#NulisRandom2015
Hari ke-19
Baca kitab Hosea emang bikin pusing kepala Barbie (ngomong-ngomong,
napa sih kepala Barbie, gak kepala Hello Kitty aja? :p),serius. Bayangkan
seorang nabi disuruh menikahi perempuan sundal (bahasa kerennya sekarang
PELACUR)! Boooo….Nabi waras mana yang mau melakukan hal seperti ini? Kalau aku
jadi Hosea dan disuruh seperti itu, mungkin aku akan bertanya-tanya, ini yang
aku dengar beneran suara Tuhan bukan ya? Ato jangan-jangan Tuhan salah
berfirman nih, mungkin Hosea yang tinggal dua blok dari sini nih yang harusnya
menikahi pelacur . Tapi rupanya Hosea memang bukan aku yang bertanya dan
berpikir demikian, dia nggeh-nggeh aja disuruh Tuhan kayak gitu, woooowww!!! Gila
ya si Hosea? Ini Tuhan juga aneh, gimana coba caranya Hosea mencintai perempuan
sundal seperti itu (kalo kayak istri di Amsal 31 itu si wajarlah?siapa yang gak mau ^^),Bagaimana mungkin Tuhan
ingin Hosea tetap mencintai istri macam ini? Bagaimana ya Hosea bisa mencintai
wanita seperti ini? Well, entah bagaimana caranya tapi Hosea taat, dia
mencintai istrinya dan memiliki anak dari perempuan ini.
Nah perhatikan, kalau Hosea saja kita bilang gila, gimana
dengan TUHAN yang memilih kita sebagai mempelaiNya? Kalau aku jadi perempuan
sundal itu, aku akan berpikir:
Mimpi apa aku semalam? Seorang nabi yang begitu terhormat
kedudukannya, orang yang menyampaikan suara Tuhan ingin memperistri perempuan
tak berharga seperti aku? Bahkan sejujurnya, bermimpi pun aku gak pernah. Aku
gak layak, aku kotor!! Aku yang selama ini bersama banyak laki-laki, sanggupkah
setia padanya? Bagaimana hidup sebagai
istri seorang nabi akan kujalani? Aku ingin menerima lamaran Hosea, tapi aku
juga takut, apa kata orang, kasihan sekali Hosea harus hidup menerima pandangan
hina dari orang lain karena aku. Bingung.
Di satu sisi, aku ingin memulai hidup yang baru, tapi sanggupkah aku? Tapi,
sejak kapan seseorang ingin menerimaku apa adanya tanpa ingin sesuatu dariku?
Apakah Hosea akan mencintaiku sepenuh hatinya? Bagaimanapun tidak layaknya aku,
aku ingin seseorang yang mencintaiku dengan tulus. Terima..ngga…terima…ngga…terima…ngga… *ngitung
kancing*.
LOL. Kebayang gak perempuan itu ngitung kancing buat mutusin
terima lamaran Hosea apa ngga? Hehehe. Well, aku juga gak tahu sesungguhnya
pergumulan perempuan sundal itu sebelum menerima Hosea menjadi suaminya, tapi
akhirnya dia menerimanya.
Sesungguhnya kita sama seperti perempuan sundal tersebut,
kita sama sekali gak layak dikasihi, tapi nyatanya TUHAN memilih kita. Itulah analogi
yang TUHAN ingin berikan pada kita melalui Hosea dan istrinya yang pelacur itu. Bagaimana TUHAN menyatakan cintaNya pada
kita yang sesungguhnya tidak layak sekali. Indah sekali bukan gambaran
bagaimana kita yang gak layak dikasihi, kita yang kotor dan tidak setia ini malahan
menerima cintaNya? Apa kita sanggup menolak cinta seperti ini?
Kasongan, 17 Juni 2015
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment