Saturday, June 20, 2015

Hosea dan Istrinya yang Pelacur



#NulisRandom2015
Hari ke-19

Baca kitab Hosea emang bikin pusing kepala Barbie (ngomong-ngomong, napa sih kepala Barbie, gak kepala Hello Kitty aja? :p),serius. Bayangkan seorang nabi disuruh menikahi perempuan sundal (bahasa kerennya sekarang PELACUR)! Boooo….Nabi waras mana yang mau melakukan hal seperti ini? Kalau aku jadi Hosea dan disuruh seperti itu, mungkin aku akan bertanya-tanya, ini yang aku dengar beneran suara Tuhan bukan ya? Ato jangan-jangan Tuhan salah berfirman nih, mungkin Hosea yang tinggal dua blok dari sini nih yang harusnya menikahi pelacur . Tapi rupanya Hosea memang bukan aku yang bertanya dan berpikir demikian, dia nggeh-nggeh aja disuruh Tuhan kayak gitu, woooowww!!! Gila ya si Hosea? Ini Tuhan juga aneh, gimana coba caranya Hosea mencintai perempuan sundal seperti itu (kalo kayak istri di Amsal 31 itu si wajarlah?siapa yang gak mau ^^),Bagaimana mungkin Tuhan ingin Hosea tetap mencintai istri macam ini? Bagaimana ya Hosea bisa mencintai wanita seperti ini? Well, entah bagaimana caranya tapi Hosea taat, dia mencintai istrinya dan memiliki anak dari perempuan ini.


Nah perhatikan, kalau Hosea saja kita bilang gila, gimana dengan TUHAN yang memilih kita sebagai mempelaiNya? Kalau aku jadi perempuan sundal itu, aku akan berpikir:
Mimpi apa aku semalam? Seorang nabi yang begitu terhormat kedudukannya, orang yang menyampaikan suara Tuhan ingin memperistri perempuan tak berharga seperti aku? Bahkan sejujurnya, bermimpi pun aku gak pernah. Aku gak layak, aku kotor!! Aku yang selama ini bersama banyak laki-laki, sanggupkah setia padanya?  Bagaimana hidup sebagai istri seorang nabi akan kujalani? Aku ingin menerima lamaran Hosea, tapi aku juga takut, apa kata orang, kasihan sekali Hosea harus hidup menerima pandangan hina dari orang lain karena aku. Bingung.  Di satu sisi, aku ingin memulai hidup yang baru, tapi sanggupkah aku? Tapi, sejak kapan seseorang ingin menerimaku apa adanya tanpa ingin sesuatu dariku? Apakah Hosea akan mencintaiku sepenuh hatinya? Bagaimanapun tidak layaknya aku, aku ingin seseorang yang mencintaiku dengan tulus.  Terima..ngga…terima…ngga…terima…ngga… *ngitung kancing*.

LOL. Kebayang gak perempuan itu ngitung kancing buat mutusin terima lamaran Hosea apa ngga? Hehehe. Well, aku juga gak tahu sesungguhnya pergumulan perempuan sundal itu sebelum menerima Hosea menjadi suaminya, tapi akhirnya dia menerimanya.

Sesungguhnya kita sama seperti perempuan sundal tersebut, kita sama sekali gak layak dikasihi, tapi nyatanya TUHAN memilih kita. Itulah analogi yang TUHAN ingin berikan pada kita melalui Hosea dan istrinya yang pelacur itu. Bagaimana TUHAN menyatakan cintaNya pada kita yang sesungguhnya tidak layak sekali. Indah sekali bukan gambaran bagaimana kita yang gak layak dikasihi, kita yang kotor dan tidak setia ini malahan menerima cintaNya? Apa kita sanggup menolak cinta seperti ini?

Kasongan, 17 Juni 2015
-Mega Menulis-


No comments: