Beberapa pembaca blog ini menanyakan love storyku dan abang,
bingung deh mulai dari mana ceritanya, secara…kisah cinta ini gak terekam
dengan baik, hahahaha. Boro-boro nulis diary, nulis di blog sewaktu komunikasi
mulai intens pun nggak, giliran dah komitmen pun pengen share juga mikir banget
gara-gara sewaktu itu kami belum dapat restu dari orang tua si abang yang
pengennya punya menantu orang Batak. Mau cerita yang gimana-gimana pun piye
rasanya. Tapi baiklah, aku coba ceritakan hal-hal yang aku ingat ya, tapi maaf
ye kalo ceritanya loncat-loncat kesana-kemari seperti bajing loncat.LOL. O, iya
di Majalah Pearl edisi 28 (Juni-Juli) kami sempat diinterview untuk rubrik Heart
to Heart, bagi yang ingin baca silakan meluncur ke sini ya ^^
Aku mengenal abangku tahun 2002 di kampus Teknik Industri
UPN Veteran Yogyakarta, di tahun pertama aku kuliah bo! Dia kakak tingkatku,
angkatan tahun 2000. Apakah sejak awal kami punya perasaan satu sama lain?
Tentu saja tidaaakkkk!!! Hahahaha. Dulu ma boro-boro naksir, aku malahan sempat
jengkel banget sama si abang ini. Dia suka jodoh-jodohin aku dengan seorang
teman seangkatannya, males banget kan. Tiap aku lewat kumpulan dia dan geng
(motornya :p), pasti deh mulai mereka manggil-manggil aku (berasa artis dah
^^V) dan bilang ada si X (kawannya yang mau dicomblangin sama aku).
Jengkelllll!!! Kan aku malu ya…Gadis polos yang pemalu, baru memasuki dunia
kampus eh malah digodain gitu *sigh* Hahahaha.
Selama hampir 4 tahun aku kuliah, kami tidak pernah
berkomunikasi dengan intens atau ngobrol apa yang serius dan berkualitas. Say
hai say ho doang kalau ketemu. Paling-paling ya seperti kuceritakan di atas,aku
dipanggil-panggil buat digodain doang :p Beberapa kenangan doang yang aku
ingat. Paling sering sih aku SKSD (sok
kenal sok dekat) nodong abang beli paket
makanan sewaktu aku mencari dana untuk kegiatan UKM Kristen, aku kan kalau dah
jualan maksa yaaaa…Hahahaha. Dan ini gak aku perhitungkan sebagai ngobrol, inti
pembicaraan yang pernah aku ingat seperti ini kalau aku jualan:
Aku : Bang, beli paket makanan donggg…UKM cari dana nih buat
Natal.
Abang : Emang adanya paket apa aja?
Aku : *nyodorin daftar* Ini bang… Diantar ke rumah lo bang
hari Sabtu nanti pas jam makan siang. Lumayan kan tinggal beli nasi.
Abang : Bener ya jam makan siang, abang beli 1 deh.
Aku : Yahhh…kok Cuma 1 bang? Beli 3 lah, kan buat cari
danaaaa….
Abang : Buat apa dek 3? Kebanyakaaannn, ntar siapa yang
makan
Aku : 1 buat abang makan siang, 1 buat abang makan malam
Abang : 1 nya lagi?
Aku : Buat aku lah bang, kapan lagi kau nraktir aku? Kau kan
gak pernah nraktir aku. Ini kesempatan kau nraktir aku.
Abang : *geleng-geleng* Ya udah, abang pesan 2, 1 buatmu, 1
buat abang.
Aku : Yah…kok Cuma 2? Gak 3 bang?
Hahahahaha, gak tahu diri ya aku? ^^V
Pernah suatu kali, aku ujian bareng abangku. Kebetulan aku
ngambil mata kuliah atas. Setelah ujian tersebut, aku masih harus ujian mata
kuliah lain, entah kenapa sewaktu itu aku sakit, pusing banget, mau pulang gak
mungkin wong sore masih ada ujian. Aku mau ke rumah teman yang kosnya dekat
kampus, tapi lumayan sih, mesti naik motor, jalan gak kuat.Pengen tidurrrrr…. Aku
lupa gimana, kalau gak salah, Mas Agung (udah kayak kakakku aja nih orang) ngajak aku
istirahat di kosnya abangku, mereka kan teman seangkatan, dan emang ngumpul di
situ biasanya. Di situ rupanya beberapa anak TI (Teknik Industri) kos, ada
beberapa kamar dan aku disuruh memilih, kupilihlah yang kamarnya terlihat
paling bersih, hahahaha. Bo, kosnya deket banget sama kampus, sekali lompat aja
nyampe :p Gak deng, aku lebay, pokoknya dekat banget, keluar gerbang kampus ada
gang, masuk dikit, udah deh nyampe, tidur deh akuuu \(“,)/ Selama aku tidur di
kosnya si abang di kamar temennya, kamar ditutup dan aku tidur :p Siangnya, Mas
Agung bangunkan aku dan bawakan makan siang dan obat. Aku makan trus tidur
lagi, sorenya dibangunin buat ujian. Itulah pertama kali dan terakhir kalinya
aku ke kosnya si abang ^^
Yang aku ingat waktu ituuuu, kosnya bersihhhhhhh…banget.
ASLI, gak kayak biasanya kamar cowok. Canggih juga nih orang, bersihan banget,
gak sesuai tampang, hahaha. Eh, beneran, abangku dulu ngerokok trus tampangnya
cuek abis. Semacam gak ngurus dirinya, hahaha. Abangku memelihara ikan di
akuariumnya, kesanku waktu itu, oke…abang ini telaten ngurus hewan (ya iya lah
telaten, belakangan sewaktu kami pacaran aku baru tahu kalau ikan itu dipelihara
untuk dijualnya, gubrak gak sihhh…ckckck).Trus aku ingat sempat lihat foto
keluarganya yang nempel di dinding kamarnya, wah, family means so much for him.
Bayangkan, cowok kuliahan majang di dinding kamar kosnya foto keluarganya,
berapa banyak yang ngelakuin itu? Di kemudian hari, aku juga melihat foto serupa
di rumah mertuaku di Pekanbaru ^^
Hanya itu kenanganku tentang si abang di masa kuliah selain
sesekali berpapasan waktu kuliah. Gak ada rasa apa-apa. Di luar kampus, aku
pelayanan di yayasan Gloria dan di UKM Kristen, sementara abangku sesekali
mengikuti kepanitiaan di Teknik Industri. Kami kenal tahun 2002 dan selama
kuliah tidak terjadi apa-apa, jalan bareng gak pernah, ngobrol mendalam gak
pernah. Nothing dah. Dia lulus 2005, dan aku 2006. Singkatnya, kami berpacaran
tahun 2012, menikah tahun 2015. Fiuhhh….panjang sekali ya perjalanan kami? Saat
kami telah menikah, beberapa kali kami melihat ke belakang dan berandai-andai.
Seandainya sejak kami mengenal kami sudah berpacaran, kami sudah menikah sejak
tahun berapa ya? Hahahaha. Atau jangan-jangan, jika sejak dulu kami menikah,
tahun 2015 ini mungkin kami telah memiliki beberapa orang anak. Pede banget ya
kami, seakan-akan jika sejak dulu kami berpacaran maka kami akan langgeng
hingga menikah. Padahal, bisa saja kan seandainya kami pacaran dari masa
kuliah, eh…sudah putus sejak kapan. Boro-boro punya anak seperti khayalan kami,
jangan-jangan menikah pun tidak. Hahahaha.
Ada seorang kawanku yang baru mengenal pasangannya beberapa bulan dan mereka akhirnya menikah, sementara kami? Belasan tahun kami lalui dari masa perkenalan hingga menikah. Wasting time? Of course not lah… Kami yang dulu dan sekarang adalah pribadi yang berbeda, sungguh. Seandainya kami menjalin hubungan sewaktu kuliah, saat abangku masih super duper cuek sementara aku masih insecure dan belum merasa puas di dalam Tuhan, kebayang gak hubungan kami akan jadi seperti apa? Aku akan menjadi seorang wanita yang haus diperhatikan pasangan dan abangku akan stress memiliki pasangan yang tidak bisa mempercayainya dan harus memberikan perhatian terus-menerus. Atau, abangku masih doyan ngerokok sementara aku batuk-batuk tiap berada di dekatnya. Atau,banyak lagi kejadian lain yang gak terbayangkan.
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. Pengkhotbah 3:11
Yes.Indeed. Bukan hanya indah saat akhirnya Tuhan
mempersatukan kami, tapi saat Dia memproses masing-masing kami juga indah. Aku
tidak tahu dengan persis apa yang dialami abangku, proses apa saja yang Tuhan
lakukan dalam hidupnya semasa kami tidak bersama, tapi aku tahu aku menikmati
hasilnya \(“,)/ Aku cukup terkejut mengetahui abangku berhenti total merokok
saat kami mulai berkomunikasi lagi, tahu kan betapa susahnya seseorang
menghentikan kebiasaan ini? Kemudian abangku sendiri mengakui kalau denganku
dia gak bisa cuek seperti dulu, hohohoho. Aku bersyukur.
Terkadang, penemuan pasangan hidup bukan hanya tentang
mencari dan menjadi orang yang tepat, tapi juga waktu yang tepat. Ini yang kami
alami ^^ Kami bersyukur diberikan waktu dan kesempatan diproses habis-habisan
oleh Tuhan sampai akhirnya kami dipersatukan.
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya.
Kasongan,23 Juni 2015
-Mega Menulis-
3 comments:
Mau lebih panjang dan lebih detail kak Meg hehehheeee... :)
Ini lagi mengingat-ingat Mai, hahahaha.
Ditunggu dengan senang hati yaaaaa...*ting!!
Post a Comment