A : “Untuk apa saya hidup? Sejak saya lahir hingga tua seperti sekarang, hidup saya penuh dengan penderitaan. Setiap ada masalah datang menghampiri saya, saya selalu bersabar dan berkata kepada diri saya. Ayo, hadapi saja, bersabarlah, ini semua akan berakhir, sebentar lagi kebahagiaan yang akan datang. Tapi kenyataannya, kebahagiaan itu hanya datang dalam mimpi. Saya lelah.”
B : “ Mungkin hidup ini bukan untuk anda sendiri, tapi untuk orang lain.”
A : “Apa gunanya hidup saya bagi orang lain?”
B : “Siapa tahu? Kesaksian hidup anda yang penuh penderitaan dan membutuhkan kesabaran hati luar biasa itu saja sudah menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi dunia yang dipenuhi ketidaksabaran ini."
Kasongan, 27 September 2010
-Mega Menulis-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Karakter di Dunia Kerja
Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...
-
Pernah gak dengar pertanyaan-pertanyaan model gini dari tman seiman kita (ato dari diri kita sendiri timbul pertanyaan kayak gini): ...
-
2 Raja-raja 1:16 (TB) Berkatalah Elia kepada raja: "Beginilah firman TUHAN: Oleh karena engkau telah mengirim utusan-utusan untuk memi...
-
Kemaren, Rabu 26 Maret 2014 aku mengalami banyak hal yang lumayan bikin diri ini pengen tereak ato nangis-nangis, tapi pada akhirnya ga...
No comments:
Post a Comment