Sunday, June 28, 2015

Andre oh Andre



#NulisRandom2015
Hari ke-27

Pada hari ke-3 di bulan Ramadhan ini, saya mulai tertarik pada pribadi Andre gara-gara kekonyolannya. Saya sedang di warung makan om pada waktu maghrib untuk membungkus makanan sambil bercakap-cakap dengan beberapa karyawan om yang bertugas di situ.
“Mbak, Andre ni tadi buka puasa jam 5 sore lo…”, ujar Sugi sambil tertawa.
Aku menoleh ke Andre yang sedang asyik menikmati makanannya,”Loh, jam 5 Ndre? Gak salah kamu? Kan belum buka puasa jam segitu?Batal dong puasamu.”
Andre tersenyum tanpa dosa,”Haus eh mbak, saya gak tahan”.
Huahahahaha, Andre…Andre…bisa-bisanya coba dia memilih buka jam segitu, nanggung amat kan, kenapa tidak sekalian aja dari siang waktu panas-panasnya cuaca. Aneh.

O,iya omku memiliki beberapa warung makan di kota kami, Andre adalah salah seorang karyawannya. Beberapa karyawan om yang lain mengatakan kalau Andre ‘agak kurang normal’. Bukaannn…Andre bukannya gila dan harus dibawa ke Rumah Sakit Jiwa. Bagaimana ya menggambarkannya, dia terlihat normal, kecuali cara berpikirnya yang seringkali sangat berbeda dengan orang normal.

Saat aku menceritakan peristiwa konyol batalnya puasa Andre tersebut ke karyawan om yang lain, aku mendapati tambahan cerita yang lain tentang Andre. Andre memang unik. Andre tidak pernah mau diajak karyawan lain pergi menonton pameran atau kegiatan lain, dengan alasan tidak mau membayar parkir. Terdengar konyol bukan? Andre tidak pernah mau merokok jika harus mengeluarkan uang membeli rokok, artinya jika mendapat rokok gratisan dia mau, tentu saja kawan-kawannya kesal. Dan jangan coba-coba berhutang pada Andre, hanya lima ratus rupiah pun akan ditagihnya sampai ke ujung dunia. Andre sangat berhemat, semua uangnya ditaruhnya di bawah jok motornya, sampai-sampai  di kalangan karyawan berkata jika berhasil membobol jok motornya Andre maka akan membuat kaya mendadak.

Beberapa karyawan lain sering mengerjai Andre sampai dia menangis, kasihan sekali. Pernah suatu kali saat Andre makan dia mengambil banyak sekali makanan, lalu seorang kawannya berkata,”Makan sampai habis Ndre, kalau ngga, kuhajar kamu”. Kalau orang lain cuek saja mendengar demikian, Andre tidak, dia menangis keras bak dipukuli orang sekampung. Saat omku tahu hal tersebut, dia memanggil karyawan yang mengganggu Andre tersebut dan berkata, “Sekali lagi kamu mengganggu Andre, kamu saya pecat, Andre lebih berharga dari kamu”. Omku sayang sekali dengan karyawan yang satu ini. Bagaimana tidak, Andre rajin sekali (bahkan saat bosnya tak ada pun dia tetap rajin), dia tidak pernah memilih-milih pekerjaan, saat ia diminta mengerjakan sesuatu maka dia akan mengerjakannya dengan cepat, saat diminta tolong membelikan sesuatu maka berapa pun sisanya Andre akan mengembalikannya, dia sangat jujur. Luar biasa bukan?

Andre sangat apik dengan barangnya, motornya yang paling bersih dan terawat dibandingkan karyawan lain, saat yang lain sibuk memodifikasi motornya, Andre tidak latah. Mau tahu lagi yang luar biasa? Beberapa karyawan om mengambil kredit motor dan dipotong gajinya tiap bulan oleh om untuk membayar motornya, Andre membeli motornya tunai. Saya yang pegawai negeri malu jadinya, sementara saya membeli motor saya dengan kredit, Andre yang hanya karyawan rumah makan membeli motornya tunai. Bayangkan!

Bagaimana mungkin Andre yang katanya kurang normal ini melakukan banyak hal luar biasa yang tidak dilakukan oleh mereka yang mengaku dan menganggap dirinya normal? Tapi itulah Andre.

Di bulan Ramadhan ini, Andre semakin rajin sholat. Pernah suatu kali omku iseng bertanya,”Kamu berdoa terus Ndre. Apa sih yang kamu doakan?”
Dan Andre menjawab,”Supaya diberi otak normal om”.

Ah, Andre…semoga di bulan Ramadhan ini Tuhan tidak mengabulkan doamu Ndre, biarlah kamu menjadi dirimu yang sekarang saja, karena saat ini kamu sudah normal. Tidak perduli apa kata orang, kamu normal. Saya berdoa semoga kamu tetap menjadi Andre yang sekarang, yang jujur, yang bekerja keras, yang tidak memilih-milih pekerjaan, yang cepat tanggap, yang hematnya luar biasa. Kamu lebih dari normal Ndre.

Kasongan, 25 Juni 2015
-Mega Menulis-

Tulisan ini diikutkan dalam kontes menulis cerita Ramadhan yang ada di sini

Bo, nulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar itu susaaaahhhh, secara gaya nulisku macam preman gini *sigh. Gak berharap menang sih, Cuma ini request dari sahabatku Rida yang share link lomba ini ke FB-ku dan minta aku ikut, hahahaha. Ya sudahlah, aku coba tulis, dan ini hasilnya ^^Eh, tapi biarpun dipaksa aku senang banget lo menuliskan ini.Makasih ya Rid, sudah memaksaku :p

Andre memang orangnya asli hidup nyata, bukan khayalan semata. Masih banyak lagi kekonyolan Andre yang ingin aku ceritakan sebenarnya, tapi aku dibatasi maksimal 2 halaman A4, ya sudahlah, next time aku ceritakan lagi tentang dia. O, iya sebenarnya aku pengen menyertakan foto Andre di postingan ini,tapi apa daya Andre sudah pulang kampung untuk menikmati bulan puasa ini bersama keluarganya. Sebelum pulang pun Andre berbuat konyol, kalau orang lain minta izin dengan sopan ke om untuk pulang kampung dengan bertanya,”Om, boleh gak saya pulang kampung besok?”, eh…si Andre dengan cuek mendatangi om dan berkata,”Om, besok siang saya mau pulang kampung”, lalu ngeloyor pergi. Bengonglah si om, ini yang bos sape juga, kok gayanya Andre seperti dia bos yang yang memberi tahu ke karywannya kalau dia mau pulang kampong, ckckckck. Tapi si om gak marah sih, dah hapal dia kelakuan Andre, hahahaha.

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...