Friday, June 19, 2015

Kecaplah Sendiri!Rasakan Sendiri!



#NulisRandom2015
Hari ke-18

Aku : Coba nih dek , enakkkk…*menyodorkan durian*
Adekku : Ngga ahhh…
Aku : Kenapa? Enak looo. *maksa*
Adekku : Ngga ah, gak enak.
Aku : *bingung* Lah, dari mana tahu gak enak, kamu kan gak pernah makan durian?
Adekku : Nyium baunya aja aku mau muntah.

Itulah adegan berulang setiap kali aku mengajak adekku makan durian. Gregetan booo…buah enak gini kok bisa-bisanya dia bilang gak enak, pake acara mo muntah lagi tiap nyium baunya. Hais, ga enak banget sih, mosok makan durian sendiri. Terkadang, pengen rasanya aku jejalkan tuh durian ke mulutnya, supaya dia tahu nikmatnya durian.

Di lain waktu, ini yang terjadi:
Aku : Bang, tempe bacem buatan tante enak lo, cobain deh *nyodorin tempe bacem*
Abangku : Ngga ah.
Aku : Ih, rugiiiii….beneran enak loooo…
Abangku : Iya adekku, pasti enak, abang yakin kok, tapi abang gak pengen.
Yahhhh…padahal dah semangat berbagi ‘rasa enak’ ini, tapi kok ditolak sih ^^’. Mungkin aku lebay ya, tapi aku gitu banget, kalau ada sesuatu yang enak dan nikmat banget, aku tawarkan ke orang terdekatku saat itu supaya mereka juga merasakan enaknya. Ngga tahu napa, asik aja rasanya kalau dapat berbagi rasa :p Kalo ditolak saat menawarkan sesuatu yang enak gitu kecewa deh rasanya :(

Mungkin itulah perasaan Daud saat berkata seperti ini:

Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung padaNya! Mazmur 34:9

Ayoooo…cobain deh!
Rasakan sendiri kebaikan Tuhan!
Nikmatilah sendiri baiknya Dia!
Aku bisa mengatakan betapa nikmatnya menerima kebaikanNya.
Aku sudah melihat sendiri betapa baiknya Dia, tapi aku ingin kamu melihat sendiri juga, aku ingin kamu melihat dari matamu.
Aku bisa menuliskan kebaikanNya, aku bisa membicarakan kebaikanNya, aku bisa menceritakan kebaikanNya.
Tapi, ayolahhh…rasakan sendiri!
Rasanya jauh lebih nikmat mengalami sendiri
^^V

Ada alasan kenapa Daud ingin orang lain mengecap dan melihat sendiri kebaikan Tuhan. Mengecap-merasakan dengan lidah, adalah suatu pengalaman yang gak bisa diwakilkan. Bahkan dua orang yang sama memakan makanan yang sama, sensasi ‘rasa’ yang dialami setiap orang akan berbeda, apalagi bila kita hanya menceritakan ‘rasa’ dari apa yang kita makan, wooo..itu tak bisa memberikan gambaran yang sempurna mengenai rasa yang sesungguhnya. Sama, saat kita yang belum pernah sama sekali melihatCandi Borobudur, akan kesulitan menggambarkan bagaimana sesunggunya candi tersebut. Mengapa? Karena kita hanya membayangkan tanpa punya kenangan dan gambaran bagaimana sesungguhnya candi tersebut, benak kita tidak pernah merekam si candi.

Daud ingin orang lain merasakan dan melihat langsung kebaikan Tuhan sendiri, bukan hanya dari kata orang saja. Tuhan sudah menyatakan kebaikanNya pada setiap orang, tapi tidak semua orang menikmatiNya.

Mari, kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan itu!! \(“,)/

Kasongan, 17 Juni 2015
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...