Friday, February 10, 2017

Kejadian 35-37, Mazmur 24 Amsal 24

Kejadian 35-37

Kejadian 35:10 (TB)
Firman Allah kepadanya: "Namamu Yakub; dari sekarang namamu bukan lagi Yakub, melainkan Israel, itulah yang akan menjadi namamu." Maka Allah menamai dia Israel.

Allah kembali mengingatkan peristiwa yang terjadi beberapa waktu sebelumnya yakni saat Yakub menang bergumul dengan Allah, Dia mengubah nama Yakub.

Kejadian 32:28 (TB)  Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."

Nama Yakub berarti "penipu" dan memang sepanjang hidupnya dia berulang kali menipu, dia tidak juga bertobat. Allah ingin mengingatkan Yakub kalau Dia mau mengubah Yakub yang seorang penipu. Seharusnya perjumpaannya dengan Allah mengubah hidupnya, tapi nyatanya nggak, setelah pergumulan tersebut Yakub masih saja menipu. Ini pelajaran buatku kalau aku harus membiarkan Allah mengubah hidupku setelah aku mengenalNya secara pribadi. Allah mau mengubah hidupku tapi aku juga harus berjuang meninggalkan manusia lamaku.

Bagaimana pun Yakub di masa lalunya, Allah mau memberkati dia.Wow!!! Dia sungguh penuh kasih karunia. Benar-benar bukan aku yang memilih Dia tetapi Dia yang memilih aku.

Tuhan, aku tahu apapun yang aku lakukan gak akan menambah atau mengulangi kasihMu, saat Tuhan sudah memberkati seseorang berkatNya tinggal tetap.

Kejadian 37:3 (TB)  Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.

Sedih banget membaca bagian ini, kok Israel gak ingat ya akibatnya kalau dia pilih kasih. Bukankah dulunya Esau nyaris membunuhnya. Jadi pelajaran banget buatku (AGAIN) supaya nggak pilih kasih sebagai orang tua, karena apa yang aku lakukan sadar gak sadar akan dipakai sebagai standar dan teladan mereka di masak depan.

Kejadian 37:5 (TB)  Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.

Yusuf di masa mudanya bukanlah saudara yang baik karena:
-Ia tidak peka terhadap perasaan saudaranya
Seharusnya dia tahu kalau saudara-saudaranya cemburu padanya, coba kalau dia peka mungkin dia gak akan seenaknya
-Ia suka pamer dan sombong
Apakah ada gunanya dia memamerkan jubahnya? Gak ada! Hanya membuat saudaranya semakin marah.
-Gak sabaran
Sebuah visi yang belum matang kalau dibagikan pada akhirnya akan mendatangkan cemooh. Jadi ingat kalau perkataan yang diucapkan pada waktunya seperti apel pada pinggan perak.

Aku perlu belajar untuk lebih peka pada perasaan orang lain sehingga gak sembarangan dalam bersikap.

Kejadian 37:20 (TB)  Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu!"

Iri hati membuat saudara-saudara Yusuf menjadi kejam, hanya karena iri mereka berniat membunuh saudaranya sendiri. Meskipun pada akhirnya mereka gak membunuh tetapi menjual Yusuf, tindakan mereka tetap irasional. Orang bisa saja bertindak apapun,tapi kita pun harus dapat mengendalikan respon kita.

Aku juga sering iri pada orang lain,dan hari ini dua Kali aku diingatkan masalah iri hati ini, tadi pagi aku baca ayat ini:
Amsal 24:1 (TB)  Jangan iri kepada orang jahat, jangan ingin bergaul dengan mereka.

MAZMUR 24

Mazmur 24:1 (TB)  Mazmur Daud. TUHANlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.

Gak ada yang aku miliki di dunia ini yang bukan dari Tuhan, semua pemberianNya, semua titipanNya. Sebagai penatalayan atas segala yang dititipkanNya, aku gak boleh sembarangan menggunakan semua yang ada padaku, uang, waktu, kesehatan, dll harus digunakan untuk kemuliaanNya. Segala sesuatu yang gak kekal bisa jadi memiliki nilai kekekalan kalau kita gunakan bagi kerajaanNya.

Tuhan, ajar aku mengatur keuangan keluargaku dengan baik untuk kemuliaan namaMu. Ajar aku untuk GA menahan-nahan yang Tuhan ingin aku lepaskan. Berikan aku hikmat untuk GA menyia-nyiakan waktu berharga pemberian Tuhan.Tolong aku ya Tuhan.Amin

AMSAL 24

Amsal 24:1 (TB)  Jangan iri kepada orang jahat, jangan ingin bergaul dengan mereka.

Kenapa biasanya aku iri kepada orang jahat?
-karena aku gak memiliki apa yang dia miliki -> solusi : berusaha lebih baik tapi tetap melakukan yang benar, beriman bahwa Tuhan mau memberkati usahaku dan memberikan yang terbaik sesuai keperluanku
-karena aku merasa hidupnya lebih baik dari hidupku -> solusi : bersyukur,berkat Allah bagi masing-masing orang cukup sesuai dengan kasih karuniaNya, fokus dan bersyukur dengan berkat (kelihatan dan gak kelihatan yang diberikan Tuhan)
-karena aku suka membandingkan hidupku dan hidupnya -> solusi : fokus melakukan hal-hal yang lebih produktif, karena kalau aku sempat menghabiskan waktu membandingkan hidupku dan orang lain berarti aku punya waktu untuk melakukan hal lain

Kenapa aku gak perlu bergaul dengan orang jahat? Karena pergaulan yang buruk akan mempengaruhi kebiasaan yang baik. Cepat atau lambat kalau aku lama bergaul dengan orang jahat, aku bisa terpengaruh. Gak bergaul di sini bukannya gak mau bertegur sama sekali,tapi aku harus membatasi seberapa dalam dan intens komunikasi kami sambil menjaga diriku supaya gak terpengaruh.

Tuhan, Engkau tahu isi hatiku, Kau tahu seberapa sering aku membandingkan hidupku dengan mereka yang hidup gak benar lalu aku merasa iri. Aku mau bersyukur buat berkat yang Kau berikan Tuhan. Aku mau tetap hidup benar dan menikmati kasih Tuhan.Amin.

Kasongan, 24 Januari 2017
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...