Bilangan 8-10
Bilangan 9:22-23 (TB) Berapa lama pun juga awan itu diam di atas Kemah Suci, baik dua hari, baik sebulan atau lebih lama, maka orang Israel tetap berkemah dan tidak berangkat; tetapi apabila awan itu naik, barulah mereka berangkat.
Atas titah TUHAN mereka berkemah dan atas titah TUHAN juga mereka berangkat; mereka memelihara kewajibannya kepada TUHAN, menurut titah TUHAN dengan perantaraan Musa.
Aku bilang ke suamiku, hebat banget ya orang Israel harus standby bin ready setiap saat sama pimpinan Tuhan, padahal kan repot amat ya kalo baru bongkar kemah kudu berangkat, blum lagi bawaan segambreng, wuih.... Apalagi kalau bawa anak, hewan, dll. Tapi mereka taat loooo!!! Kalo aku gak kebayang deh, kan aku kalau mau ke mana aja mikir-mikir banget, ngitung-ngitung, prepare... Kayaknya kalau aku jadi orang Israel bakal kesal deh kalo baru bentar bongkar kemah eh kudu berangkat lagi. Atau kalau mesti berdiam di suatu tempat berbulan-bulan dan gak jalan-jalan, aihhhh.... Bisa demo ke Tuhan deh 😢 Anehnya, suamiku bilang dia malah heran kok aku mikirnya susah amat, jadi orang Israel kan tinggal ikut Tuhan, alat-alat masak gak bawa toh Tuhan yang sediakan makanan mereka siang dan malam, kemah pertemuan dan isinya urusan orang Lewi, segala keperluannya kan sudah disiapin Tuhan. Aku awalnya gak terima. Banyak "tapi" di mulutku. Tapiii.... Setelah dipikir-pikir benar juga ya. Kalo ngikut Tuhan ma kita gak perlu mikir susah-susah, Tuhan sanggup penuhi segala keperluan kita kok.
Tuhan, ampuni aku karena kuatir akan banyak hal, kebanyakan mikir sehingga seperti gak percaya kalau Tuhan cukupkan semua keperluanku. Sewaktu Tuhan yang pinpin perjalalananku, Tuhan bertanggung jawab atas segalanya, aku gak perlu kuatir, aku hanya perlu taat. Tolong aku yang gak percaya ini ya Tuhan. Amin.
Kisah Para Rasul 26
Kisah Para Rasul 26:2 (TB) "Ya raja Agripa, aku merasa berbahagia, karena pada hari ini aku diperkenankan untuk memberi pertanggungan jawab di hadapanmu terhadap segala tuduhan yang diajukan orang-orang Yahudi terhadap diriku,
Berbahagia?
Gak salah tuh? Dipenjara dan ikut sidang dimana-mana, dimana coba kebahagiaannya?
Tapiii.... Paulus memandang dari sisi lain, dia bersyukur karena masih bisa membela dirinya, dia memandang kesempatan berbicara di depan banyak orang adalah kesempatan memberitakan Injil.
Aku belajar kalau dalam segala sesuatu ada berbagai sudut pandang.Tinggal kita pilih mau fokus ke mana.
Baru-baru ini salah satu keluarga kami keguguran kehamilannya padahal kehamilannya pun setelah bertahun-tahun baru ini hamil, sebelumnya gak pernah. Aku bilang ke suami kalau aku ikut sedih dan merasa kasihan tapi suamiku malah bilang ngapain sedih dan kasihan. Kalau dipikir harusnya bersyukur, kan gini, setelah lama gak hamil akhirnya keluarga kami itu bisa hamil, berarti ga ada masalah dalam si suami dan istri untuk punya keturunan, lain kali bisa lagi dong. Jadi dah tau kan kalo lain kali hamil harus dijaga bener, mungkin gak boleh terlalu kecapean. See? Sudut pandang yang beda menghasilkan tindakan yang beda.
Tuhan, tolong ajar aku untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandangMu supaya aku bisa bertindak yang memuliakan Tuhan dan bersyukur, bukannya mengeluh. Amin
Amsal 26
Amsal 26:7 (TB) Amsal di mulut orang bebal adalah seperti kaki yang terkulai dari pada orang yang lumpuh.
Gimana sih kaki yang terkulai pada orang lumpuh?
Yang jelas jadi susah dong melakukan fungsinya 👉 Berjalan
Nah, fungsi Amsal apa?
Amsal 1:2-4 (TB) untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna,
untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran,
untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda —
Di mulut orang bebal, Amsal tersebut gak berfungsi sebagaimana mestinya, kenapa???
Karena gak direnungkan
Karena gak dipraktekkan
Selama membaca Amsal 2 bulan ini, aku 'dipaksa' merenungkan Amsal yang kubaca, hehehe. Merenungkan udah. Nah, hari ini aku diingatkan untuk PRAKTEK!!!
Kalo gak praktek ntar aku jadi orang bebal dong, tau ngomong tapi gak dilakukan.
Kasongan, 26 Februari
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment