#NulisRandom2015
Hari
ke-15
Aku :
Bang, tenggorokanku sakit banget kalau banyak ngomong.
Abang :
Ya udah dek, diam aja dulu. Jangan ngomong dulu, biar gak tambah sakit.
Aku :
Lah, kalau perlu ngomong gimana?Pakai bahasa isyarat?
Abang :
Ngga lah. Pakai bahasa cinta aja dek.
Hahaaaaayyyy
\(“,)/
Gaya
banget ya abangku, hahaha.
Mengingat
percakapan kami beberapa hari lalu, aku jadi ingat 5 bahasa kasih yang ada di
bukunya Gary Chapman. Menurut Dr. Gary Chapman, ada lima jenis bahasa kasih (The
Five Love Languages) sehingga setiap orang punya cara yang berbeda-beda
dalam mengekspresikan kasih. Penting bagi kita mengenali bahasa kasih
masing-masing dan orang yang kita kasihi supaya kita dapat berkomunikasi dengan
bahasa yang dimengerti satu sama lain. Contoh nyata, bahasa kasihku dan
abangku berbeda, aku merasa dikasihi saat aku mendengar kata-kata penguatan
darinya, tapiiii….kalau dia suka mengekspresikan cintanya dengan melayaniku,
misalnya membantuku membawa belanjaanku, tentunya aku akan menganggap
tindakannya biasa saja.Atau di lain waktu, saat aku males eh lelah :p tiba-tiba
tanpa diminta abangku membawakan segelas air putih dingin. Itu air cinta ^^ Nah
celakanya, kalau aku tidak memahami itu, woooo….jangan-jangan aku merasa gak dikasihi
karena si abang jarang bilang ‘I love you’. Mana orang Batak kalau ngomong gak
pake dimanis-manisin alias to the point pulak, nah, apa gak stress awak jadinya
menghadapi si abang awalnya :p Tapi lama kelamaan sih mengerti kalau itulah
kelebihan dan kelemahannya, apa yang baik dan yang jelek ya diomongin tanpa
mikir panjang.
Inti ne
sih gini, orang yang bahasa kasihnya kata-kata penguatan akan menganggap
tindakan memberikan kata-kata penguatanlah yang menunjukkan kasih seseorang,
dan tentu saja untuk mengekspresikan kasihnya dia menggunakan bahasa tersebut.
Ya gimana lagi, wong bahasa tersebut yang dia pahami. Sulit baginya memahami
jika orang lain mengekspresikan kasihnya dengan cara yang berbeda dengannya,
misalnya melalui pelayanan yang diberikan mereka, karena baginya mengasihi tu
ya melalui omongan dan kata-kata penguatan.
Jadi,
inilah 5 bahasa kasih menurut Dr.Gary Chapman:
1.
Kata-kata penguatan (Words of Affirmation)
Bahasa
ini digunakan untuk menguatkan atau memotivasi orang lain. Orang-orang yang
berbicara dalam bahasa ini suka membangun lewat kata-kata yang positif dan
penuh semangat. Mereka murah hati dalam memberikan pujian (yang tulus
tentunya). Sebisa mungkin mereka berusaha untuk tidak mencela atau menghina
orang lain. Namun, orang-orang ini juga lah yang paling rentan terhadap
kata-kata yang mematahkan semangat. Bagi mereka, kata-kata sangat berarti deh
pokoknya. Kalo ada istilah no actions talk only, nahhh…bagi mereka yang
menggunakan bahasa ini sih sepertinya tepat deh, hahahaha *kidding* .
Mendengarkan kata-kata yang manis dan menguatkan memberikan energi lebih bagi
mereka. Dan mereka beranggapan orang lain juga merasakan hal yang sama dengan
mereka
2.
Tindakan melayani (Acts of Service)
Orang-orang
yang berbahasa ini punya prinsip: “Action speaks louder than words”.
Kadang-kadang mereka tidak banyak bicara, yang penting bekerja. Mereka adalah
tipe orang yang murah hati dalam memberikan pertolongan dan peka terhadap
kebutuhan orang lain. Ketika melihat orang lain sedang kesusahan membawa
barang, misalnya, orang-orang ini akan segera membantu dengan senang hati tanpa
diminta atau disuruh.Dan tentu saja, mereka juga senang jika orang lain
memberikan bantuan tanpa diminta bagi mereka.
3.
Pemberian hadiah (Receiving Gifts)
Orang-orang
yang berbahasa kasih ini sukaaaa…sekali memberikan hadiah. Dan mereka juga suka
diberi hadiah. Bukaaaann….bukan karena dia matre, tapi memang itulah caranya
mengekspresikan kasihnya. Biasanya pada momen-momen spesial, seperti ulang
tahun, Natal atau perayaan kelulusan, dsbnya, ia akan memberikan hadiah.
Biasanya orang-orang dengan tipe ini juga akan lebih merasa dicintai jika orang
lain memberi mereka hadiah. Mereka tidak banyak pikir mengeluarkan uang dalam
jumlah besar untuk membeli barang (yang cukup mewah tentunya) sebagai hadiah
bagi orang yang dicintainya. Tapi sekali lagi ya, mereka gak matre, mereka
hanya suka memberikan hadiah pada setiap kesempatan yang dimiliki. Terkadang,
tanpa alasan pun tahu-tahu dia memberikan hadiah bagi mereka yang dikasihinya.
4. Waktu
yang berkualitas (Quality Time)
Bagi
orang-orang dengan tipe bahasa ini, hal paling penting yang dapat mereka
berikan adalah perhatian penuh (undivided attention). Mereka senang
meluangkan waktu bersama orang-orang yang dicintai, untuk mendengar dengan
tulus, serius, dan fokus tentang kisah hidup mereka. Jelas sekali bahwa
orang-orang ini adalah pendengar yang baik, cocok dijadikan pasangan bagi
mereka yang suka curhat ^^ Mereka mengingat suatu momen kebersamaan dengan
jelas karena saat itu begitu berkesan bagi mereka. Tidak penting bagi mereka
dimana mereka berada dan melakukan apa, tapi perhatian penuh dari orang yang
terkasih memberikan kebahagiaan bagi mereka yang bahasa kasihnya waktu yang
berkualitas.
5.
Sentuhan fisik (Physical Touch)
Bahasa
ini dikuasai oleh orang-orang yang senang memberikan sentuhan fisik kepada
lawan bicara mereka. Bagi mereka, sentuhan fisik dapat berbicara lebih ‘dalam’
dan lebih bermakna. Tentu saja yang dimaksud sentuhan fisik di sini adalah
sentuhan yang sopan dan tepat pada waktunya. Terkadang saat seseorang menangis,
yang diperlukan hanyalah sebuah pelukan tanpa kata-kata nasihat atau solusi.
Saat kita masih kanak-kanak, seringkali kita merasa nyaman dan damai ketika
orang tua memegang kepala dan mengusap-usap rambut kita, sebagai tanda kasih
sayang dan penerimaan mereka. Sewaktu tidur pun terkadang seorang anak lebih
cepat tidur saat punggungnya dibelai-belai oleh orang tuanya.
Apa
bahasa kasihmu Meg?
Dulu aku
pernah mengikuti tes untuk mengetahui bahasa kasihku, aku lupa skor persisnya,
tapi 2 bahasa kasih yang dominan kugunakan adalah kata-kata penguatan dan
waktu yang berkualitas. Hari ini aku iseng mengulangi tes tersebut di sini
dan hasilnya:
9
Words
of Affirmation
|
|||||||||||||
8
|
|||||||||||||
Physical
Touch
|
|||||||||||||
7
|
|||||||||||||
Quality
Time
|
|||||||||||||
6
|
|||||||||||||
Acts of
Service
|
|||||||||||||
0
|
|||||||||||||
Receiving
Gifts
|
|||||||||||||
Ternyata,
pernikahan mengubahku :p Aku jadi suka mengekspresikan kasihku dengan
sentuhan.LOL. Pengaruh abangku nih pasti, secara, dulu dia pernah tes, bahasa
kasihnya sentuhan dan tindakan melayani. Gara-gara sering bersamanya, bahasa
kasihnya menular, OH…TIDAAAAKKKK…!!!!! *apaan sih* Hahahaha. Lagian, mosok aku
gak suka dapat hadiah sih? Pasti ada yang salah nih.Hahahaha. Well, ya gitu deh
hasilnya punyaku. Itu bahasa kasihku, yang mana bahasa kasihmu?
Kasongan,
16 Juni 2015
-Mega
Menulis-
No comments:
Post a Comment