Monday, January 18, 2021

Resensi Buku : Untuk Indonesia yang Kuat


#ResensiBukuLike

#UntukIndonesiaYangKuatMegaRambang



Judul Buku : Untuk Indonesia yang Kuat : 100 Langkah untuk Tidak Miskin

Penulis : LIGWINA HANANTO

Penerbit : QM Publishing

Tahun terbit : 2011

Jumlah Halaman : 240

 


Ligwina Hananto mempunyai misi besar dalam hidupnya, yakni “Mewujudkan Golongan Menengah Indonesia yang kuat”. Sebagai perencana keuangan independen, ia sering menemui klien yang bekonsultasi tentang masalah keuangan. Kebanyakan mereka mengeluhkan penghasilan yang tidak cukup dan meningkatnya berbagai macam biaya kehidupan (biaya hidup, biaya kesehatan, harga kebutuhan pokok, biaya pendidikan, dll). Klien ini yang disebut Ligwina sebagai Golongan Menengah. Mereka berdaya dalam artian memiliki penghasilan, tapi sayangnya tidak memiliki pemahaman masalah finansial yang baik sehingga tidak berdaya mengurusi permasalahan keuangan di hidupnya. Buku ini lahir dari keprihatinan Ligwina akan golongan menengah yang terjepit di tengah-tengah inflasi dan gaya hidup.

 

Buku ini membuka mata pembacanya bahwa menabung saja tidak cukup untuk memenuhi tujuan finansial seseorang. Tabungan tidak akan cukup memenuhi tujuan finansial seseorang karena tabungan tidak berdaya melawan inflasi. Investasi lebih mampu melawan inflasi. Investasi yang bagaimana yang membuat kaya? Well, buku ini tidak akan menjawab hal tersebut. Buku ini ‘hanya’ akan mempersiapkan kita menjadi perencana keuangan bagi diri kita sendiri. Kita akan menemukan tujuan investasi yang sesungguhnya bukanlah menjadikan kita kaya, melainkan untuk memenuhi tujuan-tujuan finansial kita.

 

Di dalam perencanaan keuangan ternyata sangat penting untuk mengetahui tujuan finansial seseorang. Setelah pertanyaan ini terjawab, maka barulah kita dapat mulai melakukan perencanaan keuangan. Kita akan menemui beberapa istilah dan penjelasan bagaimana memulai perencanaan keuangan di sini. Dari Financial Check Up, investasi, financial freedom, asuransi, saham, pasar saham, dll. Bahkan ada contoh bagaimana melakukan perencanaan dana pendidikan. Di akhir bukunya, Ligwina memotivasi golongan menengah supaya harus kuat sehingga bisa menolong orang lain. Golongan menengah berkesempatan memastikan orang-orang di sekitarnya memiliki hidup yang lebih baik dan inilah yang akan membuat Indonesia kuat.

 


Setelah membaca buku ini saya mulai mengerti konsep tentang perencanaan keuangan dan mulai melaksanakan langkah-langkah rencana aksi keuangan yang praktis. Saya ingat, saya termotivasi membeli reksadana setelahnya, saya mencari informasi bank mana di Palangka Raya yang melayani pembelian reksadana, lalu saya mendaftar untuk membeli reksadana dengan cara potong otomatis rekening tabungan tersebut pada tanggal tertentu. Saya memaksa diri berinvestasi. Di masa itu membeli dan menjual reksadana tidak semudah sekarang, sudah banyak aplikasi online untuk membeli reksadana saat ini. Di tahun itu juga  saya mulai mencari informasi di mana membeli Logam Mulia di Palangka Raya, tenyata di pegadaian ada, saya mulai mencicil Logam Mulia pertama saya. Beberapa tahun kemudian saya mulai mengambil kredit rumah pertama saya karena ingin mencentang checklist bertuliskan : PUNYA RUMAH PERTAMA. Konyol ya. Beli rumah hanya supaya centang list, alasan macam apa ini, PLAK! Eh tapi saya gak menyesal kok membeli rumah pertama tersebut (walaupun belum lunas sudah saya tinggalkan karena pindah tugas dan belum selesai kreditnya, paling tidak sekarang rumah itu membiayai dirinya sendiri, karena cicilannya dibayar dari uang sewanya, hahaha) Yang saya sukai, ada bonus dari buku ini berupa check list 100 langkah rencana aksi keuangan yang praktis dilakukan, dimulai dengan memiliki penghasilan, memisahkan pengeluaran bulanan dan pengeluaran mingguan, memiliki rekening belanja, punya dana darurat minimal sekali biaya hidup sebulan (yang akan meningkat menjadi kesekian kali), memiliki LM pertama, dll. Sangat praktis, memotivasi dan mudah diikuti. Sssttt, biaya menikah saya hasil menabung reksadana lho. Bahkan sewaktu saya belum mempunyai calon, saya merencanakan biaya pernikahan saya. Saya cukup bangga sewaktu menikah dan teman-teman bertanya kredit berapa di Bank dan saya bilang saya gak berutang, bukannya apa, kebiasaan di kalangan PNS ada yang menikah dengan biaya dari bank. Ya gak salah sih, wong dibayar. Cuma seneng loh ternyata, pas dikira berhutang ternyata nggak. LOL. Sekarang saya mulai juga menabung saham, motivasinya ya karena pengen centang check list tadi, hahahaha. Ngga deng becanda. Aslinya karena merasa saham cocok untuk tujuan finansial jangka panjang saya.

 

Awalnya saya merasa penjelasan tentang instrumen investasi di buku ini tidak dijelaskan dengan lengkap, saya harus mencari informasi sendiri mengenai instrumen-instrumen investasi tersebut, sayang sekali. Tapi belakangan saat saya memutuskan akan berinvestasi, saya menyadari memang harusnya saya belajar secara khusus instrumen investasi yang ada, karena sejatinya tujuan finansial saya tidak sama dengan orang lain. Saya mendapat berbagai sudut pandang mengenai instrument investasi karena terpaksa mencari info dari berbagai sumber. 

 

Buku ini sangat memotivasi pembacanya untuk segera merencanakan keuangannya. Paling tidak saya termotivasilah, hahaha. Betapa bangganya saya saat tahu Raditya Dika juga terinspirasi buku yang sama sehingga mulai berinvestasi. Kami sama lo, akakak.Bedanya, saat ini dia sudah memiliki kebebasan finansial dan saya belum. Semoga saya segera menyusul. Amin.

 

Palangka Raya, 18 Januari 2021

-Mega Menulis-

No comments: