Lagi.
Perbedaan antara aku
dan abangku :p
Bukannya mau ngomongin
lagunya Pink yang judulnya Just Give Me a Reason kok, weeekkk…. :p
Sebenarnya aku mau
mengatakan perbedaan pria dan wanita, tapi kok kesannya kayak nyari temen
banget ya aku, menggeneralisir semua, hahahaha. Ntar ada yang gak terima pulak.
LOL. Lagipula gak semua orang seperti kami, hehehe. Ini (lagi-lagi) tentang
perbedaan kami.
Oke, gini… saat aku
menanyakan sesuatu pada abangku seperti ini:
Bagus yang mana bang
baju model A atau model B?
Rambutku bagusan
panjang atau pendek?
Piihan X atau Y?
Saat abangku menjawab
pendapatnya, maka pertanyaanku berikutnya adalah:
KENAPA?
Jrengggg…jrengggg….!!!
Entah kenapa, aku gak
puas hanya mendapatkan jawabannya, I need the reason most.Not the answer
Bayangkan situasi ini:
Aku : Bagusan mana
bang, baju yang item ato merah?
Abangku : Bagus yang
item dek.
Aku : Kenapa?
Abangku : Abang lebih
suka yang item sih, kalo adek suka yang mana?
Aku : Lah? Kan aku yang
nanya bangggg..*gemes* Menurut abang kan bagus yang item, emang kenapa sih
dengan yang merah?
Abangku : Ga papa sih
yang merah bagus juga.
Aku : Lalu? Kok abang
pilih yang item?
Abangku : Suka aja.
Aku : Mosok suka doang?
Gak ada alasannya gitu? *mokso*
Abangku : Terserah adek
aja deh *pingsan* ^^’
Aku butuh alasan yang
bagus. Sedangkan bagi abangku, alasan SUKA itu dah cukup, hahahaha.
Jawaban dan alasan itu BEDA.
Seringkali waktu abangku, menjawab ”Bagus” atau ”Jelek”, aku ngomel, gak
puas karena bagus ato jeleknya gak pakai alasan :p Padahal jawaban abang bisa aja jujur (aku bilang bisa saja, karena
biasanya ada juga tuh cowok yang pengen cepet selesai urusan dan menjawab
sesuai dengan jawaban yang menurutnya diinginkan si cewek) , piss bang ^^V
Seorang teman cowok pernah mengeluhkan,”Cewek ini aneh, ga suka
dibohongin, tapi kalo kita jujur malah marah.”
Hahahahaha.
Nah loooo....Iya juga sih ya.
Respon cewek-cewek ini seringkali gak menyenangkan saat si cowok berkata
jujur.
Kita cemberut. Ngambek. Marah. Diam. Nangis.
LOL.
Terkadang, aku menerima
pilihan abangku, terkadang ngga.
Jika alasannya tepat,
kuat dan masuk akal, aku akan menerima masukannya, jika tidak…aku akan memilih
pilihanku sendiri.
Tebak, yang mana yang sering
terjadi?
Yup. Aku lebih sering
menolak pilihannya, bukannya apa sih, terkadang abangku gak memberikan alasan
akan pilihannya sih. Baginya, bukan hal yang penting tuh baju item atau merah
yang kupilih. Atau, rambutku kupotong pendek atau ngga. As long as aku ngerasa
nyaman, yang mana pun sama aja sebenarnya baginya. Cuma untuk hal yang penting
baginya, wooooo…lain cerita :p Kami bisa mendiskusikan hal tersebut beberapa
kali dalam tempo yang sesingkat-singkatnya (hari ini dibahas, ehhhhh…besok-besoknya
dibahas lagi :p)
Saat kami membicarakan
hal ini, abangku mulai berubah.Aku juga mulai berubah.
Abangku mulai menyertakan
alasannya yang jelas, saat menyatakan pendapatnya, terlebih saat dia melihat
itu penting bagiku.
Aku berusaha gak ngambek
kalau abangku gak memberikan alasannya, karena bisa jadi memang alasannya ‘SUKA’
doang. Aku perlu belajar menerimanya. LOL
Kasongan, 18 Februari
2015
-Mega Menulis-
2 comments:
Jiahh mba mega....ini penyakit wanita...suka nanya padahal ud ada opini dewe, trus klo ga dijawab marah...dijawab pun ga diterima sarannya...wkwk..ini skenario mirip aku n hubby ku
Nampaknya harus tobat kita Yun ^^ Gkgkgk
Post a Comment