Friday, November 5, 2010

Ketakutanku Mengambil Keputusan

Dalam salah satu episode Grey’s Anatomy, di bagian narasinya Meredith Grey (tokoh utama) bilang:




Aku tidak tahu kenapa kita menunda sesuatu, tetapi jika aku harus menebak,mungkin itu karena kita takut.Kita takut gagal, takut ditolak, dan banyak ketakutan yang lain. Terkadang ketakutan kita yang terbesar adalah bagaimana memutuskan sesuatu, karena, bagaimana kalau kita salah? Bagaimana jika kita membuat kesalahan dan kita tidak bisa membatalkan keputusan yang sudah kita buat? Kita tidak bisa berpura-pura kita tidak diberitahu Kita semua pernah mendengar peribahasa, mendengar filsuf, kakek-nenek kita memberikan peringatan kepada kita tentang membuang-buang waktu.Tapi tetap saja suatu hari kita berbuat kesalahan. Seringkali kita harus pelajar dari pengalaman kita sendiri. Sampai akhirnya kita mengalami sendiri kalau mengetahui dengan pasti labih baik daripada bertanya-tanya, berjalan lebih baik dari sekedar tidur, bahkan jika itu kesalahan terbesar yang pernah kita lakukan. Jika itu yang terburuk sekalipun, lebih baik mencoba daripada tidak pernah mencoba sama sekali.







Wahhhh.....Gilaaa!!! Dalam banget kan kata-katanya? Kapan ya film ato sinetron Indonesia bisa sedalam ini? Fiuhh..... ^^’







Waktu nonton episode itu, aku ‘kena’ banget. Kenapa? Karena aku termasuk orang yang ‘buang banyak waktu’ kalo mau ngambil suatu keputusan. Aku bukan orang yang bisa dengan gampangnya memutuskan sesuatu, banyak banget faktor yang aku pertimbangkan, apa kebaikan dan keburukannya, apa aja akibat yang bakal terjadi, apa aja yang mungkin terjadi, gimana kalo begini, gimana kalo begitu, gimana kalo tiba-tiba ada faktor tak terduga, gimana kalo gini, seandainyagini......dll dah. Intinya aku bukan orang yang bisa ngambil keputusan dengan cepat. Jarang banget aku ngambil keputusan spontan, biasanya apa yang aku perbuat udah aku pikirin matang-matang sampe kematangan dah....







Kenapa aku segitunya? Ya kayak dibilang Meredith tadi, aku takut banget berbuat kesalahan, aku maunya, apa yang kukerjakan langsung benar, langsung jadi tanpa harus ngalamin yang namanya salah ato gagal, hehehehe..... Takutnya lagi kalo keputusan yang aku ambil itu berakibat fatal dan aku gak bisa ngelakuin apa-apa piye?







Pernah dulu, kak Deddy ngomong gini, aku lupa persisnya piye, tapi intinya yang aku ingat gini: Jangan takut ngambil keputusan Mog, Allah berdaulat dalam setiap keputusan yang kamu ambil, jadi apapun yang terjadi ntar, percaya aja Dia bisa datangkan kebaikan dari keputusan terburukmu sekalipun.







Woowwww......thank’s kak Ded, benar-benar melegakan banget kata-katamu tuh, jadi tenang rasanya saat menyadari Allah peduli pada kesalahan yang aku lakukan, dan lalu bisa pakai itu buat kebaikan. Dia gak lepas tangan dan bilang:Urus sendiri semua Meg. Aku gak mau campur tangan lagi, kamu sudah mengacaukan semuanya.Goodbye Meg.....







Gak kebayang deh kalo Dia sampe ngomong gitu, hiks......







But, thank’s God.....Yang aku rasakan sekarang, saat aku ngambil keputusan yang salah dan ngadu lagi ke Dia, memohon pertolongannya, Dia bilang:Oke Meg,ayo kita bereskan. Tenang aja, all is under My control. Jangan berbuat bodoh lagi ya...!!!^^’







Bukan berarti sekarang dengan gampangnya aku bisa memutuskan sesuatu tanpa takut berbuat kesalahan. Aku masih takut salah, masih mikir lama juga. Tapi pada akhirnya, sekarang aku percaya dengan segenap hatiku, waktu aku membuat keputusan bersama-sama Allah, apapun yang terjadi nanti, aku akan baik-baik saja, gak ada penyesalan kenapa begini kenapa begitu, ato terus-terusan mikir seandainya begini ato seandainya begitu. Aku mengambil keputusan yang salah, so what? Yang penting aku belajar dari kesalahan yang kuperbuat dan gak mengulang lagi kebodohan itu. Kalo ngutip salah satu iklan Rinso di TV: Gak kotor, gak belajar. Hahahahahaha…maksaaa………







Alangkah baiknya kalo bisa langsung benar tanpa berbuat salah, tapi aku bersyukur untuk kesalahan yang pernah kubuat. Karena, serius, itu benar-benar jadi pelajaran yang gak akan pernah aku lupakan. Trima kasih BAPA, buat kesalahan yang Kau izinkan untuk aku lakukan, terima kasih karena Kau tunjukkan kalau itu salah, Kau tunjukkan bagaimana yang benar, DAN Kau pakai kesalahan itu untuk datangkan kebaikan.







Hmmmm...... Kupikir sekarang aku melakukannya dengan benar dan lebih baik dari sebelumnya BAPA, hehehee.....Lopyu sangatttt......











Kasongan,21 Agustus 2010



-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...