Friday, November 5, 2010

Mengingat

Kita mengingat apa yang kita anggap penting.




Kalimat ini jadi dasar membela diri akhir-akhir ini untuk menutupi kelupaanku, kealpaanku, kepikunanku dan teman-teman sejenisnya. Saat aku kelupaan sesuatu, dengan gampangnya ngomong, ”Ah, gak penting sih!” Huuuu......gaya kamu Meg,sok-sokan, padahal emang pada dasarnya kamu pelupa kan?



Hmm....gak juga sih, tapi kalo dibilang pelupa ato parah dalam hal mengingat sih aku rasa tidak (hehehehe, sok baku banget bahasamu Meg), untuk beberapa hal ingatanku kadang bikin aku terkagum-kagum. Serius, bukannya aku narsis sama ingatanku ya, tapi aku kadang emang heran, kok bisa-bisanya sampe sekarang AKU INGAT:

- sajak AKUnya Chairil Anwar dengan lengkap (yang notabene aku baca zaman SD)

- bahasa isyarat tangan huruf A-Z dan angka 1-10 untuk orang bisu, yang aku pelajarin via majalah Bobo waktu aku kelas 5 SD

- nomor HP teman-teman dan beberapa anggota keluargaku (btw,emang list phone book HPmu rusak tah Meg, sampe ingat nomor HP gitu segala). Mending kalo Cuma 1 ato 2 nomor HP orang lain yang aku ingat, tapi aku bisa sebutkan paling gak minimal 20 nomor HP orang lain dengan tepat.



Dan mengherankan juga, kok bisa AKU GAK INGAT :

- dimana aku taruh charger HPku, padahal terakhir kali SEINGATKU aku taruh di kamar, dekat kipas anginku, tapi kok gak ada, dan orang rumah bilang gak ada yang make chargerku

- siapa yang pinjam buku komik Cat&Dog Theology-ku (bagi yang baca note ini dan emang pinjam, buruan euy balikin........!!! ^^’), padahal ni buku susah lagi nyarinya

- mana yang lebih enak di RM.Siantan, mie goreng ato nasi gorengnya

Yah, ingatanku memang aneh.... Hahahaha.....



Teringat juga dalam salah satu kasus di Novel Sherlock Holmes yang aku baca zaman SMP dulu, Mr. Holmes ni bilang ke sahabatnya dr.Watson kalo ingatannya ibarat gudang di sebuah rumah, dia menyimpan semua barang yang kemungkinan diperlukan suatu hari nanti, barang-barang yang kemungkinan besar masih kita pergunakan suatu saat ditaruh di tempat yang mudah kita capai sehingga mempermudah kita mencarinya saat akan digunakan lagi, begitu pula sebaliknya. Kalo barang-barang di gudang itu gak diperlukan lebih baik dibuang, daripada memenuhi gudang dengan barang-barang yang gak terpakai. Demikian juga dengan ingatan kita, ingatlah hal-hal yang penting saja daripada memenuhi otak kita dengan ’ingatan’ yang gak penting.



Ada-ada aja nih Mr. Holmes, emangnya segampang itu menyeleksi ingatan kita? Hahahaha.... Tapi satu hal yang aku dapat, ingatan kita memang selektif. Entah selektif yang bagaimana aku masih gak tau. Aku masih gak tau bagaimana sesuatu hal yang sudah belasan tahun terjadi masih aku ingat, dan bagaimana hal yang seminggu lalu terjadi gak aku ingat sama sekali. Aneh memang......



Kalo cuma hal penting yang kita ingat, kenapa aku ingat bahasa isyarat tangan buat orang bisu yang aku pelajari lebih dari 10 tahun lalu, apa pentingnya buatku? Secara aku gak bisu, aku juga gak memerlukan keahlian itu untuk berkomunikasi dengan orang bisu, aku tidak memakai keahlian itu tiap hari juga, lalu apa pentingnya buatku? Kenapa aku masih ingat sampe sekarang?



Benarkah kita hanya mengingat sesuatu yang kita anggap penting? Lalu, pentingnya ini dilihat kapan? Sekarang? Besok? Minggu depan? Tahun depan? Karena ada kalanya apa yang kita anggap penting sekarang, minggu depan bukanlah hal yang penting. Terkadang juga apa yang tidak penting sekarang, tahun depan tiba-tiba menjadi hal yang kita anggap penting, dan saat kita tidak bisa mengingatnya....percaya aja sama aku, itu sangat menjengkelkan!Fiuhhh..... Masih merupakan misteri buatku bagaimana cara otak kita mengingat, bagaimana dia memutuskan sesuatu ini perlu diingat atau ngga. Karena sebenarnya buatku, gak Cuma hal-hal penting aja yang aku ingat, dan gak semua hal penting aku ingat ^^’



Untuk hal lain aku masih bingung bagaimana bisa kok aku mengingatnya atau melupakannya, tapi untuk hal-hal yang pernah dikatakan Allah kepadaku, aku gak perlu kuatir lagi. Aku punya Reminder yang luar biasa lo......Hehehehehe



Kasongan, 27 September 2010

-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...