Sunday, January 31, 2021
Markus 4, Amsal 5
Saturday, January 30, 2021
Lukas 8
Matius 13
Thursday, January 28, 2021
Lukas 11, Amsal 5
Matius 11, Amsal 5
Tuesday, January 26, 2021
Hidup dalam Anugerah dan Kekudusan
Bacaan : Lukas 18:9-14 (Perumpamaan tentang Orang Farisi dan Pemungut Cukai)
Lukas 7, Amsal 5
Monday, January 25, 2021
What Would Jesus Do
“Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” (1 Yohanes 2:6)
“Tuhan mengasihi kita apa adanya, tetapi Dia tidak akan membiarkan kita seadanya. Dia akan mengubah kita menjadi seperti Kristus.”- Max Lucado
Matius 9, Amsal 5
Sunday, January 24, 2021
Matius 7, Amsal 4
Matius 6, Amsal 4
Saturday, January 23, 2021
Matius 5, Amsal 4
Thursday, January 21, 2021
Lukas 6, Amsal 4
Markus 3, Amsal 4
Matius 12, Amsal 4
Yohanes 5, Amsal 4
Markus 3, Amsal 3
Matius 8, Amsal 3
Yohanes 4, Amsal 3
Yohanes 3, Amsal 3
Yohanes 2, Amsal 3
Monday, January 18, 2021
Resensi Buku : Untuk Indonesia yang Kuat
#UntukIndonesiaYangKuatMegaRambang
Judul Buku : Untuk Indonesia yang Kuat : 100 Langkah untuk Tidak Miskin
Penulis
: LIGWINA HANANTO
Penerbit
: QM Publishing
Tahun
terbit : 2011
Jumlah
Halaman : 240
Ligwina
Hananto mempunyai misi besar dalam hidupnya, yakni “Mewujudkan Golongan
Menengah Indonesia yang kuat”. Sebagai perencana keuangan independen, ia
sering menemui klien yang bekonsultasi tentang masalah keuangan. Kebanyakan
mereka mengeluhkan penghasilan yang tidak cukup dan meningkatnya berbagai macam
biaya kehidupan (biaya hidup, biaya kesehatan, harga kebutuhan pokok, biaya
pendidikan, dll). Klien ini yang disebut Ligwina sebagai Golongan Menengah.
Mereka berdaya dalam artian memiliki penghasilan, tapi sayangnya tidak memiliki
pemahaman masalah finansial yang baik sehingga tidak berdaya mengurusi permasalahan
keuangan di hidupnya. Buku ini lahir dari keprihatinan Ligwina akan golongan
menengah yang terjepit di tengah-tengah inflasi dan gaya hidup.
Buku ini membuka mata pembacanya bahwa menabung saja tidak cukup untuk memenuhi tujuan
finansial seseorang. Tabungan tidak akan cukup memenuhi tujuan finansial
seseorang karena tabungan tidak berdaya melawan inflasi. Investasi lebih mampu
melawan inflasi. Investasi yang bagaimana yang membuat kaya? Well, buku ini
tidak akan menjawab hal tersebut. Buku ini ‘hanya’ akan mempersiapkan kita
menjadi perencana keuangan bagi diri kita sendiri. Kita akan menemukan tujuan investasi
yang sesungguhnya bukanlah menjadikan kita kaya, melainkan untuk memenuhi
tujuan-tujuan finansial kita.
Di
dalam perencanaan keuangan ternyata sangat penting untuk mengetahui tujuan finansial
seseorang. Setelah pertanyaan ini terjawab, maka barulah kita dapat mulai melakukan
perencanaan keuangan. Kita akan menemui beberapa istilah dan penjelasan
bagaimana memulai perencanaan keuangan di sini. Dari Financial Check Up,
investasi, financial freedom, asuransi, saham, pasar saham, dll. Bahkan ada contoh
bagaimana melakukan perencanaan dana pendidikan. Di akhir bukunya, Ligwina
memotivasi golongan menengah supaya harus kuat sehingga bisa menolong orang
lain. Golongan menengah berkesempatan memastikan orang-orang di sekitarnya
memiliki hidup yang lebih baik dan inilah yang akan membuat Indonesia kuat.
Setelah
membaca buku ini saya mulai mengerti konsep tentang perencanaan keuangan dan mulai
melaksanakan langkah-langkah rencana aksi keuangan yang praktis. Saya ingat,
saya termotivasi membeli reksadana setelahnya, saya mencari informasi bank mana
di Palangka Raya yang melayani pembelian reksadana, lalu saya mendaftar untuk
membeli reksadana dengan cara potong otomatis rekening tabungan tersebut pada
tanggal tertentu. Saya memaksa diri berinvestasi. Di masa itu membeli dan menjual reksadana
tidak semudah sekarang, sudah banyak aplikasi online untuk membeli reksadana saat ini. Di tahun itu juga saya mulai mencari informasi di mana membeli Logam Mulia di Palangka Raya,
tenyata di pegadaian ada, saya mulai mencicil Logam Mulia pertama saya. Beberapa tahun kemudian saya mulai mengambil kredit rumah pertama saya karena ingin mencentang checklist bertuliskan : PUNYA RUMAH PERTAMA. Konyol ya. Beli rumah hanya supaya centang list, alasan macam apa ini, PLAK! Eh tapi saya gak menyesal kok membeli rumah pertama tersebut (walaupun belum lunas sudah saya tinggalkan karena pindah tugas dan belum selesai kreditnya, paling tidak sekarang rumah itu membiayai dirinya sendiri, karena cicilannya dibayar dari uang sewanya, hahaha) Yang saya sukai, ada
bonus dari buku ini berupa check list 100 langkah rencana aksi keuangan yang praktis dilakukan,
dimulai dengan memiliki penghasilan, memisahkan pengeluaran bulanan dan pengeluaran mingguan, memiliki rekening belanja,
punya dana darurat minimal sekali biaya hidup sebulan (yang akan meningkat menjadi kesekian kali), memiliki LM pertama, dll. Sangat
praktis, memotivasi dan mudah diikuti. Sssttt, biaya menikah saya hasil menabung reksadana lho. Bahkan sewaktu saya belum mempunyai calon, saya merencanakan biaya pernikahan saya. Saya cukup bangga sewaktu menikah dan teman-teman bertanya kredit berapa di Bank dan saya bilang saya gak berutang, bukannya apa, kebiasaan di kalangan PNS ada yang menikah dengan biaya dari bank. Ya gak salah sih, wong dibayar. Cuma seneng loh ternyata, pas dikira berhutang ternyata nggak. LOL. Sekarang saya mulai juga menabung saham, motivasinya ya karena pengen centang check list tadi, hahahaha. Ngga deng becanda. Aslinya karena merasa saham cocok untuk tujuan finansial jangka panjang saya.
Awalnya saya merasa penjelasan tentang instrumen investasi di buku ini tidak dijelaskan dengan
lengkap, saya harus mencari informasi sendiri mengenai instrumen-instrumen
investasi tersebut, sayang sekali. Tapi belakangan saat saya memutuskan akan berinvestasi, saya menyadari memang harusnya saya belajar secara khusus instrumen
investasi yang ada, karena sejatinya tujuan finansial saya tidak sama dengan
orang lain. Saya mendapat berbagai sudut pandang mengenai instrument investasi
karena terpaksa mencari info dari berbagai sumber.
Buku
ini sangat memotivasi pembacanya untuk segera merencanakan keuangannya. Paling
tidak saya termotivasilah, hahaha. Betapa bangganya saya saat tahu
Raditya Dika juga terinspirasi buku yang sama sehingga mulai berinvestasi. Kami sama lo, akakak.Bedanya, saat ini dia sudah memiliki kebebasan finansial dan saya belum. Semoga saya
segera menyusul. Amin.
-Mega Menulis-
Karakter di Dunia Kerja
Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...
-
“Kerjakan apa yang menjadi bagianmu, dan Allah akan mengerjakan apa yang menjadi bagianNya.” Siapa yang pernah mendengar kalimat itu??...
-
GOOD RIDDANCE Tahu artinya gak? Ato...Pernah dengar gak kalimat demikian? Iyeee...itu bahasa Inggris, kalo dicari di kamus artinya...
-
“Mosok aku sih yang ngerjain kayak gitu.”, pikirku. Aku melihat setumpuk surat di atas meja kawanku dengan rasa malas. Sudah menjadi t...