Tuesday, September 5, 2017

Yeremia 49-50, Wahyu 22, Amsal 22

Yeremia 50:33-34 (TB)  Beginilah firman TUHAN semesta alam: Orang Israel tertindas bersama-sama dengan orang Yehuda. Semua orang yang menawan mereka tetap menahan mereka, tidak mau melepaskan mereka.
Tetapi Penebus mereka adalah kuat; TUHAN semesta alam nama-Nya. Tentulah Ia akan memperjuangkan perkara mereka, supaya Ia memberi ketenteraman kepada bumi, tetapi kegemparan kepada penduduk Babel.

Tuhan menghukum Israel dan Yehuda TAPI AKHIRNYA menyelamatkan mereka dari Babel. Awalnya aku bingung, kenapa Tuhan akan memberikan kegemparan pada Babel karena menawan Israel dan Yehuda, bukannya atas kehendakNya maka Babel melakukan itu. Tapi setelah kupikir, bukan begitu, Tuhan MEMAKAI niatan jahat Babel untuk menghukum Israel dan Yehuda supaya mereka mengenal Allah mereka dan berbalik padaNya. Rancangan buruk manusia menjadi kebaikan di tangan TUHAN. Sungguh luar biasa.

Ini bukan berarti kalau aku merancangkan hal buruk pasti menjadi kebaikan TAPI Allah sanggup menjadikannya kebaikan jika dia berkenan. TETAP ada konsekuensi yang harus diterima, tapi bagi anak-anakNya, Tuhan sanggup mengubahnya menjadi kebaikan.

Amsal 22:19 (TB)  Supaya engkau menaruh kepercayaanmu kepada TUHAN, aku mengajarkannya kepadamu sekarang, ya kepadamu.

Hari ini dah bangun subuh jam 3.30 heboh nyiapin buat berangkat ke tempat tes, kata papa Sara jam 5 dah harus berangkat karena jalanan pasti macet, secara jam rame2nya orang ke kantor, sekolah. Eh...  Ternyata dong, di jalan tetap aja kena macet beberapa kali. Dag dig dug banget, gimana kalau telat nyampenya, aku dah ngebayangin macam-macam. Miris banget kan kalau gak lulus gara-gara hal sepele, telat. Dah mau ngomel ke Papa Sara yang aku anggap salah perhitungan waktu, kan dia yang tahu tempatnya. Tapi di kepala ini terus diingatkan untuk menahan bibir,  untuk tetap berdoa, tetap percaya kalau gak ada yang bisa mengambil apa yang ditetapkan Tuhan jadi bagianku, kalau emang bukan bagianku ya gimana pun caranya gak akan jadi milikku. Aku belajar menaruh kepercayaanku sepenuhnya pada Tuhan, mengganti kekuatiran dan doa. Belajar bersukacita walaupun kuatir. Belajar percaya kalau benar-benar Tuhan yang pegang kendali. Fiuhhh....ternyata susah ya kalau kita dalam keadaan tertekan. Maunya semua sesuai dengan kehendak sendiri. Sepanjang jalan aku berdoa dan minta dukungan doa beberapa teman.

Lalu diingatkan untuk menyanyi lagu ini sepanjang jalan:
Jika jiwaku berdoa kepadaMu, Tuhanku, ajar aku t'rima saja pemberian tanganMu dan mengaku, s'perti Yesusdi depan sengsaraNya: Jangan kehendakku, Bapa,
kehendakMu jadilah.

Apa juga yang Kautimbang baik untuk hidupku,biar aku pun setuju dengan maksud hikmatMu,menghayati dan percaya, walau hatiku lemah:Jangan kehendakku, Bapa, kehendakMu jadilah.

Daripada ngomel, aku belajar menguatkan kepercayaanku pada Tuhan dengan mengingatkan diri sendiri supaya menerima kehendak Tuhan. Dan Tuhan membawaku tepat waktu untuk tes. Masalah lulus apa nggak, aku mau tetap percaya padaNya.

Wahyu 22:20 (TB)  Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!

Tuhan Yesus SEGERA DATANG! Dia sendiri yang berkata demikian.Apakah aku termasuk yang berkata, "Amin,datanglah, Tuhan Yesus!"  atau aku yang berharap Tuhan menunda kedatanganNya karena aku gak siap menyambutNya?
Sejujurnya, awalnya aku merasa belum siap kalau Tuhan Yesus datang segera sekarang. Masih banyak bagian hidupku yang belum beres, karakterku masih buruk,  aku terkadang masih kompromi dengan dosa,  aku malu kalau menghadap Tuhan sekarang!

Lalu aku diingatkan kalau aku layak bukan karena diriku sendiri, bukan karena usahaku. Aku layak menghadap Tuhan Yesus saat Dia datang karena kasih karuniaNya saja.

🙏 Tuhan Yesus terima kasih karena melayakkanku menghadapMu kalau Engkau datang lagi. Kalau dengan usahaku sendiri, aku gak akan bisa menghadap Tuhan. Terima kasih Tuhan, aku boleh senantiasa berlindung di belakang salibMu. Amin

Kasongan,  22 Agustus 2017
-Mega Menulis-

No comments: