Friday, November 5, 2010

Mengapa Memberi?

Memberi bisa dilakukan dalam bentuk apapun, materi atau non materi, bisa kita berikan kepada siapapun yang kita inginkan. Dan Tuhan senang bila kita memberi, Dia ingin kita memberi. Emang kenapa sih Tuhan segitunya ingin kita memberi?




Banyak jawaban yang mungkin diberikan jika pertanyaan ini diajukan, tapi beberapa yang terpikirkan di kepala mungilku (halah......halah.....) ini adalah:



1. Memberi menyatakan ketaatan kita kepada Allah

Kalo Allah bilang ”Berikan sekarang”, trus kita bilang ”Nanti”, itu sama aja kita udah gak taat. Ditunda aja udah berarti kita gak taat, apalagi kalo kita gak mau berikan, hehehehe.....Berkali –kali Tuhan bilang tentang hal memberi ini di dalam Alkitab. Sudahkah kita taat dalam hal memberi?



2. Memberi adalah wujud kasih kita

Pernah dengar kan kalimat yang berbunyi: Kita dapat memberi tanpa mengasihi, tetapi kita tidak dapat mengasihi tanpa memberi. Itu benar banget loooo....Karena saat kita mengasihi seseorang, kita pasti ingin memberi atau melakukan yang terbaik baginya.



3. Memberi merupakan pernyataan iman kita kepada Allah

Seringkali memberi menunjukkan seberapa besar iman kita kepada Allah Saat kondisi sulit dan Allah ingin kita memberi, apakah kita percaya Allah sanggup memelihara kita di tengah kesulitan, apakah kita yakin Allah akan menolong kita. Saat Allah ingin kita memberi maaf kepada orang yang telah menyakiti kita, apakah kita mau memberikannya dan percaya bahwa Allah sanggup mengubahkan hidup orang tersebut.



4. Kita diberkati untuk menjadi berkat

Saat kita membagikan apa yang sudah kita dapat dari Allah, kita sedang menjadi saluran berkatNya. Dia tidak ingin kita hanya mengunpulkan berkat-berkatNya, tanpa mau berbagi. Itu akan menjadikan kita orang yang tidak pernah puas, menjadi orang yang egois dan tidak peka terhadap kebutuhan orang lain. Seringkali kita berdoa agar Allah menolong tetangga kita yang kesusahan, itu tidak salah, tapi ada sesuatu yang kurang. Dari dulu kita sudah hapal dengan kalimat Ora et Labora, berdoa dan berusaha. Kita sudah berdoa untuk tetangga kita tersebut, tapi sudahkah kita berusaha untuk menolongnya? Usaha tanpa doa itu sia-sia, tapi doa tanpa usaha itu bohong.







Kasongan, 29 September 2010

-Mega Menulis-

No comments: