediakan makanan sesukaku.
Aku masih menantang suami dengan sikapku.

Bagaimana menjadi istri yang cakap?
Aku hanya bisa berfungsi secara maksimal sebagai seorang istri hanya jika aku takut akan Tuhan, relasi dengan Tuhan harus jadi prioritasku.

Tuhan,  aku mau menjadi istri yang cakap, aku gak mau mempermalukan suamiku. Mampukan aku ya Tuhan supaya setiap hari benar-benar memberikan waktu untuk Tuhan supaya Tuhan bisa mengubahkan aku. Biarlah relasiku dengan Tuhan yang merubahku dari dalam sehingga aku jadi istri yang cakap bagi suamiku. Amin

Kasongan,  12 April 2017
-Mega Menulis-

No comments: