Keluaran 19-21
Keluaran 19:10 (TB) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah kepada bangsa itu; suruhlah mereka menguduskan diri pada hari ini dan besok, dan mereka harus mencuci pakaiannya.
Pada zaman dahulu untuk menghadap Tuhan gak boleh sembarangan, seseorang harus menguduskan dirinya karena dia sedang menghadap Allah yang kudus. Banyak sekali ketentuan yang harus dipenuhi. Bila melanggar ketentuan salah-salah bisa mati. Sampai sekarang pun kita bisa datang pada Tuhan sebagaimana adanya kita hanya karena Yesus. Karena anugerah keselamatan yang diberikan melalui pengorbanan Yesus saja lah kita bisa menghadap Tuhan kapan pun.
Tuhan Yesus, terima kasih karena anugerahMu aku boleh datang menghadap Bapa. Terima kasih Tuhan Yesus, sungguh besar anugerahMu.
Keluaran 20:20 (TB) Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu: "Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa."
Bangsa Israel takut saat Allah mau bertemu dengan mereka, Allah mau berbicara langsung dengan mereka tetapi mereka malah meminta Musa menjadi perantara mereka, mereka takut mati! Musa berusaha membujuk tapi mereka malah ketakutan. Mungkin karena selama ini mereka gak mengenal Allah secara pribadi seperti Musa yang bergaul dengan Allah. Musa pun sebenarnya takut pada Allah,tapi sepertinya takutnya Musa adalah menghormati Tuhan dan kekudusanNya, bukan seperti bangsa Israel yang takut karena Tuhan hadir dengan tanda-tanda yang mengerikan bagi mereka : guruh mengguntur, kilat sabung-menyabung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap
Tuhan, ajar aku untuk hidup takut akan Engkau dengan terus menghormati Engkau dan hidup kudus.
Keluaran 21:6 (TB) maka haruslah tuannya itu membawanya menghadap Allah, lalu membawanya ke pintu atau ke tiang pintu, dan tuannya itu menusuk telinganya dengan penusuk, dan budak itu bekerja pada tuannya untuk seumur hidup.
Membaca bagian ini aku teringat kalau aku pernah baca kalau domba biasanya dilubangi telinganya oleh pemiliknya untuk memasang tanda pengenal yang menyatakan siapa pemiliknya. Bukankah pengikut Kristus juga dianalogikan sebagai domba-Nya dan juga hambaNya? Kebetulan atau bukan, tapi menarik :)
Kisah Para Rasul 5
Kisah Para Rasul 5:2 (TB) Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Kisah Para Rasul 5:8 (TB) Kata Petrus kepadanya: "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?" Jawab perempuan itu: "Betul sekian."
Kisah Para Rasul 5:9 (TB) Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar."
Melalui kisah ini aku belajar:
1. Memberikan pengaruh positif untuk suami dan mau mengingatkan
Tidak seperti Safira yang tahu perbuatan Ananias suaminya lalu mendiamkannya, sebagai isteri aku harus mau dan mampu mempengaruhi suami untuk melakukan yang benar.
2. Tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bertobat.
Petrus bertanya kepada Safira karena dia masih memberikan kesempatan untuk Safira jujur,tapi Safira tidak jujur. Mungkin karena dia yang punya ide berbohong, atau mungkin dia sepakat dengan suaminya berdusta, atau dia takut malu karena ketahuan suaminya berbohong
3. Tidak bersepakat dalam hal dosa dengan suami
Suami isteri diharapkan sehati sepikir tapi TIDAK DALAM DOSA. Kalau ada yang menyimpang, suami/istri tetap harus mengingatkan pasangannya lalu melakukan yang benar!
1. Memberikan pengaruh positif untuk suami dan mau mengingatkan
Tidak seperti Safira yang tahu perbuatan Ananias suaminya lalu mendiamkannya, sebagai isteri aku harus mau dan mampu mempengaruhi suami untuk melakukan yang benar.
2. Tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bertobat.
Petrus bertanya kepada Safira karena dia masih memberikan kesempatan untuk Safira jujur,tapi Safira tidak jujur. Mungkin karena dia yang punya ide berbohong, atau mungkin dia sepakat dengan suaminya berdusta, atau dia takut malu karena ketahuan suaminya berbohong
3. Tidak bersepakat dalam hal dosa dengan suami
Suami isteri diharapkan sehati sepikir tapi TIDAK DALAM DOSA. Kalau ada yang menyimpang, suami/istri tetap harus mengingatkan pasangannya lalu melakukan yang benar!
Tuhan, tolong aku sebagai istri supaya gak seperti Safira. Aku mau menjalankan fungsiku sebagai isteri dengan benar seturut kehendakMu ya Tuhan. Amin
Amsal 5
Amsal 5:21 (TB) Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya.
Tuhan tahu jalan-jalanku bahkan sebelum aku memilihnya karena Dia mengenalku melebihi diriku sendiri. Tuhan gak pernah kaget dengan dosa dan kegagalan-kegagalanku. Tidak ada yang bisa aku sembunyikan dari Tuhan. Buat orang yang senang berbuat dosa maka pengawasan Tuhan menjadi sesuatu yang mengganggu tapi bagi anak-anakNya, pengawasan Tuhan berarti penjagaanNya. Dia gak mau anak-anakNya jatuh ke dalam dosa.
Tuhan, terima kasih karena selalu mengawasi dan menjagaiku. Tolong aku Tuhan untuk selalu ingat kalau Tuhan hadir dan aku selalu kedapatan menyenangkan hatiMu.
Kasongan, 5 Februari 2017
-Mega Menulis-
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment