Friday, February 24, 2017

Bilangan 5-6, Kisah Para Rasul 24, Amsal 24

Bilangan 5-6

Arrggghhh... Bilangan 6:24-26 ini berkat Tuhan favoritku, aku pernah nulis ini di blogku:

Tuhan menghadapkan wajahNYA kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.TUHAN menyinari engkau dengan wajahNYA dan memberi engkau kasih karunia.

Aku sudah pernah share ke beberapa orang :-) Tiap hari Minggu selesai ibadah di gereja,ada berkat Tuhan yg biasanya disampaikan bapak/ibu pendeta ke jemaat,atau tiap kebaktian selesai pasti ada kan?Nah,aku merasa paling senang kalo pas berkat di atas yang diberikan :-) Kenapa?Yah...berkat apapun yang dari Tuhan pasti luar biasa baik.Aku tau,tapi buatku berkat di atas artinya dalem buanget ;-) 

TUHAN menghadapkan wajahNYA kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. 

Menghadapkan wajah kita kepada seseorang berarti memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dan utuh.Bagiku,ini sama aja seperti TUHAN bilang :"Mega,AKU gak punya pekerjaan lain sekarang,gak ada yg harus AKU kerjakan,dan AKU gak akan kemana-mana.AKU memberikan diriKU sepenuhnya bersamamu." 

Wow...!BAPAku yang Raja Alam Semesta ini,Pencipta sgalanya,Penulis hidupku.Dia bnar2 memperhatikanku seutuhnya,luar biasa buatq ;-) 

TUHAN menyinari engkau dgn wajahNYA dan memberi engkau kasih karunia. 

Tau ga,wajah orang bisa bersinar tu karena dia lagi senang,karena dia bahagia!:-D Kita bisa menghadapkan wajah kita kepada siapa saja,dengan sedikit usaha.Tapi yakinlah,wajah kita pasti bersinar,berseri dan bercahaya hanya dalam kehadiran orang-orang yang paling kita kasihi dengan sangat mendalam. 

Aku mengalami itu :-) Aku merasakan benar-benar ada perbedaan sewaktu orang yang aku tahu mengasihiku memandangku,dengan orang lain.That's totally different! He's really shining ;-) Dia benar-benar terlihat gembira.I can see into his eyes.Dan membayangkan BAPAku d Sorga memandangku dengan gembira seperti itu...WOW!I feel loved.That's true. 

Aku senang dan benar-benar sukacita membayangkan pandangan BAPA yg benar-benar mengasihi itu buatku.Aku merasa seakan-akan itu sudah cukup,aku gak perlu lagi hal lain.Aku merasa sudah lengkap dan penuh :-) 

AMSAL 24

Amsal 24:29 (TB)  Janganlah berkata: "Sebagaimana ia memperlakukan aku, demikian kuperlakukan dia. Aku membalas orang menurut perbuatannya."

Aku baru saja mendengar seorang kawanku berkata begini:
Aku punya prinsip Ga, kalau orang baik sama aku, aku akan lebih baik sama dia.  Nah... Kalau orang jahat sama aku, aku juga akan lebih jahat lagi ke dia.
Dalam hati aku berkata, "Wuih....ngeri juga ini orang".
Hari ini,  membaca ayat ini aku merefleksikannya ke diriku sendiri  dan tanpa aku sadar, aku juga sama aja kok sebenarnya,  kalau orang baik denganku maka aku juga akan baik dengan dia,  kalau dia jahat well mungkin aku gak akan berbuat yang lebih jahat lagi,  tapiiii... Berbuat baik?? Plis deh... Tunggu dulu lah ya 😼

Hari ini aku diingatkan kalau sebagai anak Tuhan, Tuhan ingin hidupku bulan berdasarkan aksi-reaksi gitu,  orang jahatin aku-aku jahat,  orang baik ke aku-aku baik,  orang marah ke aku-aku marah, dll.  Kalau aku gitu,  gimana aku bisa jadi garam dan terang?Masa aku malah dipengaruhi dunia/orang lain,  harusnya aku dong yang berdampak.

Kehidupanku gak berdasarkan kehidupan atau sikap orang lain,  kehidupanku berdasarkan firman Tuhan. Aku harus belajar tunduk pada Tuhan  dibandingkan manusia/dunia. Aku harus mengasihi bahkan saat aku sulit mengasihi.  Pasti bisa.  Karena Tuhan sudah terlebih dulu mengasihi aku.

Kisah Para Rasul 24

Kisah Para Rasul 24:25 (TB)  Tetapi ketika Paulus berbicara tentang kebenaran, penguasaan diri dan penghakiman yang akan datang, Feliks menjadi takut dan berkata: "Cukuplah dahulu dan pergilah sekarang; apabila ada kesempatan baik, aku akan menyuruh memanggil engkau."

Seberapa sering kita seperti Feliks?
Kita suka mendengar tentang bagaimana orang percaya kepada Tuhan-lalu kita pun percaya pada Tuhan
Kita senang mendengar janji-janji Tuhan-lalu kita juga ikut mengimani janjiNya
Kita terkagum dengan bagaimana Tuhan memberkati orang lain-lalu kita pun rindu mendapatkan berkat yang sama.

Kita suka dan mencari ayat-ayat Alkitab yang bicara tentang berkat, janji-janji Tuhan,  jaminanNya bagi orang percaya. Tapiii... Kita menghindari yang berbicara tentang pengajaran,  penderitaan,  penginjilan, disiplin, dll. 
Kita beranggapan ayat-ayat itu untuk orang lain.  Kenapa?
Karena takut.
Karena ada konsekuensinya
Karena pengajaran itu terlalu keras.  Karena gak enak.
Karena itu sulit.

Hari ini aku belajar,  kalau kita selektif membaca Firman atau mendengarkan secara selektif makaaa... KETAATAN KITA PUN SELEKTIF. Ya iya lah,  wong kita hanya taat saat itu nyaman buat kita.

Tuhan,  aku mau belajar buka hati untuk SEMUa firmanMu,  supaya aku juga taat tanpa pilih-pilih.  Amin

Kasongan,  24 Februari 2017
-Mega Menulis-

No comments: