Friday, July 26, 2019

Sacred Influence (Chapter 2)

Sacred Influence
Chapter 2

Anda harus dengan tulus menerima kelemahan anda dan mau menciptakan suatu suasana yang akan memotivasi pasangan anda untuk berubah karena penderitaan yang dirasakannya.
Tulus menerima kelemahanku dan memotivasi pasangan tu awalnya aku pikir pernyataan yang bertolak belakang. Kalau aku harus menerima kelemahanku sendiri terus bagaimana aku memotivasi pasangan ya? Tapi setelah kupikir lagi, aku harus menerima kelemahanku bukan berarti aku memakai kelemahanku sebagai alasan. Aku harus berusaha jadi diriku yang terbaik  supaya memotivasi pasanganku menjadi dirinya yang terbaik. Aku gak boleh membatasi karya Tuhan di dalamku dan suami dengan mikir, "Ah, memang karakter kami begini".
✔ Sampai sekarang aku sering gagal dalam pengendalian diri, dan emang ini buah roh yang jadi fokusku tahun ini.
✔ Suami baru saja menegur kalau aku gak menghormati dia saat dia ngomong karena aku sambil ngerjain hal lain. Sempat pengen defense, aku kan pulang kantor masi ngurusin rumah, kalau gak disambi dengerin dia ngomong kapan selesainya,kan aku butuh istirahat. Tapi suami butuh didengarkan dan kalau aku gak fokus dengerin dia, berarti aku gak menaruh hormat sama suami.


Anda memiliki pengaruh terhadap suami melebihi dari yang anda sadari. 
Jadi mikir, pengaruh apakah yang sudah aku berikan suami? Positif atau negatifkah?
Mertua pernah bilang kalau dulu suami bukan tipe yang bangun pagi langsung bebersih. Tapi sejak kami menikah dan punya anak, waktu untuk  bebersih itu cuma subuh. Karena kalau sudah bangun, jangan harap bisa bersih-bersih. Berhubung suami suka kondisi rumah yang kinclong sementara aku kalau bebersih rumah seadanya, jadi lah suami rajin banget bebersih rumah. Hahahaha. Ternyata apa yang aku lakukan dan tidak aku lakukan bisa memengaruhi suami.
✔ Aku rindu suami baca Firman Tuhan tiap hari. Jadi aku harus doakan hal ini setiap hari. Dan, bukan aku yang baca FT yang perlu dilihat suami, tetapi hidupku yang terus diubahkan firman harus terlihat suami.

Pakailah pengaruh rohani yang sangat nyata dan alami, serta peran yang telah Tuhan rancangkan bagi anda untuk mendorong pria dalam hidup anda berubah.
Aku hanya bisa memengaruhi suami secara positif saat dia benar-benar melihat firman Tuhan yang kubaca benar-benar mengubahku dalam bertindak dan berkata.

Banyak pernikahan hancur secara perlahan-lahan karena adanya sikap apatis selama bertahun-tahun.
Gak boleh lagi mikir, "Ya sudahlah, daripada ribut, mending diam aja, suami emang gitu orangnya". Diam seringkali bukan jalan keluar. Bicara lebih baik. Tapi tentu saja bicara bukan dengan emosi. Aku harus aware dan koreksi diri juga, jangan-jangan sikapku yang memancing reaksi suami seperti itu. Atau aku gak pernah beri kesempatan suami bertumbuh karakternya. Kalau aku gak pernah menuruti pimpinan suami atau menyalahkan keputusannya, bagaimana suami mau mengambil tanggung jawab memimpin?
✔ Aku gak boleh sok mengampuni dan menganggap masalah gak ada alias menyimpan kesalahan suami tapi harus dibicarakan sampai tuntas.
✔ Aku juga gak boleh mengabaikan teguran atau kekecewaan suami, harus berusaha berubah.

Hal paling merusak yang bisa anda lakukan dalam suatu hubungan yang tidak sehat adalah tidak melakukan apa pun.
Jangan diam Meg. Jangan membiarkan sesuatu yang salah atau berpotensi merusak. Kalau perlu ngomong, ya ngomong. Kalau perlu kamu berubah ya kamu harus berubah Meg! Jangan tinggal tetap dalam kebodohan.

Diperlengkapi dengan perkenanan, keamanan, dan kekuatan dari Tuhan, anda dapat menjadi kekuatan besar yang mendatangkan kebaikan.
Hubungan pribadi dengan Tuhan harus selalu jadi prioritasku. Kalau aku disibukkan hal lain yang mengganggu waktu pribadi dengan Tuhan, tinggalkan atau atur ulang manajemen waktuku.

Ketika anda mulai bertindak dan bukan hanya berharap, ketika anda mulai mengambil inisiatif dan bukannya mengasihani diri sendiri, pada saat itulah anda menjadi seorang wanita yang aktif, dan wanita yang aktif mencerminkan Tuhan yang aktif yang telah menciptakan mereka.
Ya, aku mau aktif bertindak. Berusaha menjadi diriku yang terbaik. Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan kurang dari esok. Membangun atmosfer yang mendukung perubahan positif orang-orang di sekelilingku.

Pernikahan adalah sesuatu yang anda ciptakan sendiri. Hubungan yang anda miliki sekarang adalah ini adalah akibat dari apa yang anda perbuat di dalamnya.
Aku dan suami yang memutuskan menikah, jadi bagaimana kehidupan pernikahan kami tergantung bagaimana kami bersikap. Karena aku memengaruhi suami melebihi yang aku pikirkan, jadi aku harus bertindak lebih banyak dalam hal positif.

Palangka Raya, 24 Juli 2019
-Mega Menulis-

No comments: