Sunday, February 12, 2017

Keluaran 36-38, Kisah Para Rasul 11, Amsal 11

Keluaran 36-38

Keluaran 36:2 (TB)  Lalu Musa memanggil Bezaleel dan Aholiab dan setiap orang yang ahli, yang dalam hatinya telah ditanam TUHAN keahlian, setiap orang yang tergerak hatinya untuk datang melakukan pekerjaan itu.

Yang melaksanakan pekerjaan mendirikan tempat kudus bagi Tuhan yang dipanggil adalah:
1. Yang memiliki keahlian (mampu)
2. Yang tergerak hatinya (mau)
Dalam melakukan suatu pekerjaan biasanya diperlukan kemampuan dan kemauan supaya hasilnya maksimal. Tapi membaca bagian ini aku diingatkan kalau Allahlah yang mengerjakan segala sesuatu nya, gak cuma keahlian yang diberikannya bahkan kerelaan hati untuk mengerjakannya pun berasal dari Allah.
Kita gak punya alasan untuk memegahkan diri dalam melakukan pelayanan apapun bagi Allah karena kemauan mengerjakannya pun dari Allah.

Keluaran 36:7 (TB)  Sebab bahan yang diperlukan mereka telah cukup untuk melakukan segala pekerjaan itu, bahkan berlebih.

Luar biasa!
Allah menggerakkan orang Israel untuk memberi sehingga segala keperluan pembangunan tempat kudus Tuhan terpenuhi bahkan berlebih.
Tuhan gak meminta Musa melakukan banyak hal lalu duduk menunggu-nunggu, Allah menyediakan SEGALA SESUATU yang diperlukan. Kalau dipikir-pikir sih aneh juga ya kenapa Allah ingin Musa membuat ini itu padahal perjalanan orang Israel belum selesai, kenapa gak menunggu mereka tiba di tanah perjanjian, kan repot tuh membuatnya di padang gurun, mencari bahan sebanyak itu gak gampang. Tapi Musa taat aja. Dan Tuhan yang selesaikan semuanya.

Jadi, aku gak perlu kuatir kalau Dia memintaku mengerjakan sesuatu bagiNya, Dia pasti sediakan segalanya. Gak usah banyak tanya. Gak usah komplain. Gak usah ragu. Gak usah kuatir. Allah sanggup menyediakan SEGALA SESUATUnya!

Keluaran 38

Biaya pembuatan kemah suci tercatat dengan baik. Segala yang diperlukan tercatat tanpa terlewat.Bahkan dalam proses pengumpulannya sudah diketahui saat apa yang dikumpul berlebih. Ini menunjukkan perencanaan dan kejujuran yang luar biasa.

Ini mengajarkanku kalau aku dipercaya dalam hal penatalayan atas milikNya maka aku gak boleh sembarangan, aku diberikan hikmat oleh Tuhan maka aku perlu membuat perencanaan yang baik lalu melakukan rencana tersebut sesuai kehendak Tuhan.

AMSAL 11

Amsal 11:29 (TB)  Siapa yang mengacaukan rumah tangganya akan menangkap angin; orang bodoh akan menjadi budak orang bijak.

Bagaimana aku mengacaukan rumah tanggaku?
-Saat aku gak menjaga hatiku
Saat hatiku berada di luar Tuhan aku akan lebih banyak mengeluh, gak bersyukur, komplain akan banyak hal, gak menghormati suami, berkata-kata kasar, dll. Apa yang dilakukan dan dikatakan seseorang meluap dari hati. Makanya hatiku harus beres dulu kalau aku mau maksimal melayani dalam rumah tanggaku.
-Gak mampu mengendalikan lidahku
Lidah emang kecil tapi dapat membuat masalah besar. Apa yang aku katakan SUERINGGGG....banget membuat masalah dibandingkan hal yang aku lakukan atau gak aku lakukan. Sepertinya 90% masalah di dalam rumah tangga yang aku mulai karena lidahku. Ini gak cuma bicara tentang isi omonganku tapi juga nada bicaraku.
-Gak menghormati suamiku
Dari perkataan, sikap dan caraku memperlakukan suami bisa terlihat apakah aku menghormati suamiku atau ngga. Mulut bisa diam, tapiiiii...gerak mata, bahasa tubuh berbicara banyak.

Tuhan, aku gak mau mengacaukan rumah tanggaku. Tolong aku Tuhan.... Mampukan aku mengendalikan diriku. Aku perlu Engkau Tuhan.

KISAH PARA RASUL 11

Kisah Para Rasul 11:18 (TB)  Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."

'Kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup', Saat baca kalimat itu sebuah kalimat muncul di kepalaku:
Kepada mereka yang gak kenal Allah, Allah juga mau mengaruniakan pertobatan Meg!
Sepanjang baca Kisah Para Rasul dari hari pertama sampai sekarang yang aku dapatkan sebagian besar Tuhan mengingat lab untuk BERSAKSI. Hari ini aku diiingatin kalau saat kita bersaksi, hanya mereka yang sudah siap hatinya yang bisa menerima kesaksian kita. Kita perlu berdoa khusus untuk orang lain yang belum menerima Tuhan supaya hatinya dalam kondisi siap menerima kebenaran.

Hari ini aku berdoa buat keluargaku yang belum mengenal Tuhan (keluargaku terdiri dari berbagai kepercayaan) supaya Tuhan beri kesempatan mereka mendengar kebenaran Firman Tuhan. Berdoa juga buat respon mereka, supaya hatinya lembut dan terus diberi kehausan mencari kebenaran.

Kasongan, 11 Februari 2017
-Mega Menulis-

No comments: